Share

Raka Pulang

Author: anyelir imut
last update Last Updated: 2022-05-30 10:19:40

Semenjak kejadian pagi itu Tiara menjadi semakin tidak tenang. Ternyata Andra memang tinggal di kota ini juga. Apa maksud laki-laki itu hingga sampai menyusulnya ke sini? Jangan-jangan dia nantinya akan berbuat nekat ingin mengambil Nayla darinya. Tidak mungkin! Dia tahu betul Andra bukan orang seperti itu, dia sebelumnya sudah mengenal pria itu dengan baik hingga kejadian buruk itu menimpanya. Kejadian buruk yang Andra perbuat terhadapnya yang selalu berusaha dia hilangkan dari ingatannya itu.

Dina yang melihat temannya yang murung itupun menegurnya.

"Ra, kamu kenapa sih? Dari tadi pagi loh pertama buka toko kamu udah murung gitu? Ada apa?" tanya Dina penuh perhatian.

"Aku nggak apa-apa kok," sahut Tiara berbohong.

"Yang bener? Tapi yang aku liat kamu lagi nggak baik-baik aja deh."

"Iya, Din seriusan. Aku nggak apa-apa."

Dina menghela napas. "Apa soal suami kamu lagi? Dia masih belum hubungin kamu sampai sekarang ini? Udah lama banget loh ini."

Tiara jadi tersadar akan hal tersebut. Karena saking sibuk memikirkan tentang Andra dia sampai lupa tentang sang suami. Benar juga, memang sampai sekarang Raka belum juga menghubunginya. Sekarang dia bukan hanya cemas tapi juga curiga jadinya. Dia tidak salah dong curiga, ini sudah terlalu lama dan tidak seperti biasanya. Tak satupun telepon yang masuk dari Raka. Entah sedang apa dia di sana, apa benar untuk keperluan pekerjaan atau ada masalah lain? Dia tidak tahu.

"Mas Raka belum nelepon aku, Din," sahut Tiara sedih.

"Tuh kan bener. Aku jadi heran nih kok dia gitu sih, Ra?"

"Nggak tau juga, Din. Tapi semoga dia baik-baik aja."

"Kamu udah hubungin dia?"

Tiara mengangguk. "Iya, Din. Tapi ya gitu deh, nggak pernah diangkat. Kadang juga nomornya tuh nggak aktif."

"Kok gitu ya?"

Tapi untungnya Dina sampai sekarang tidak pernah menuduh Raka itu telah selingkuh. Karena yang dia tahu sebagian teman lain jika temannya curhat pasangannya tidak bisa dihubungi sudah pasti langsung menuduh selingkuh. Tapi Dina bukan teman yang seperti itu. Tiara jadi lega karenanya, mempunyai sahabat yang selalu bisa tahu cara membuatnya tenang dan selalu mendukungnya.

"Nggak tau deh."

Dina menghela napas. "Ya udah kamu yang sabar aja, semoga nggak lama lagi ada kabar dari suami kamu. Semoga juga suami kamu itu di sana kerjaannya lancar dan dia baik-baik aja."

Tiara mengangguk sambil tersenyum haru. "Makasih ya, Din."

Dina balas tersenyum. "Iya sama-sama. Ya udah kamu jangan sedih lagi, kamu senyum yang manis biar pelanggan kamu nggak pada kabur."

Tiara tertawa dengan candaan temannya itu.

Tiara terus tersenyum sendiri di dalam kamarnya yang sudah dia bersihkan dan dihias secantik mungkin karena baru saja dia mendapat telepon dari suaminya. Suaminya mengatakan dia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Hatinya sangat bahagia sekali mengetahui hal itu. Dia sudah sangat merindukan pria baik dalam hidupnya itu. Suaminya tercinta. Dia tersipu sendiri memandangi wajahnya di cermin. Rambutnya yang panjang tergerai indah juga dia sengaja memakai gaun malam tipis agar menarik perhatian Raka.

Nayla sudah tertidur lelap di kamarnya karena anaknya itu kelelahan seharian aktif bermain bersama neneknya di rumah.

Terdengar pintu kamar mereka terbuka, segera Tiara membukakan pintu untuk Raka. Dia tersenyum senang akhirnya bisa melihat suaminya itu lagi. Tidak sia-sia dia selama ini bersabar untuk tidak menuduh suaminya itu macam-macam di luar kota apalagi menuduhnya telah berselingkuh.

"Mas Raka, aku kangen banget," ucap Tiara sambil memeluk lengan Raka mesra.

"Iya, aku juga kangen sama kamu. Nayla udah tidur?" balas Raka sambil meletakkan kopernya di samping tempat tidur mereka.

"Iya, Mas. Dia kecapean seharian main. Jadi langsung tidur deh."

Raka tertawa kecil. "Maklum lah, Ra. Dia kan lagi aktif-aktifnya, itu tandanya dia anak yang pintar."

Tiara tersenyum mendengar pujian Raka untuk anaknya itu.

"Iya, Mas."

"Ya udah, aku mau mandi dulu ya, Ra." Raka pamit dan berlalu menuju kamar mandi yang ada di kamar itu.

Tiara menunduk sedih dan hatinya menjadi nyeri. Sekuat apapun dia mencoba menarik perhatian Raka bahkan sampai dia menahan malunya karena memakai gaun seseksi itu namun suaminya itu tidak terpengaruh sama sekali. Selalu seperti itu, Raka tidak pernah menyentuhnya. Hanya ciuman di pipi dan pelukan mesra saja yang selama ini mereka lakukan tidak lebih. Dia jadi terluka perasaannya, status mereka memang suami istri namun mereka tidak pernah melakukan hubungan suami istri. Apakah Raka jijik dengan dirinya karena sudah hamil di luar nikah dengan laki-laki lain?

Tiara mencengkeram seprei tempat tidurnya dengan erat dan tatapan matanya berubah dingin.

"Ini semua karena orang itu! Hidupku jadi hancur!" gumam Tiara marah. Marah, kecewa, sakit hati. Campur aduk yang dia rasakan saat ini.

Akhirnya malam itu seperti biasanya pasangan suami istri tersebut tidur saling memunggungi. Air mata Tiara terus mengalir meratapi kesedihannya. Hingga kini ternyata Raka masih belum bisa menerima dirinya sepenuhnya. Lalu untuk apa pria itu dulu bersedia untuk menikahinya jika hanya untuk memperlakukannya seperti ini?

Pagi harinya Raka menceritakan tentang pekerjaannya di luar kota itu saat mereka sedang sarapan bersama di meja makan. Pria itu mengaku sangat sibuk dan juga jaringan di sana lumayan susah jadi tidak bisa menghubungi Tiara. Namun pekerjaannya dan juga dirinya baik-baik saja jadi dia berkata kepada istrinya itu untuk tidak perlu cemas.

Tiara hanya mengangguk saja, dirinya lega karena suaminya baik-baik saja.

Sementara itu Andra sedang celingak celinguk mencari keberadaan Tiara di pasar pagi itu sebelum berangkat kerja. Dia sangat berharap Tiara pergi ke pasar bersama Nayla untuk berbelanja. Namun sudah sekitar satu jam lebih wanita itu tidak terlihat di manapun. Mungkin hari ini wanita itu tidak pergi ke pasar. Dia sudah sangat ingin melihat Tiara dan juga Nayla namun harapannya itu harus pupus kembali.

Andra menghela napas berat. Wajahnya terlihat kecewa sekali dan juga muram.

"Woy Bos bocil!"

Andra pun menoleh dan terkejut melihat si bos copet yang pernah ingin mencelakai dirinya itu berjalan menghampirinya. Dia pun bingung saat bos copet itu duduk di sampingnya di kursi beton.

"Ngapa lu ke sini, Bang? Pagi-pagi udah mau nyopet aja lu?"

Si bos copet tertawa keras. "Lu tenang aja gua udah kagak jadi copet lagi. Noh gua di mari karena jualan buah-buahan." dia menunjuk ke arah dagangannya yang tak jauh dari posisi mereka duduk itu.

Andra manggut-manggut takjub. "Hebat lu, Bang!" pujinya bangga.

"Iya dong, ini kan semua karena elu, Bos bocil. Makanya gua jadi sadar dah. Noh anak buah gua juga sekarang udah berhenti jadi copet dan jualan juga noh sayur dan lain-lain."

Andra tersenyum. "Bukan karena gua lah, itu karena kemauan lu sendiri Bang yang pengen sadar," jawab Andra. "Jangan panggil gua Bos bocil kagak enak kedengarannya gua kan bukan bocah. Gua Andra."

"Oke deh, gua namanya Arman." Bos copet yang ternyata bernama Arman itu memperkenalkan diri.

Andra mengangguk. "Oke, Bang Arman. Hebat lu gua acungin jempol beneran dah. Baru berapa hari lu ketemu gua tapi sekarang udah nyadar aja lu. Keren lu."

"Iya lah, ngapain gua nunggu lama buat sadar kan umur kagak ada yang tau. Ya nggak?"

"Yoi, bener banget tuh." Andra mengangguk setuju.

Arman menghela napas berat. "Gua jadi malu nih sekarang, malu banget gua."

"Malu kenapa?" Andra menoleh menatap Arman ingin tahu.

"Gua malu kalau inget masa lalu gua, Ndra. Gua yang dari dulu udah rugiin banyak orang, gua malu sekaligus nyesel."

Andra terdiam. "Nggak usah malu, lu harusnya bersyukur karena kagak semua orang tuh bisa sadar dan berubah jadi lebih baik."

"Iya sih, coba ya kalau ketemunya sama orang baik macem elu dari dulu mungkin gua udah sadar dari lama."

Andra menghela napas. "Gua juga bukan orang yang baik kok. Bisa dibilang gua malah lebih jahat dari elu."

Arman sontak menatap Andra dengan tatapan tak percaya. "Masa sih? Nggak mungkin lah orang kek elu kriminal."

"Gua cuman bilang apa adanya aja."

"Yang bener lu?"

Andra tersenyum pahit. "Lu nggak percaya kan? Apalagi gua, gua aja heran kok gua bisa kejam kek dulu itu."

Arman berdecak. "Kagak percaya gua. Masa tampang baik-baik kek elu gini bisa punya riwayat kejahatan? Palingan lu cuman mau ngehibur gua doangan biar gua kagak sedih sedih amat kan?"

Andra tersenyum tipis. Dia sendiripun sampai sekarang memang tak pernah menyangka dia bisa sekejam itu kepada Tiara sampai wanita itu takut kepadanya.

"Lu udah sarapan belum? Kalau belum yuk makan di warung bareng gua, santai aja gua yang traktir!" ajak Arman pada Andra.

"Udah kok."

"Boong lu palingan. Udah lu ikut gua makan makan gorengan atau apa yok!"

Arman pun bangkit berdiri dari duduknya itu diikuti Andra.

"Oke lah."

Arman pun tertawa senang dan berjalan memasuki warung makan bersama Andra.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mutiara Yang Ternoda   Toko Kue

    Hari ini Tiara datang ke toko kue tempat dia bisnis dengan Dina. Tokonya terlihat ramai karena memang rasa kuenya enak dan juga pelayanannya yang sangat ramah. Tiara dan Dina pandai sekali mencari karyawan yang baik dan juga ramah."Kuenya enak banget loh ini teksturnya juga lembut," kata pelanggan ibu ibu elegan."Terima kasih, Ibu. Datang kembali ya," ucap Tiara dengan ramah."Tentu. Saya pasti akan datang lagi ke sini malah udah bakalan jadi langganan," kata ibu itu sambil tersenyum.Tiara merasa senang mendengarnya, dia kembali mengucapkan terima kasih pada pembeli di tokonya tersebut.Tak lama Andra datang bersama Nayla yang dia gendong. Hari ini dia libur kerja jadi dia pergi ke tokonya Tiara untuk melihat keadaan toko kue itu.Tiara lebih dulu salim pada Andra lalu mencium pipinya Nayla dengan gemas."Kamu hebat ya udah bisa bisnis kue kaya gini mana rame lagi," kata Andra yang memuji Tiara."Alhamdulillah, ini kan juga karena izin dari suami juga," jawab Tiara sambil sesekali

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Menyuruh Pacarnya Menginap Di rumahnya

    Bu Mirna masih saja kesal dan kecewa dengan sikap Karin pada Tiara. Karin padahal dulunya sebelum menikah tapi dia selalu menyuruh pacarnya menginap di rumahnya sampai dia hamil itu kan namanya munafik.Meski Tiara sudah memberitahu ibunya untuk tak usah menghiraukan Karin namun tetap saja ibunya merasa marah dan tak terima putrinya dituduh yang tidak benar.~~Tiara hari ini bertemu lagi dengan Dina namun kali ini mereka bukan healing tapi untuk membicarakan bisnis bersama. Dina berencana ingin mengajak Tiara bekerja sama dalam bisnis kue yang sekarang ramai.Tentu saja Tiara sangat amat setuju karena dia tak ingin hanya mengandalkan uang dari Andra lagipula dia tadi sudah minta izin pada Andra dan suaminya itu setuju dan mendukungnya.Barulah setelah membicarakan tentang bisnis Tiara pulang untuk menjaga Nayla, dia berfoto dengan putrinya yang cantik dan sungguh menggemaskan itu dan kemudian mempostingnya di akun medsosnya.Karin kini tiba di rumah Tiara lalu dia menelepon Tiara memi

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Itu Sepupu Angkat

    Karin kaget mendengar amarah Bu Mirna. "Saya heran sama kamu Karin kenapa kamu itu dari dulu selalu saja benci dengan anak saya Tiara. Dari dulu kamu begitu dari kamu masih kecil!""Udahlah, Ma kita pulang aja yuk. Ngapain ladenin omongannya Karin," ajak Tiara. Dia jengah sekali dengan sepupu angkatnya tersebut. Iya, Karin itu memang sepupu angkatnya Tiara karena tantenya Tiara dulu mengambil Karin di rumah sakit saat masih bayi.Bu Mirna setuju dan merekapun pergi meninggalkan Karin yang terdiam."Awas ya kalian berdua!" ancam Karin sambil mengepalkan tangannya kesal.~ ~Hari ini Bianca mengajak Andra untuk bertemu di kafe membahas bisnis. Saat dia akan menyeberang jalan tiba-tiba dari arah lain ada mobil yang melaju kencang ke arahnya membuatnya berteriak kaget. Tiara yang melihatnya langsung menarik tangan Bianca dan mereka berdua jatuh di rerumputan.Bianca yang ketakutan masih berusaha mengatur napasnya. Dia menoleh dan terkejut ternyata orang yang telah menyelamatkan dia adalah

  • Mutiara Yang Ternoda   Sifat Jelek Karin

    Tiara merenung sejenak dan juga sekaligus dia ingin menghilangkan curiganya. Dia tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju Andra."Telfon dari siapa, Mas?" tanya Tiara.Andra menoleh karena terkejut. "Ini dari Bianca," jawabnya jujur."Oh gitu?" Tiara bersilang dada.Andra tersenyum melihat raut wajah Tiara yang cemburu itu. "Udah dulu ya, Bi," ucapnya lalu dia matikan sambungan telepon karena tak ingin membuat istrinya itu marah padanya."Lanjutin aja nggak apa-apa kok," kata Tiara sambil duduk di sofa."Nggak lah kan udahan bahas bisnisnya," balas Andra. Dia lalu duduk di sebelah Tiara."Seriusan?""Iya. Kenapa ke sini?" tanya Andra."Kok kamu nanyanya gitu sih? Kenapa? Kamu nggak suka ya kalau aku ke sini buat ketemu sama kamu?"Andra menghela napas, salah lagi dia. "Iya maaf sayang tapi maksudku bukan gitu kok. Iya aku juga kangen sama kamu," katanya sambil memeluk Tiara agar istrinya itu tak semakin merajuk. Dan dia berhasil karena Tiara sekarang tersenyum."Bohong kamu.""Ngga

  • Mutiara Yang Ternoda   Raka Di Kafe

    "Dari Mas Raka," jawab Tiara sambil menunduk. Dia ingin terus saja pada Andra karena dia tak ingin pernikahan mereka ada kebohongan yang takutnya malah akan membuat hubungan bermasalah. Betul kan? Lebih baik kan jujur saja toh juga dia tak akan mengangkat telepon dari Raka kok.Andra menghela napas. "Ya udah kalau gitu aku mandi dulu ya," balasnya lega. Tuh kan buktinya dia jadi berpikiran positif. Diapun beranjak pergi setelah pamitan pada Nayla.Tiara hanya mengangguk sambil membuang napas kesal setelah suaminya itu pergi. Kenapa sih Raka terus saja menganggunya? Apa sih maunya dia?Ponselnya kembali berdering dan karena kesal dia langsung matikan lagi. Nayla sampai bingung melihat ke arahnya.Tiara hari ini pergi ke Mall sendirian karena dia tak ingin Nayla kelelahan jika ikut, dia saat ini berada di kafe minum kopi. Ya, masih sendirian dia, coba saja jika hari ini hari libur pasti dia akan mengajak Dina pergi dengannya. Mendadak dia jadi rindu saat dirinya masih bekerja di Mall."

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Mengintai

    Sudah pagi waktunya Tiara mengantar Andra kerja sampai luar rumah mereka. Setelah dia salim dan dia mendapat ciuman di keningnya dari suaminya diapun tersenyum. Melambai saat Andra masuk ke mobil dan pergi meniggalkan area rumah.Tiara masih pergi di sana, tanpa dia ketahui ternyata ada Karin yang mengintip dari kejauhan dengan tatapan irinya yang terlihat jelas."Lah aku nggak nyangka ternyata rumahnya si Tiara bagus banget gini mahal banget udah pasti sih ini." Karin berucap sambil mengamati rumah mewah Tiara."Hebat juga dia kira-kira dia nikahnya sama siapa sih? Kayanya nggak mungkin deh kalau dia nikah sama si Andra itu secara kan mereka berdua udah nggak ketemu lagi pastinya. Ya emang sih Andra anak orang kaya tapi kan nggak mungkin kalau sekaya itu sampai rumahnya kaya istana gitu."Karin tetap di sana sambil memotret rumah tersebut.Di KantorSinta masuk ke ruangan Andra dan tersenyum melihat anaknya itu sedang mengobrol dengan sekretarisnya. "Budah boleh masuk?" tanya Sinta

  • Mutiara Yang Ternoda   Kesal

    Tiara dan Dina juga Nayla akhirnya lanjut ke Mall untuk jalan-jalan setelah selesai makan makan di kafe. Mereka terlihat bahagia sekali menikwati waktu bersama-sama karena sudah lama Tiara di rumah saja tidak jalan ke luar dengan sang sahabat lagipula juga mereka berdua sama-sama sibuk.Sambil digendong Tiara, Nayla merengek ingin dibelikan boneka beruang yang besar dan tentu saja sang ibu menurutinya.Setelah selesai jalan-jalan Tiara pulang ke rumah karena haripun sudah sore. Dia mandi setelah membantu Nayla memakaikan baju.Andra yang baru saja pulang kerja dia bingung dengan Tiara yang cemberut kesal duduk di kasur. Dia juga duduk di samping istrinya itu dan memeluknya agar emosinya mereda."Sayang, kamu kenapa sih? Kok malah tambah kesel gitu?" tanya Andra karena dia malah dipukuli Tiara di lengannya. Ya sakit sih tidak lah ya karena pukulannya itu tak seberapa hanya pukulan kecil namun dia hanya bingung dengan mood Tiara."Bukannya hari ini kamu lagi seneng ya karena abis jalan

  • Mutiara Yang Ternoda   Bertemu Dina

    Karena hari ini hari libur Tiara meminta izin kepada Andra untuk pergi keluar karena dia ingin bertemu dengan Dina di tempat makan. Dia tak pergi sendirian kok aliasnya dia mengajak serta Nayla anaknya. Dan karena Andra sudah mengiyakan maka Tiara pun pergi dengan mengemudikan sendiri mobilnya itu.Tiara tertawa menanggapi Nayla yang sejak tadi bernyanyi di kursi belakang. Entah anaknya itu nyanyi lagu apa dia tak tahu.Tiara mendapat telepon dari Dina yang menanyakan sudah sampai di mana padanya dan dia menjawab bahwa sebentar lagi mereka berdua akan sampai. Dina mengatakan dia sudah tiba di kafe tempat mereka janjian dan dia juga bilang akan menunggu Tiara.Tiara menutup telepon lalu menoleh ke belakang dan tersenyum melihat Nayla masih bernyanyi sambil bermain boneka barbie."Mama, bentar lagi sampai ya? Nayla udah laper," rengek Nayla sambil memajukan bibirnya.Tiara tersenyum. "Iya, Nayla. Kamu yang sabar ya Nak bentar lagi kita sampai kok."Nayla tersenyum lebar. "Okey!"Tiara m

  • Mutiara Yang Ternoda   Licik

    Andra yang kaget langsung saja melepaskan pelukan waktu itu.Wanita tanpa nama itu malah tersenyum licik lalu pergi begitu saja dari sana membuat Andra semakin bingung. Ada apa dengan wanita itu?Sementara itu di dalam rumahnya Tiara membuka pesan dan dia terkejut melihat sebuah foto yaitu foto Andra yang terlihat memeluk seorang wanita. Itu foto rupanya saat diambil tadi di jalan.Tiara menghela napas gusar. "Ini pasti ulah orang yang namanya Bianca itu. Heran aku sama dia maunya dia tuh apa sih nggak capek apa begitu terus?" gumamnya teramat kesal.Untungnya dia sangat amat percaya dengan Andra jadi apapun itu Tiara tak akan salah paham apalagi sampai marah pada suaminya."Makin lama makin nggak jelas tuh orang."Karena tak mau ambil pusing Tiara langsung saja pergi ke dapur untuk masak, sebentar lagi Andra kan pulang dari kerja. Sebagai istri yang baik yang perlu dia lakukan ya hanya percaya pada suaminya dan akan melakukan yang terbaik untuk selalu membuat suaminya bahagia bersama

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status