Share

BAB 44 : SUMMON +

Doni serta-merta bangkit dari kursi dan merenggut pergelangan tanganku.

“Copot...Copot...Copot,” latahku kembali. Di saat-saat yang paling memalukan.

“Maafkan aku, Bu. Tapi kita harus pergi! Secepat mungkin!”

Tidak kuasa menahan tenaga Doni yang menarikku, akhirnya aku hanya dapat berdiri sambil terus berbicara, mengatakan sesuatu yang tidak bisa kukendalikan. Cengkraman tangan si laki-laki brewok begitu kuat. Sangat keras dan dipenuhi ketakutan. Doni membawaku, atau lebih tepatnya tergesa-gesa menyeretku, melewati halaman depan cafe.

“Pak Doni, kita mau ke mana?” kugerakkan tanganku, berupaya melepaskan cengkraman.

“Kabur, Bu!” Tanpa menoleh ia menjawab.

“Iya ke mana,” sekuat tenaga kutahan Doni.

Ketika Doni merasakan bahwa tubuhku menolak untuk mengikuti keinginannya, pria itu berbalik menghadapku. “Yang penting kita harus melarikan diri, Bu! Ke mana pun!”

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status