Share

Part 3

Malam harinya seusai pelatihan shuffle di taman kota itu, mereka berdua tiba di kediaman Dion. Dion yang baru saja memarkirkan motornya di halaman depan rumah, di ikuti Maxim di belakangnya. 

"Mah, Dion udah balik" Ucap Dion memberi salam. 

"Tante, Maxim pulang" teriak Maxim sembari melepas helm di kepalanya. 

Bu Sisi yang mendengar suara anaknya dan Maxim, segera keluar dari kamar tidurnya. Dan menyambut mereka dengan pelukan hangat. 

"Sini makan, lapar pasti. Kalian habis dari mana aja?" tanya Bu Sisi.

"Tadi Dion habis latihan dance shuffle mah, kaya biasanya." sahut Dion. 

"Habis anterin cewek juga tante." ledek Maxim sambil mengunyah ayam di mulutnya. 

"Bener itu Dion?" tanya Bu Sisi.

"Iya mah, adik kelas doang kok. Kasihan tadi gak ada yang jemput" timpal Dion.

Maxim yang mendengar jawaban Dion itu hanya berdehem, mengkode Bu sisi jika Dion itu berbohong. Tetapi Bu Sisi hanya mengangguk saja dan lanjut menemani mereka berdua makan. 

*** 

Setelah selesai, mereka berdua pergi ke kamar Dion  yang berada di lantai 2. Samar-samar terdengar suara Bu Sisi berteriak agar mereka segera mandi. Dion yang mendengar suara samar itu hanya menjawab, "iya mah" lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur. 

Mengambil ponselnya, ternyata baterai hpnya sudah mulai lowbat. Lalu Dion membuka w******p yang sedari tadi muncul beberapa notif masuk. Dibukanya aplikasi itu, ia mendapatkan beberapa chat dari adik kelasnya.

Ia hanya tersenyum kecil, dan membalas pesan tersebut satu persatu. Di sebelahnya ada Maxim sedang asyik main game. Setelah membalas pesan itu lalu Dion berbalik badan ke arah Maxim, "clubbing yok" ucap Dion lirih.

Maxim yang mendengar itu langsung melotot dan mematikan ponselnya. "Lu serius bas?" tanya Maxim ragu-ragu.

"Serius gua, nanti bilang nyokap nongkrong aja. Disini juga ada kan cafe yang buka 24 jam, kita izin kesana aja." sahut Dion lagi. 

"Siap beres, gua bantuin izin ke nyokap" ucap Maxim. 

***

Sekarang jam menunjukan pukul 23.00 malam. Di kamar Dion, mereka berdua sedang bersiap-siap untuk pergi clubbing. 

Tak lama, mereka menuruni anak tangga untuk menemui Bu Sisi di kamar tidurnya. Tetapi di rumah juga sudah ada Pak Johan yang sudah tertidur lelap di sebelah Bu Sisi. Dengan lirih Dion mengetuk pintu kamar Ibunya itu. 

'Tok tok'

"Mah, Dion sama Maxim pamit nongkrong bentar ya" 

"Iya tante pamit dulu ya" 

(Ucap mereka berdua secara bergantian) 

Bu Sisi yang mendengar suara dari balik pintu kamar tidurnya, hanya mengiyakan saja lalu kembali tertidur. 

Setelah dirasa berhasil, mereka segera cabut dari rumah Dion. Dan mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, yang artinya mereka sedang melaju sangat kencang. 

*** 

Tiba lah mereka di sebuah gedung di daerah pusat kota. Memarkirkan motornya, lalu bergegas masuk. 

"Bas, kan kita masih dibawah umur emang bisa masuk ya?" tanya Maxim penasaran. 

"Tenang, gua punya kenalan disini Max" balas Dion santai. 

Style mereka kali ini sama-sama memakai pakaian serba hitam, super elegan. 

Dion berjalan di depan Maxim dan berbicara 4 mata kepada petugas disana. Lalu Maxim tak sengaja melihat Dion yang memberikan tip agar mereka bisa masuk ke dalam. 

*** 

Mereka berhasil lolos, suasana di dalam sungguh menggelegar. Alunan musik edm terdengar kencang. Dion dan Maxim menuju bar dan memesan 2 botol minuman. 

"Kali ini gua dulu yang bayarin." ucap Dion di dekat telinga Maxim. 

Maxim hanya mengangguk saja. 

***

Perlahan mereka sudah meneguk minuman itu, rasanya aneh tapi membuat kecanduan. Tak sadar mereka sudah berdiri,  menggerombol di kerumunan yang sedang asyik berjoget ria. 

Lalu setelah sekian lama mereka minum dan berada disana, Dion tertarik oleh salah satu cewe di depannya. Ia hanya mengkode Maxim memberitahu kalo cewe di depannya membuatnya tertarik. 

"Bungkus lah" ujar Maxim terkekeh. 

"Nantangin" ucap Dion sembari berjalan menghampiri cewe itu. 

Sesampainya, Dion hanya mengangkat alisnya ke arah Maxim, memberitahu Maxim kalo dia tidak akan gagal. 

"Keras banget ya musiknya." ucap Dion di sebelah telinga cewe itu. 

Sontak kaget cewe itu mendengar, dan ia hanya tersenyum menjawab, "iya nih, barusan?" katanya. 

"Iya belum lama sih, btw namanya siapa?" sahut Dion lagi.

"Oh kenalin gua Angel, kalo lo?" 

"Alexandra Dion Baskara" 

(Mereka saling berjabat tangan memperkenalkan diri satu sama lain) 

"Cakep juga namanya" kata Angel. 

Dion yang mendengar hanya tersenyum dan menatap mata Angel. Terdiam beberapa saat dan merapikan rambut Angel yang berantakan ke belakang telinganya, lalu perlahan memulai mendekatkan wajahnya ke hadapan wajah Angel.  

Angel gadis yang terlihat seperti blasteran itu, hanya terdiam memandangi wajah Dion yang semakin dekat dengannya. 

Dion yang melihat respon gemas Angel sudah tidak tahan, dan mengecup bibir merahnya itu. 

Rasa yang tidak pernah Angel dapatkan sebelumnya, rasa yang tidak bisa ia jelaskan. Sungguh candu, dan membuatnya semakin ganas. 

Tetapi kejadian itu sirna sudah, ketika Maxim menepuk kepala Dion dari belakang. 

"Pamit dulu ya, lu hati-hati Bas. Gua mau senang-senang dulu" ucap Maxim setengah sadar, dan berjalan sempoyongan. 

"Dajjal" teriak Dion sembari merangkul Angel dan mencium pipinya. 

*** 

Sekitar pukul 03.00 pagi Dion membuka ponselnya dan menelfon Maxim. Ia masih berada di area clubbing tersebut.  -Berdering-

"Dimana lu!" teriak Dion.

"Apaan bangke! ganggu aja. Balik lu dicariin nyokap. Gua dah bilang lu nginep tempat gua, serah lu mau balik kemana sekarang." sahut Maxim kencang dibalik layar ponsel milik Dion. 

"Ya udah gua check in. Thanks Max" lalu ia menutup telfonnya. 

Dion memesan kamar di hotel bintang 5 yang berada tak jauh dari tempat ia clubbing. Kali ini Dion seorang diri tak mengajak siapapun. 

Setelah urusan selesai di resepsionis, ia langsung menuju kamarnya 304 dan merebahkan badannya di atas kasur. Tak butuh waktu lama Dion sudah tertidur pulas. 

***

Keesokan paginya. Jam sudah menunjukan pukul 06.30 pagi. Telepon Dion berdering, terlihat nama tertera disana 'nyokap'. Dion yang terbangun karena suara telfon tersebut langsung meraba meja kecil yang berada di sebelah kasurnya itu, dan mengangkatnya. 

"Halo" ucap Dion dengan suara serak khas bangun tidurnya.

"Kamu habis kemana aja? Nginep tempat Maxim ya? Buruan pulang sarapan di rumah terus sekolah udah jam berapa ini Dion." ucap Bu Sisi.

"Iya mah, Dion jelasin di rumah. Dion otw balik dulu." Lalu ia mematikan telfonnya dan bergegas check out. 

***

Sampai lah Dion di depan rumahnya, lalu ia bergegas masuk dan lari sekencang-kencangnya menuju lantai 2. Dion takut kalo Bu sisi ibunya sampai mencium bau alkohol di bajunya itu. 

Setelah berhasil lari, Dion masuk kamar. Lalu mandi, Lanjut siap-siap untuk berangkat ke sekolah. Dan tak lupa ia mensemprotkan parfum ke baju yang sudah kena alkohol itu.

***

Ia turun dan sarapan bersama Pak Johan serta Bu Sisi. Meminum susu dan memakan 1 buah sandwich telur kesukaannya. Tak lama ia sudah selesai sarapan, dan mencium tangan ibunya pamit untuk berangkat sekolah. 

***

Gerbang sekolah sudah hampir di tutup, tetapi untungnya Dion sudah sampai dan langsung menerobos masuk ke dalam, memarkirkan motornya di halaman samping sekolah.

(Fun fact kejadian di club semalam, Dion dan Angel sempat mampir ke dalam toilet untuk menemani Angel yang katanya takut untuk buang air kecil sendirian. Alih-alih mereka juga sempat melakukan mirror selfie, yang dimana Dion memeluk erat Angel dan menjatuhkan kepalanya di pundak Angel. Sedangkan Angel menutupi wajahnya dengan ponsel iphone miliknya.) 

Sebelum memasuki ruang kelas, Dion sempat mengunggah foto hasil jepretannya semalam di toilet club itu dengan Angel. Lalu mematikan ponselnya dan berjalan menuju ruang kelas. 

Saat ia sedang berjalan tiba-tiba datang lah Maxim dan merangkul Dion. 

"Berita lu udah kesebar." bisik Maxim.

"Berita apa? yang mana?" jawab Dion penasaran. 

"Lu abis kasih first kiss ke Zelen kan?" tanya Maxim.

"Iya, kenapa?" 

"Kesebar goblok. Ya Allah Ya Tuhan" ucap Maxim yang pasrah. 

"Terus? biarin aja, lagian cuma kecup doang. Gua mah santai orangnya, barusan tadi gua posting foto sama cewe semalam di club." sembari mengangkat alisnya itu. 

"GILA LU, GA WARAS." teriak Maxim yang berjalan mendahului Dion ke ruang kelas. 

"Lebih parah lu kali! dasar babi!" sahut Dion tak mau kalah. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status