Share

Bab 96

"Nay, Yuda ...." Wira menjeda ucapannya, dia mengatur nafas berkali-kali.

"Wira ada apa?" Yuda mengambil alih kamera.

"Tadi di toko bakery, kami ketemu dengan Anisa. Dia mengatakan hal buruk tentg Kanaya, yang membuat Dimas ketakutan."

"Astaghfirullah," Kanaya membekap mulutnya.

"Terus gimana Wir?" Sambung Yuda tak kalah khawatir.

"Tadi Dimas sedikit ketakutan, tapi sekarang sudah ceria lagi."

"Wir, tolong kalau Dimas audah di pesantren, sering-sering kamu jenguk ya."

Ada rasa nyeri dalam hari Wira ketika mendengar perhatian Yuda yang begitu dalam terhadap Dimas, seandainya Lely pun begitu terhadap Dimas, mungkin Dimas tidak akan ketakutan seperti tadi, ketika bertemu dengan Lely.

"Sudah pasti, "ucap Wira.

"Anisa dan ibunya itu bisa dikatakan berhabaya Wir, beberapa kali Anisa mengirimkan oesan untuk Kanaya yang berisi ancaman."

"Sampai separah itu?" Wira menanggapi.

"Aku tak tahu pasti bagaimana mereka, tapi dari cara ibunya Anisa membujuk ibuku agar aku bisa menikah dengan Anisa,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status