Sesuatu yang aneh membuat Grace bertanya di dalam hati karena klien tidak kunjung datang sedangkan Sebastian tampak santai menikmati minuman yang dipesannya, Grace semakin tidak nyaman dengan keadaan saat ini karena hanya berdua dengan Sebastian ditambah perkataannya yang membuat rambut halusnya berdiri. Perkataan Sebastian bukan suatu hal biasa jika yang mengatakannya adalah salah satu dari ketiga pria biasa bersamanya, menjadi masalah yang mengatakan adalah sang atasan. Menatap wajah Sebastian yang masih menikmati minumannya semakin membuat Grace merasa tidak nyaman ditambah tatapannya yang mendalam kearahnya, berkali – kali Grace menelan salivanya kasar.
“Klien datang jam berapa, Pak?.”
“Minumlah dan setelah itu kita makan” Grace mengernyitkan dahinya “sepertinya tidak akan datang.”
Grace membelalakkan matanya menatap Sebastian “tapi dia klien penting bagaimana saya bisa makan dengan tenang.”
Sebastian menghembuskan nafas panjang meletakkan tangan di meja
Hidup Julius terasa hampa tanpa adanya Grace disisinya meski bisa menghubungi dengan saling bertukar pesan tetap saja rasanya berbeda, semangat untuk bekerja tidak pernah timbul semenjak Grace berangkat. Julius sendiri beberapa kali menghubungi Olla bertanya mengenai kondisinya saat ini tanpa sang bunda, meski Julius tahu jika orang tua Grace bisa merawat Olla dengan baik tapi tetap saja perasaan rindu pada bocah kecil ini sama dengan rindu pada bundanya dan bertemu Olla sedikit mengobati rasa kangennya.“Hidup tanpa gairah gara-gara cewek” Wilson menggelengkan kepala melihat Julius “kamu tu bisa dapatin yang masih segel daripada sudah bukaan begitu.”“Kalau mau sama Nathali silakan gak ada yang melarang” Wilson menggelengkan kepala “lagian kamu tahu aku cintanya sama Grace kenapa masih saja menyuruh aku ke Nathali, padahal sikap Nathali ke aku juga biasa saja dan kalian yang membuat semua berubah.”“Kamu yakin dia wanita baik-baik?” Wilson menatap Julius dengan ta
Menatap Raymond tidak percaya dengan keputusan tinggal satu atap karena tidak mungkin mereka akan berada di dalam satu atap dengan kondisi yang seperti ini, Julius menolak perkataan Raymond secara langsung sedangkan Nathali hanya terdiam karena malas menanggapi dan cukup Julius yang mengatakannya.“Kamu juga keberatan?” Raymond menatap Nathali yang akhirnya mengangguk pelan “nanti aku bicarakan sama Ramond mengenai hal ini.”Julius sedikit bernafas lega karena setidaknya Raymond bisa membicarakan hal ini pada saudara kembarnya yang tidak pernah datang ke kantor ini, Julius tahu jika perusahaan ini dipegang oleh saudara kembar dengan peran yang berbeda. Gosip yang beredar adalah Ramond lebih dewasa dan setia pada pasangan dibandingkan dengan Raymond yang tergoda anak buahnya, Julius sendiri jarang bertemu dengan Ramond karena memang hanya mengawasi dari jauh. Ramond keluar terlebih dahulu meninggalkan Julius bersama Nathali di ruangan, Nathali memutuskan merapikan berkasn
Grace bukan melupakan Julius atau kedua pria lainnya hanya saja pekerjaannya tidak bisa ditinggal begitu saja, malam bersama Sebastian membuat Grace lelah di mana Sebastian menyukai hubungan dengan sedikit kekerasan dan Grace menjalaninya dengan baik membuat Sebastian sangat puas. Kantor pusat bukan pertama kali berada di sana sebelumnya sudah pernah bersama Rachel atau Yusuf, jika bersama Yusuf sikap Grace tidak seperti saat ini karena Yusuf pria yang sangat lurus jadi membuat Grace terlindungi dari pria yang ingin mendekatinya.“Sudah paham?” Linda menatap Grace setelah menjelaskan materi untuk bagiannya yaitu customer service.Pekerjaan Grace merangkap selain berhubungan dengan nasabah juga harus menginput hasil kerja marketing sebelum dikirim ke pusat dan tanda tangan Rachel, tugas lainnya adalah inventaris kantor harus terpenuhi dan tidak tertinggal adalah target yang harus dicapai. Para pria yang dekat dengan Grace dan rela melakukan apa pun tidak selalu harus bera
Rasa tidak suka Julius pada Nathali semakin menjadi karena seakan orang kantor menginginkan dia untuk bersama Nathali dan sampai sekarang belum menceritakan pada Grace bahwa akan keluar kota bersama Nathali, jarak mereka yang jauh membuat Julius harus bisa menahan rindu pada sang kekasih. Nathali sendiri memutuskan untuk tidak peduli dengan suasana hati orang yang dicintainya dan tahu bahwa tidak menyukai keberadaan dirinya saat ini dengan melakukan pekerjaan yang sama.Selama perjalanan tidak ada pembicaraan penting bahkan saat sampai di tempat tujuan, Nathali sendiri tidak ada niat untuk membuka pembicaraan sama sekali membiarkan kondisi mereka seperti saat ini. Orang yang menjemput mereka tampak persis dihadapan mereka saat keluar dari bandara, sekali lagi tidak ada pembicaraan di mana Julius lebih banyak berbicara dengan yang menjemput mereka dibandingkan berbicara dengan Nathali. Nathali melihat bagaimana cara Julius bercerita dan sedikit tersenyum saat melihatnya tertawa
Julius mengakui jika tubuh Nathali lebih sempurna dibandingkan Grace hanya saja saat milik mereka akan bersatu bayangan Grace muncul dalam pikirannya dengan cepat Julius berbaring disamping Nathali yang hanya terdiam karena sikap Julius, Julius sangat tahu jika Nathali saat ini menahan malu karena tidak menggunakan apa pun pada tubuhnya.“Gunakan pakaianmu kita akan pergi belanja” Julius beranjak dari ranjang.“Kenapa tidak diteruskan padahal sedikit lagi kita akan menyatu” Nathali memandang Julius yang akan menggunakan pakaian dan seketika berhenti.“Kamu ingin aku membayangkan kekasihku saat melakukan denganmu?” Nathali membeku “aku tahu jawabannya karena aku tidak bisa membayangkan wajah Grace dan itu sama artinya aku mengkhianati dirinya.”“Tidak masalah jika aku bisa memberikan harta berharga pada orang yang aku cintai.”Julius terkejut dengan perkataan Nathali “aku lapar sekarang terserah kamu akan di sini atau ikut.”“Ikut sekalian kita ke
Ruangan yang ditempati oleh Nathali dipenuhi beberapa orang diantaranya adalah Laura dan Raymond yang rela datang hanya untuk melihat kondisinya, tidak ketinggalan Wilson di mana saat ini menatap Julius tajam sedangkan yang ditatap menunjukkan wajah datarnya seakan tidak bersalah sama sekali.“Seharusnya kamu gak melakukan ini sama Nathali, aku tidak menyangka perbuatanmu sampai melukai wanita polos ini” Laura membelai rambut Nathali pelan.Julius tersenyum mendengar perkataan Laura “polos” Julius mengangguk “kamu mengajarinya sangat baik..”“Julius hentikan dan jangan menghina wanita,” potong Raymond menatap tajam pada Julius.Julius masih memandang datar pada pria yang merupakan atasannya “baiklah percuma juga membela diri karena semua adalah permainan kalian, karena anda sudah berada di sini maka saya rasa tidak memiliki fungsi lagi berada di kota ini.”“Melangkah keluar dari kamar ini maka kamu akan dipecat.”Julius menatap datar pada Raymond
Mengikuti permainan Sebastian tidak ada habisnya membuat Grace kelelahan sedangkan Sebastian masih menggerakkan miliknya tanpa henti hingga Grace tertidur. Menatap sekitar di mana Sebastian tampak tidur dengan nyenyak setelah permainan mereka tanpa henti dari pulang kerja hingga dini hari, melepaskan diri dari pelukan Sebastian perlahan agar tidak mengganggu atau membangunkannya. Melangkah ke kamar mandi dengan mengambil ponsel untuk membersihkan diri serta membalas pesan dari ketiga pria yang memghubunginya, membalas mereka satu persatu meski sudah tengah malam.“Aku mencarimu” saat Grace keluar dari kamar mandi “bagaimana berada di pusat apa kamu senang?.”Grace mengangguk “tapi tetap enak di tempat semula karena ada anak dan orang tuaku.”“Bawa mereka tinggal disini” Grace menggelengkan kepala “mereka lebih senang berada di kota kelahirannya, apa kamu lelah?.”“Kamu yang pertama membuat aku puas” membelai wajah Grace pelan “kamu sangat luar biasa dan bisa
Menyanggupi permintaan Julius untuk bertemu saat itu juga tapi nyatanya di mana Julius menjemput dirinya di kantor saat jam pulang kerja, Grace menatap tidak percaya dengan kehadiran Julius saat ini disampingnya. Menatap berkali-kali keberadaan Julius yang sedang menyetir membuat orang tersebut tersenyum dan menggenggam tangan Grace menandakan bahwa semua nyata, Julius sangat merindukan wanita yang ada disampingnya saat ini dan mobil yang saat ini dibawanya adalah milik kantor entah bagaimana caranya pengunduran diri Julius ditolak dan diminta Ramond untuk berlibur beberapa hari sebelum memulai aktivitas barunya nanti dengan posisi baru.FlashbackJulius menatap ponselnya di mana nama Ramond muncul membuat dirinya mau tidak mau mengangkatnya, Ramond meminta Julius untuk tidak keluar dari pekerjaan dengan menempatkan Julius di perusahaan lain dengan posisi lebih tinggi dibandingkan yang lama dan gaji pastinya lebih tinggi. Tawaran tidak serta merta diterima Julius tapi ak