Share

Kembali Takut

Penulis: anyelir imut
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-03 12:11:53

Andra melihat dengan tatapan sedih ke arah rumah Tiara. Di mana terlihat Tiara yang sedang menggendong Nayla sambil mencium tangan Raka di depan pintu. Mengantar Raka berangkat ke kantor pagi itu. Dia berdecak kesal melihat senyuman manis juga tatapan penuh cinta Tiara yang ditujukan kepada Raka.

Andra tersenyum senang saat melihat Raka sudah pergi mengendarai mobilnya itu. Dia pun berinisiatif turun dari motornya. Menyisir rambutnya dengan jarinya sambil berkaca di spion motornya terlebih dahulu kemudian berjalan menghampiri Tiara yang masih berdiri di depan pintu sambil menimang Nayla, membelakanginya.

Andra tersenyum haru melihat pemandangan manis tersebut. Dia lega melihat Tiara yang begitu menyayangi anaknya itu dan wanita itu juga mau mengurus dan membesarkan Nayla hingga menjadi anak yang sehat dan cantik.

"Nayla lagi nganterin Pa?" ucap Tiara kepada Nayla. "Pa...."

"Papaaaaa.." seru Nayla heboh sambil melambaikan tangannya kepada Andra yang sudah berdiri di belakang Tiara. Andra tersenyum senang melihat anak manis itu dan balas melambaikan tangannya membuat Nayla terkikik senang.

"Nak, Papa kamu kan udah berangkat kerja. Kenapa? Nayla masih kangen Papa? Iya?" Tiara masih belum menyadari keberadaan Andra.

"Papaaaa..."

"Iya, sayang. Ini Papa."

Deg!

Sontak Tiara berbalik dan terbelalak kaget menatap Andra yang tersenyum padanya itu. Dia mundur dan memeluk Nayla erat membuat anaknya itu terkejut dan menatapnya bingung.

"Tiara tunggu dulu!" pinta Andra sambil menarik lengan Tiara saat wanita itu ingin mencoba masuk ke dalam rumah.

"Lepasin!" Tiara berteriak takut.

Nayla menangis keras mendengar ibunya berteriak seperti itu. Andra jadi panik dan serba salah.

"Ra, aku cuma mau minta maaf sama kamu, tapi kamu nggak pernah mau ngasih aku kesempatan buat minta maaf. Kamu kabur terus, aku harus gimana?"

"Lepasin saya!" seru Tiara sambil menghempaskan tangan Andra sehingga dia berhasil terbebas dari cengraman laki-laki itu dan segera masuk ke dalam rumahnya sambil menepuk-nepuk punggung anaknya menenangkannya agar berhenti menangis.

Andra terlihat kecewa sekali lagi sambil menatap pintu rumah Tiara yang sudah ditutup keras itu dengan tatapan sedih.

"Gua harus gimana lagi biar dia maafin gua?" gumam Andra pilu.

Tiara pun membawa anaknya masuk ke dalam kamarnya. Ibunya mengikutinya masuk dan terlihat bingung.

"Kenapa Nayla bisa nangis gini? Emang siapa yang di luar itu kok kamu sampai nutup pintunya keras banget?" tanya ibunya penasaran.

"Nggak ada siapa-siapa kok. Nayla nangis karena nggak mau pisah sama Papanya. Udah ya, Nayla sayang maafin Mama tadi udah bikin kamu takut ya? Udah sayang, cup cup cup. Mama janji sama Nayla lain kali Mama nggak akan gitu lagi deh." Tiara terpaksa berbohong kepada sang ibu karena dia tidak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya kalau Andra yang sedang di luar rumahnya itu.

Naylapun berhenti menangis. Tiara jadi lega. "Nah gitu, itu baru anak Mama yang cantik dan pintar juga nurut sama Mama."

Nayla terkikik senang karena pipinya diciumi ibunya.

Ibunya namun seperti tak percaya pada anaknya itu. "Yang bener kamu? Beneran nggak ada orang di luar sana?"

"Iya, Ma."

Ibunya tetap berpikir ada yang sudah terjadi pagi ini dengan Tiara.

"Ya udah kalau gitu Mama mau siap-siap dulu nyiapin baju, nanti malam kan ada arisan di rumah Bu Rina. Kamu juga ikut ke sana kan nanti malam?"

Ah iya Tiara baru ingat. Dia pun mengangguk mengiyakan.

Malamnya Tiara bersama Ibunya berangkat menuju rumah Bu Rina, Nayla terpaksa harus ditinggal di rumah karena anak itu sudah tidur pulas jadi tidak mungkin dibawa. Lagipula acaranya hanya akan sebentar saja jadi mereka tidak perlu terlalu cemas meninggalkan anak itu sendirian di rumah. Toh daerah mereka selalu aman dan terkendali.

Merekapun masuk dan disambut oleh Bu Rina dengan ramah. Mereka berdua pun menyalami mereka yang hadir di sana. Terlihat semuanya sudah siap ada berbagai camilan kue dan juga minuman di atas meja.

"Anak-anak ayo ke sini buruan makan dulu sini bareng sama ibu ibu arisan ayo ke sini, Nak!" panggil Bu rina.

Damar pun keluar dari arah ruang tengah bersama Andra. Mata Tiara melebar kaget dan jantungnya berdetak kencang seperti biasa jika melihat Andra.

Ibunya yang melihat Andra itupun terkejut juga, dan dia yang menyadari perubahan Tiara tersebut pun menenangkan anaknya itu. "Tenang, Nak. Nggak apa-apa ada Mama di sini. Kamu nggak bakalan kenapa-kenapa." Dia berusaha membujuk anaknya itu sambil mengusap-usap punggungnya lembut. Dan berhasil, Tiara sedikit tenang sekarang.

Andra yang melihat keadaan Tiara menjadi miris dan lebih merasa bersalah. Hatinya terasa hancur.

"Tante Rina, saya makannya di dalem aja ya?" pinta Andra sopan.

Damar menjadi bingung melihat temannya itu. "Ngapa sih? Udah makan di sini aja bareng-bareng. Ya nggak Ma?"

Bu Rina mengangguk sambil tersenyum keibuan. "Iya, Nak Andra makan aja di sini sama kita-kita. Kan kalau makan ngumpul gini kan jadi rasa makanannya tambah enak."

Tiara membuang muka ke arah lain saat Andra menatap ke arahnya.

"Ya udah deh, Tante."

"Wah, Nak Andra ini ganteng banget ya, udah punya pacar belum? Kalau belum nanti mau saya kenalin ke anak saya."

"Enak aja, Ibu. Orang saya udah antri lama kok mau jodohin Nak Andra sama anak saya yang masih kuliah."

"Saya duluan kok, Bu."

"Enggak saya duluan."

Begitulah para ibu ibu arisan itu saling berebut untuk menjadikan Andra sebagai anak mantu mereka lalu mereka pun tertawa bersama. Andra juga tertawa.

"Main jodoh-jodohin aja. Nak Andranya coba ditanyain udah punya pacar belum?" ucap Bu Rina.

"Saya udah punya," jawab Andra tanpa sadar sambil menatap Tiara.

Tiara yang mendengar pengakuan anak itupun menjadi takut kembali. Namun disampingnya sang ibu memeluknya erat, berusaha membuatnya tenang.

"Tuh kan, anaknya sendiri sudah ngaku udah ada pacar." sahut Bu Rina.

Sontak para ibu yang tadi berdebat itupun bersorak kecewa karena gagal menjodohkan anak mereka dengan Andra.

Damar pun sejak tadi tak terlihat peduli, dia sudah mulai sibuk makan camilan dengan lahapnya.

Andra duduk selonjoran di lantai sambil bersandar di tembok, matanya diam-diam mengawasi Tiara yang sedang makan itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mutiara Yang Ternoda   Toko Kue

    Hari ini Tiara datang ke toko kue tempat dia bisnis dengan Dina. Tokonya terlihat ramai karena memang rasa kuenya enak dan juga pelayanannya yang sangat ramah. Tiara dan Dina pandai sekali mencari karyawan yang baik dan juga ramah."Kuenya enak banget loh ini teksturnya juga lembut," kata pelanggan ibu ibu elegan."Terima kasih, Ibu. Datang kembali ya," ucap Tiara dengan ramah."Tentu. Saya pasti akan datang lagi ke sini malah udah bakalan jadi langganan," kata ibu itu sambil tersenyum.Tiara merasa senang mendengarnya, dia kembali mengucapkan terima kasih pada pembeli di tokonya tersebut.Tak lama Andra datang bersama Nayla yang dia gendong. Hari ini dia libur kerja jadi dia pergi ke tokonya Tiara untuk melihat keadaan toko kue itu.Tiara lebih dulu salim pada Andra lalu mencium pipinya Nayla dengan gemas."Kamu hebat ya udah bisa bisnis kue kaya gini mana rame lagi," kata Andra yang memuji Tiara."Alhamdulillah, ini kan juga karena izin dari suami juga," jawab Tiara sambil sesekali

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Menyuruh Pacarnya Menginap Di rumahnya

    Bu Mirna masih saja kesal dan kecewa dengan sikap Karin pada Tiara. Karin padahal dulunya sebelum menikah tapi dia selalu menyuruh pacarnya menginap di rumahnya sampai dia hamil itu kan namanya munafik.Meski Tiara sudah memberitahu ibunya untuk tak usah menghiraukan Karin namun tetap saja ibunya merasa marah dan tak terima putrinya dituduh yang tidak benar.~~Tiara hari ini bertemu lagi dengan Dina namun kali ini mereka bukan healing tapi untuk membicarakan bisnis bersama. Dina berencana ingin mengajak Tiara bekerja sama dalam bisnis kue yang sekarang ramai.Tentu saja Tiara sangat amat setuju karena dia tak ingin hanya mengandalkan uang dari Andra lagipula dia tadi sudah minta izin pada Andra dan suaminya itu setuju dan mendukungnya.Barulah setelah membicarakan tentang bisnis Tiara pulang untuk menjaga Nayla, dia berfoto dengan putrinya yang cantik dan sungguh menggemaskan itu dan kemudian mempostingnya di akun medsosnya.Karin kini tiba di rumah Tiara lalu dia menelepon Tiara memi

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Itu Sepupu Angkat

    Karin kaget mendengar amarah Bu Mirna. "Saya heran sama kamu Karin kenapa kamu itu dari dulu selalu saja benci dengan anak saya Tiara. Dari dulu kamu begitu dari kamu masih kecil!""Udahlah, Ma kita pulang aja yuk. Ngapain ladenin omongannya Karin," ajak Tiara. Dia jengah sekali dengan sepupu angkatnya tersebut. Iya, Karin itu memang sepupu angkatnya Tiara karena tantenya Tiara dulu mengambil Karin di rumah sakit saat masih bayi.Bu Mirna setuju dan merekapun pergi meninggalkan Karin yang terdiam."Awas ya kalian berdua!" ancam Karin sambil mengepalkan tangannya kesal.~ ~Hari ini Bianca mengajak Andra untuk bertemu di kafe membahas bisnis. Saat dia akan menyeberang jalan tiba-tiba dari arah lain ada mobil yang melaju kencang ke arahnya membuatnya berteriak kaget. Tiara yang melihatnya langsung menarik tangan Bianca dan mereka berdua jatuh di rerumputan.Bianca yang ketakutan masih berusaha mengatur napasnya. Dia menoleh dan terkejut ternyata orang yang telah menyelamatkan dia adalah

  • Mutiara Yang Ternoda   Sifat Jelek Karin

    Tiara merenung sejenak dan juga sekaligus dia ingin menghilangkan curiganya. Dia tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju Andra."Telfon dari siapa, Mas?" tanya Tiara.Andra menoleh karena terkejut. "Ini dari Bianca," jawabnya jujur."Oh gitu?" Tiara bersilang dada.Andra tersenyum melihat raut wajah Tiara yang cemburu itu. "Udah dulu ya, Bi," ucapnya lalu dia matikan sambungan telepon karena tak ingin membuat istrinya itu marah padanya."Lanjutin aja nggak apa-apa kok," kata Tiara sambil duduk di sofa."Nggak lah kan udahan bahas bisnisnya," balas Andra. Dia lalu duduk di sebelah Tiara."Seriusan?""Iya. Kenapa ke sini?" tanya Andra."Kok kamu nanyanya gitu sih? Kenapa? Kamu nggak suka ya kalau aku ke sini buat ketemu sama kamu?"Andra menghela napas, salah lagi dia. "Iya maaf sayang tapi maksudku bukan gitu kok. Iya aku juga kangen sama kamu," katanya sambil memeluk Tiara agar istrinya itu tak semakin merajuk. Dan dia berhasil karena Tiara sekarang tersenyum."Bohong kamu.""Ngga

  • Mutiara Yang Ternoda   Raka Di Kafe

    "Dari Mas Raka," jawab Tiara sambil menunduk. Dia ingin terus saja pada Andra karena dia tak ingin pernikahan mereka ada kebohongan yang takutnya malah akan membuat hubungan bermasalah. Betul kan? Lebih baik kan jujur saja toh juga dia tak akan mengangkat telepon dari Raka kok.Andra menghela napas. "Ya udah kalau gitu aku mandi dulu ya," balasnya lega. Tuh kan buktinya dia jadi berpikiran positif. Diapun beranjak pergi setelah pamitan pada Nayla.Tiara hanya mengangguk sambil membuang napas kesal setelah suaminya itu pergi. Kenapa sih Raka terus saja menganggunya? Apa sih maunya dia?Ponselnya kembali berdering dan karena kesal dia langsung matikan lagi. Nayla sampai bingung melihat ke arahnya.Tiara hari ini pergi ke Mall sendirian karena dia tak ingin Nayla kelelahan jika ikut, dia saat ini berada di kafe minum kopi. Ya, masih sendirian dia, coba saja jika hari ini hari libur pasti dia akan mengajak Dina pergi dengannya. Mendadak dia jadi rindu saat dirinya masih bekerja di Mall."

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Mengintai

    Sudah pagi waktunya Tiara mengantar Andra kerja sampai luar rumah mereka. Setelah dia salim dan dia mendapat ciuman di keningnya dari suaminya diapun tersenyum. Melambai saat Andra masuk ke mobil dan pergi meniggalkan area rumah.Tiara masih pergi di sana, tanpa dia ketahui ternyata ada Karin yang mengintip dari kejauhan dengan tatapan irinya yang terlihat jelas."Lah aku nggak nyangka ternyata rumahnya si Tiara bagus banget gini mahal banget udah pasti sih ini." Karin berucap sambil mengamati rumah mewah Tiara."Hebat juga dia kira-kira dia nikahnya sama siapa sih? Kayanya nggak mungkin deh kalau dia nikah sama si Andra itu secara kan mereka berdua udah nggak ketemu lagi pastinya. Ya emang sih Andra anak orang kaya tapi kan nggak mungkin kalau sekaya itu sampai rumahnya kaya istana gitu."Karin tetap di sana sambil memotret rumah tersebut.Di KantorSinta masuk ke ruangan Andra dan tersenyum melihat anaknya itu sedang mengobrol dengan sekretarisnya. "Budah boleh masuk?" tanya Sinta

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status