Share

3.

Leon Prakasa, anak sulung dari dua bersaudara. Putra dari pasangan Utama Prakasa dan Kartika Andini ini terkenal akan sikapnya yang dingin, angkuh dan arogan.

Sementara si bungsu, Agnes Prakasa adik dari Leon terkenal akan sikap manjanya yang luar biasa. Dengan kedua sifat yang saling bertolak belakang ini membuat keduanya tak pernah akur. Tapi, walaupun begitu Leon sangat menyayangi sang adik.

Kekejaman Leon pun begitu terkenal hingga santer terdengar kabar jika ia sudah bergonta-ganti beberapa kali pembantu. Alasannya karena tak sesuai kriteria yang dia inginkan.

Leon tak perlu pembantu yang muda dan cantik, mau bagaimanapun wujudnya asalkan kinerjanya memuaskan maka Leon tidak akan sampai memecat para pembantu-pembantu sebelumnya. Karena kriteria pembantu yang Leon cari adalah yang mampu membuat Leon puas.

Bagi Leon, kinerja yang baik harus layak di teruskan sementara yang buruk harus segera di hempaskan.

Leon sendiri punya beberapa peraturan yang ia terapkan untuk pembantu yang akan bekerja di rumahnya. Dan Leon kerap kali merasa kecewa dengan hasil kerja para mantan pembantunya terdahulu.

"Sangat buruk," tukasnya pada sang ibunda, nyonya Kartika. Begitulah sapaan para pembantu di rumahnya.

"Kali ini kenapa lagi? Apa pembantu baru itu membuat kesalahan?" tanya nyonya Kartika tak habis pikir. Putranya ini begitu gampang sekali main pecat para pembantunya hanya karena membuat satu kesalahan.

"Seharusnya kamu bisa memaafkan jika Ratih membuat salah," ujar nyonya Kartika menasehati anaknya. Dan Ratih, nama pembantu yang baru Leon pecat.

"Maaf?" ulang Leon merasa geli mendengar satu kata itu. "Aku tidak akan mentolerir kesalahan seseorang. Kalau salah ya salah, dan kinerja yang tidak becus harus segera di singkirkan, bukan? Aku pikir Mom tidak melupakan ucapan Mom sendiri."

Nyonya Kartika terdiam. Ingatannya terlempar pada beberapa tahun yang lalu. Saat itu ia menasehati Leon remaja yang sangat baik dan hangat kepada orang lain. Dan Leon remaja yang kerap kali mudah kasihan dan memaafkan orang lain. Nyonya Kartika kesal pada Leon remaja yang sempat marah dan menentang dirinya yang tengah memarahi salah satu pembantu terdahulu saat berbuat salah.

"Anakku, jangan terlalu baik dan merasa kasihan pada orang lain. Karena belum tentu orang yang kamu kasihani itu baik padamu. Kelak kamu akan mengerti bahwa hidup ini sangat keras. Orang yang salah tetaplah salah, dan orang yang pekerjaannya tidak becus itu tidak layak untuk diteruskan. Artinya, harus segera di singkirkan."

"Tidak ada pengampunan untuk orang-orang yang berbuat salah. Bukan begitu, Mom?"

Kedua mata nyonya Kartika mengerjap beberapa kali, ia tidak menyangka jika ucapannya dulu masih tetap di ingat Leon.

Apakah itu artinya, dirinya sendirilah yang mengubah Leon remaja yang baik menjadi Leon dewasa yang kejam.

Oh tidak!

Wajah nyonya Kartika pias dan beberapa kali ia menelan salivanya kasar.

"Mom baik-baik saja?" tanya Leon yang tak pernah lepas mengalihkan tatapan pada Mommy tercintanya.

Nyonya Kartika menghela nafas sesaat seraya mengangguk. "Mom punya calon pembantu baru untuk kamu."

"Ah, sudahlah," Leon mengibaskan sebelah tangannya. Merasa muak mendengar ucapan ibunya.

"Palingan juga yang tidak becus lagi kinerjanya." cibir Leon merasa kapok akan pilihan nyonya Kartika.

"Mom yakin kali ini tidak akan mengecewakan," ucap nyonya Kartika mantap.

Leon mengangkat sebelah alisnya, "oh ya? Katakan padaku, kenapa Mom bisa sangat seyakin itu?"

"Tentu saja, karena calon pembantu yang ini adalah keponakan Bi Marsiah."

"Apa? Keponakan Bi Marsiah yang bekerja di rumah kita?"

"Ya!" sahut nyonya Kartika. "Kalau kamu mau, besok sepertinya dia sudah bisa mulai bekerja disini."

"Tunggu dulu!" cegah Leon, "akan ku pikirkan lagi."

"Hmm, baiklah. Jika kamu sudah menentukan pilihan, segeralah hubungi Mom." nyonya Kartika bangkit berdiri dari duduknya bersiap pergi.

"Oke. Uhm, tunggu Mom!"

"Apalagi?" tanya nyonya Kartika kesal.

"Peraturannya masih sama, tolong sampaikan padanya untuk mematuhi peraturan bila ingin menjadi pembantu yang sesuai kriteriaku."

"Apakah itu artinya, ya?"

"Mungkin," Leon mengendikkan kedua bahunya tak acuh.

Nyonya Kartika mengulum senyum geli melihat tingkah putranya yang sebenarnya tinggal bilang mau saja sangat susah.

"Baiklah sayang, akan Mom sampaikan." nyonya Kartika mendekat pada Leon dan mengecupnya pipi putranya sayang.

"Mom pergi, dah."

"Dah," Leon membalas lambaian tangan mamanya.

Hati-hati dijalan, Mom. ucap batin Leon yang tak mampu mengungkapkannya secara langsung.

****

Mila memoles wajahnya dengan make up tipis agar terlihat cantik dan segar. Hari ini ia senang sekali karena akan memulai bekerja kembali. Ya, meskipun masih tetap hanya bekerja sebagai pembantu.

Bibinya bilang jika ia akan mulai bekerja di rumah tuan muda, anak majikan tempat bi Marsiah bekerja.

Setelah selesai dan merasa puas dengan hasil make up-nya sendiri, Mila keluar kamar dan menuju dapur. Seperti biasa ia melihat sosok bibinya yang sudah di bawah yang beralaskan tikar usang sembari menunggunya untuk sarapan bersama mu

"Eh, ya ampun cantiknya keponakan Bibi." puji bi Marsiah membuat Mila tersenyum malu.

"Terima kasih, Bi."

"Ayo sarapan," Mila mengangguk dan duduk di samping bi Marsiah.

"Mila, kamu sudah membaca semua isi peraturan dari Tuan muda Leon kan, ndok?" tanya bi Marsiah mengingatkan sang ponakan agar tidak lupa dan lalai dengan peraturan dari Leon patut sekaligus wajib ia patuhi.

"Sudah Bi," jawab Mila dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Astaga, banyak sekali ya Bi peraturannya. Kerja jadi pembantu aja berasa kayak anak sekolah, banyak banget peraturannya." cibir Mila merasa geli.

Bi Marsiah hanya menggelengkan kepala menanggapi celotehan Mila. "Di ingat, Mil, kamu harus patuhi peraturan itu. Jangan baru satu hari kerja kamu udah buat salah loh."

"Iya Bi," Mila mengangguk mengerti. "Aku janji akan bekerja dengan baik, memberikan segalanya yang terbaik untuk Tuan muda...."

"Leon."

"Ah, iya itu. Untuk Tuan muda Leon. Aduh, namanya unik juga ya," ucap Mila pelan di akhir kalimatnya.

Saat menyebut nama Leon Mila mengingat salah satu nama permen gagang. Ah iya, jagoan neon. Hmm, tinggal di ganti huruf depannya aja. Hehehe.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status