Share

Bab 41. Kuntilanak Ririn Bagian 6

Mobil jeep warna putih itu berhenti di sebuah pekarangan rumah yang cukup mewah. Rumah yang dicat warna putih dengan dua lantai itu terlihat nyaman. Ditambah udara sejuk dari pohon-pohon dan tanaman hias yang tumbuh di sekitarnya.

"Ayo. Kita sudah sampai," ajak Razan, dia membuka pintu mobil dan memberikan isyarat untuk segera turun padaku.

"Apa ini rumahmu?"

"Ya. Maaf kalau kurang nyaman."

Senyumnya melebar sembari merangkul pundakku.

"Cih ... sombong sekali dia. Dia bilang kurang nyaman? Padahal rumahnya adalah rumah paling besar dan mewah yang pernah aku lihat di Desa Purnama. Sungguh merendah untuk meninggi."

Aku terus bergumam dalam hati, walaupun terasa kesal masuk ke rumah ini, tapi aku harus melakukannya demi Ririn.

Saat memasuki rumah, kami di sambut oleh beberapa orang pekerja di rumah itu. Aku cukup kagum melihat isi rumah Razan yang sangat berbeda dengan rumah-rumah di Desa Purnama.

Razan terlahir dari keluarga yang terpandang di desa ini. Ayahnya adalah seorang mantan kep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status