Dalam kondisi yang sangat frustrasi karena kecewa dengan perselingkuhan Raga, Regina melarikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Di perempatan jalan yang sepi, Regina kehilangan kendali saat tiba-tiba sebuah mobil box menerobos traffic light.
Terlihat mobil yang dikendarai Regina naik ke trotoar dan menabrak sebuah pot bunga besar yang ada di trotoar. Mobil Regina ringsek, pintu depannya terbuka, dan tubuh Regina menjuntai keluar. Mobil Raga yang terus membuntuti Regina dari belakang, berhenti di pinggir trotoar, tempat Mobil Regina kecelakaan. Raga turun dari mobil dan mengangkat tubuh Regina, Raga memeluk tubuh Regina yang bersimbah darah dengan penuh haru. "Cut!!!" Teriak Robby yang ada di lokasi shooting, "ok ya, adegan ini sangat sempurna."Regina bangun dari pangkuan Raga, masih dengan make up effect penuh darah. Raga memberikan tos sama Regina. "Dahsyat!! Gin.. totalitasnya luar biasa, sampai gak tahu kalau adegan itu pakai staSaat shooting berakhir, dan scene yang menyangkut Regina sudah selesai di eksekusi. Kiano pun sudah merasa tenang. Semua permasalahan di lokasi sudah bisa diatasi, maka saatnya dia dan Cassie harus menjaga Keintiman mereka.Kiano baru menyadari, kalau Cassie juga sangat membutuhkan sentuhan kasih sayang. Dan dia sendiri juga harus mampu menjaga kegairahan cintanya pada Cassie. Itu baru di sadari Kiano saat dia hanya berdua di ruangan Cassie.Pulang shooting, kebetulan belum terlalu larut malam, Kiano mengajak Cassie ke Kapal Pesiar pribadinya (Yacht), yang terparkir di pantai mutiara.Dengan suasana yang sangat romantis di tengah laut yang begitu tenang, Kiano dan Cassie menghabisi waktu menikmati temaramnya malam yang begitu syahdu.Luxury Yacht yang dimiliki Kiano interiornya sangatlah mewah. Interior yang didominasi warna kayu itu menyiratkan kealamian suasana dan cinta mereka.Kiano bersandar di sofa panjang, dengan jok berw
Kemesraan dan keintiman yang dibangun Kiano dengan Cassie, sangat berpengaruh pada jiwa Cassie. Sebelum berangkat ke lokasi shooting, Cassie menyempatkan untuk olah raga di halaman depan rumahnya.Sambil senam, Cassie membayangkan kemesraannya dengan Kiano. Dia tidak menyangka kalau Kiano yang dianggap sakit, begitu bergairah. Pelukan Kiano begitu menggetarkan hatinya, sesuatu yang tidak pernah dia rasakan.The first kiss yang dilayangkan Kiano, membuat dia selalu terbayang, seringkali dia mencecap bibirnya, hanya untuk mengenang sesuatu yang sangat berarti dalam perjalanan cintanya dengan Kiano.Sambil senam ringan Cassie terus tersenyum, sehingga ibunya yang melihat perilaku tidak biasa Cassie itu jadi bertanya,"Ibu lihat kamu senyum-senyum terus Kasih, kamu lagi bahagia rupanya ya?""Iya bu.. mas Kiano bikin aku senang dan bahagia bu tadi malam." Jawab Cassie sambil terus senamIbu Cassie merasa curiga mendengar ucapannya, da
"Lho? Kamu kenal juga sama Brian?" Tanya Regina"Belum lama sih, setahu aku dia mau nikah sama Charlotte." Jawab Kiano"Charlotte? Siapa tuh..? Brian itu teman aku waktu di California.""Charlotte itu mantannya Raga, mereka putus gara-gara Charlotte cemburu sama Cassie."Kiano jelaskan pada Regina, tentang pertemuannya dengan Charlotte dan Brian di Kinanti Bridal beberapa hari yang lalu. Kiano juga jelaskan, mereka sama-sama pesan gaun pengantin di Kinanti Bridal and Fashion.Regina tidak ambil pusing dengan penjelasan Kiano, baginya selama Brian welcome dia tidak peduli soal lainnya.Kiano ingatkan Regina, "Itu sih urusan kamu, mau dengar atau gak apa yang aku jelaskan, bagi aku jangan sampai nanti ada masalah.""Udah.. kamu gak usah pusing, itu tanggung jawab aku, sekarang aku mau tanya ruangan aku dimana?"Kiano mengajak Regina ke divisi komunikasi, yang gedung kantornya ada di seberang kantor Kiano. Gedung kantor Kiano menempat
Sebuah mobil Alphard berwarna hitam memasuki halaman lokasi shooting. Semua mata memandang kearah mobil, ingin tahu siapa gerangan yang datang dengan mobil yang mentereng tersebut.Mobil berhenti persis di halaman pintu masuk gedung lokasi shooting. Pintu tengah mobil terbuka perlahan-lahan, sosok wanita dengan gaun merah menyala, dan memakai kacamata hitam turun perlahan-lahan.Wanita yang turun dari Alphard itu membuka kacamata hitamnya, barulah semua tahu kalau wanita itu adalah Jovanca Margareta, artis terkenal yang selalu berperan sebagai tokoh antagonis di banyak sinetron.Boboy, unit produksi segera menghampirinya,"Selamat pagi mbak Jovanca.." Sapa Boboy dengan ramah"Pagi Boy.. nanti tolong turunkan travel bag aku ya, minta aja sama driver.. sutradaranya siapa?""Itu mas Robby mbak.." Boboy menunjuk kearah Robby yang masih ngobrol dengan Cassie dan RagaJovanca berjalan menemui Robby yang tidak jauh dari tempatnya b
Cassie, Jovanca, dan Raga masih reading, Raga dan Cassie banyak dapat ilmu dari Jovanca. Teknik dalam menghapal dialog Jovanca, kurang lebih sama dengan Cassie, berusaha memahami konteks dan esensi dialog.Jovanca salute dengan kecerdasan Cassie yang otodidak, tapi cerdas dalam mensiasati situasi. Sepanjang reading sering Jovanca memuji Cassie,"Kalau Raga sih aku gak bingung ya soal kemampuannya, dia kan memang anak sekolahan akting. Tapi, Cassie bagi aku luar biasa ya." Puji Jovanca"Terima kasih Jo pujiannya, aku sih prinsifnya melakukan sesuatu yang terbaik, dengan pemahaman aku secara sederhana aja." Ujar Cassie"Tapi, pemahaman sederhana kamu itu yang luar biasa Cassie." Raga menimpaliSaat Raga ke toilet, Jovanca cerita soal Kiano, dia tidak tahu kalau Kiano adalah calon suami Cassie,"Kamu sering ketemu pak Kiano gak sih? Maksud aku dia sering ke lokasi gak?" Tanya JovancaCassie menanggapi biasa saja pertanyaan Jovanca, "gak sering sih.. k
Cassie sedang berakting dengan Jovanca. Dalam adegan cerita Hati yang Terpisah, Jovanca adalah sahabat Cassie yang diam-diam menyukai Raga suami Cassie.Cassie yang berperan sebagai Anggita sama sekali tidak curiga, karena dia sangat percaya pada Lolita, yang di perankan Jovanca. Terlebih sikap Lolita terhadap Anggita sangat baik.Sementara suami anggita, Roy yang diperankan Raga, memang bukan suami yang setia, suka pecicilan, gak boleh lihat perempuan cantik.Anggita ketemu Lolita di suatu tempat,"Anggi.. kamu percaya kalau aku selingkuh sama Roy? Kamu kenal aku kan?" Ucap Jovanca dalam frame yang terlihat di depan Robby"Lolita, harusnya aku gak percaya, karena kamu sahabat aku, tapi siapa nyana kalau kamu menggunting dalam lipatan?" Itu ucapan Cassie sebagai AnggitaTerlihat dalam frame, Anggita dan Lolita saling diam, tidak terlihat sama sekali ekspresi culas Lolita, yang sudah selingkuhi suami temannya.""Cut!! Ini oke
Saat Cassie, Jovanca dan Raga sedang berakting, Kiano datang ke lokasi shooting. Kiano duduk di sebelah Robby sambil menyaksikan adegan yang sedang berlangsung. Dalam tampilan di layar monitor, tampak Cassie sedang bersimbah airmata, Kiano mengamati adegan itu dengan pasat."Lolita.. kamu kok tega sih sama aku? Mas Roy itu suami aku, dan aku teman baik kamu kan?" Itulah dialog Cassie saat berakting dengan Lolita yang sedang merapikan pakaiannya.Lolita dan Roy terpergok Anggita sedang berasyik-masyuk di kamar, saat Anggita sedang tidak di rumah. Sementara Roy terduduk lesu di tepi tempat tidur."Anggita!!, apa yang kamu lihat, tidak seperti itu kejadiannya." Dialog Jovanca dalam adegan tersebut. Dalam adegan itu, Jovanca sebagai Lolita terlihat sangat dingin tatapannya kearah CassieSaat Raga akan berdiri, Robby berteriak, "cut!!! Mantap.. oke ya, yang mau lihat hasilnya silahkan ke monitorJovanca buru-buru maju ke monitor, dia berhenti sejenak setelah meli
Semua pemain dan crew sudah standby di set, Robby sudah siap memberikan aba-aba bahwa shooting segera di mulai. Dia kasih tahu Raga untuk mengulangi adegan terakhir scene sebelumnya,"Raga!! Kamu mulai dari saat Roy berdiri, terus langsung keluar ya!!" Teriak Robby dari tempat duduknya"Siap mas!!" Sahut Raga"Oh ya.. Lolita sangat merasa bersalah pada Anggita ya Jovanca, ekspresinya penuh kepura-puraan Jo!!" Robby memberikan arahan pada JovancaRobby berdiri dari duduknya, dia menghampiri Cassie untuk memberikan arahan,"Cassie.. Anggita tetap menganggap penyesalan Lolita itu tulus ya, kamu gak tahu kalau Lolita tetap pura-pura baik pada kamu.""Siap mas.. mata aku tetap basah ya mas, kontiniti yang tadi." Ujar Cassie"Yap.. benar banget, hampir lupa tuh saya," Robby baru ingat, dan dia langsung order efek airmata pada make up.Kiano menyaksikan semua itu, dia melihat situasi kerja yang sangat kompak satu sama lainnya. Hanya saja dia kurang b