Share

Bab 97

Maya tak menghiraukan keberakan ustadz Kahfi disana. Gadis itu masih begitu saja menuju ruang tengah bersama Gina dan juga Dimas. Sementara Wira ikut duduk dengan Abdul Gani di ruang tamu.

Harni tak melepaskan Dimas sedikitpun hingga mereka sampai di ruang tengah.

"Kangen beratkah, Oma?" ledek Dimas, laki-laki kecil itu mencium pipi omamya yang sudah mulai mengeriput.

"Tentu saja, anak baik." Harni menjawil hidung bangir milik Dimas.

"Sama aku gak rindukah?" Maya merajuk, bibirnya dimajukannya cukup panjang.

"Dikit," kata hari sambi membuat gerakan pada telunjuk dan jempolnya.

"Ih, ibu." Maya makin merajuk.

"MasyaaAllah, ada Gina." Harni baru sadar jika da sepasang mata yang memperhatikannya.

"Hehehe ... Ibu sehat?" ucao Gina kemudian.

"Alhamdulillah. Sini duduk dulu. Ibu buatkan teh hangat dulu ya."

Harni bergegas ke belakang untuk membuatkan tamunya minuman hangat. Gina dan Maya mengekor wanita setengah baya itu. Sementara Dimas sudah sibuk dengan Cimoi--kucing kesayangan Kanaya.

"B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tan Kim Liu
lanjutannya mana? masa endingnya gak jelas gini?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status