Share

Bab 16

Aku menyimpan gawai kedalam tas, dan beres-beres barang Dimas selama dua hari disini, sementara mas Wira asyik bermain dengan Dimas. Ada rasa bersalah ketika aku melihat keakraban mereka.

"Nay Mila tadi kesini." Ucap mbak Gita setengah berbisik.

"Hah Mila?" Balasku sedikit terkejut, ada apa perempuan itu datang kesini.

Mas Wira dan aku saling berpandangan

"Hah Mila? Ngapain dia kesini mbak?"

"Nyariin kamu Nay."

"Mau apa dia Nyari Kanaya mbak?" Sahut mas Wira.

"Gak tau Wir, dia tadi tiba-tiba datang terus marah-marah, terus diusir sama petugas keamanan."

"Emang stres dia mbak." Sahut mas Wira lagi.

Mbak Gita hanya mengangkat kedua bahunya, setelah itu dia sibuk mengotak-atik gawainya.

"Kamu sama mereka sudah selesai Nay?" Tanya mbak Gita sambil melirik kearah mas Wira.

"Nanti aku ceritain mbak kalau udah dirumah, panjang ceritanya, ntar terputus malah gak seru." Pungkasku sambil nyengir kuda.

"Aneh ini anak, rumah tangga udah diujung tanduk masih sempat-sempatnya cengir-cengir."

"Buk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status