Home / Romansa / My Cold Daddy / Still Loving You!

Share

Still Loving You!

Author: Ucchata
last update Last Updated: 2021-09-02 13:32:01

Didalam kamar yang bernuansa serba biru itu, Liam menunduk menahan rasa sakit yang ia rasakan ketika sang Oma sedang mengobati pergelangan tangannya yang dicengkram kuat habis-habisan oleh David.

"Apa terasa sangat sakit, Liam?" Tanya Anne seraya meniup-niup lengan Liam setelah diobati.

"Tidak sakit sama sekali kok, Oma. Daddy memegang tanganku begitu lembut. Kulit Liam putih jadi merah deh, Hihi." Ujar Liam seraya memamerkan deretan gigi susunya yang begitu terawat.

Anne pun terenyuh mendengar jawaban Liam yang sudah dipastikan berbohong. Tangan Anne mengusap lembut pipi kanan Liam dan tersenyum tipis.

"Jangan sedih, Oma. Liam tadi hanya kaget jadi nangis deh. Tapi lihat, sekarang Liam sudah tidak menangis lagi kan? Oma jangan menatap Liam seperti itu." Ujar Liam yang tidak suka melihat tatapan sedih dari Anne.

"Ikut Oma pergi ke rumah lama Oma dan Opa, kita tinggal berdua disana. Liam mau ya?" Ajak Anne yang entah sudah berapa kali ia ajukan pada Liam agar mau tinggal berpisah dari David yang terus menyakiti Liam.

Liam pun menggeleng tegas, "Liam tidak mau meninggalkan Daddy, Oma. Daddy nanti kesepian kalau tidak ada kita."

"Astaga, lihat David! Anak yang selalu kau benci dan kau salahkan ini selalu peduli dan memikirkan dirimu setiap saat! Kenapa kau tidak mau melihatnya dengan tulus sejenak saja, putramu begitu berharga tapi kau sia-siakan. Mama harap kau tidak akan menyesalinya diakhir. " Batin Anne.

"Liam sayang banget ya sama Daddy?" Tanya Anne. Dengan senyum lebarnya Liam mengangguk cepat.

"Liam sayang banget sama Daddy. Daddy juga sayang banget sama Liam. Liam lihat di video itu, Mommy juga bilang kalau Daddy sayang sama Liam, Oma." Ucap Liam. yang kembali teringat potongan-potongan moment bahagia yang diberikan oleh David dan Luna.

Liam melihat video dokumentasi saat Liam masih berada didalam kandungan Luna, video yang menunjukkan betapa bahagianya Luna dan David dalam menyambut kehadiran Liam. Bahkan nama Liam sudah diberikan oleh keduanya sejak masih didalam kandungan. Liam tidak pernah bosan menonton video itu karena disanalah ia merasa yakin jika David begitu mencintai dan menginginkan kehadirannya.

***

- Video Dokumentasi -

Kedua pasangan itu terlihat begitu bahagia didalam video tersebut. Kandungan Luna yang memasukki bulan ke-5 membuat perutnya terlihat buncit dan David senang sekali mengusapnya. Bahkan hampir setiap pagi dan malam, pria itu selalu menyempatkan diri untuk menyapa, berbicara, mengobrol pada calon bayinya itu.

"Hai anak mommy yang suatu hari nanti akan melihat video ini, kau lihat nak, daddy kamu sangat usil. Karena libur daddy jadi terus menempeli mommy, tapi daddy tidak ngaku, daddy hanya bilang dia ingin selalu memelukmu dan tidak sabar memelukmu secara langsung." Adu Luna yang sekaligus menjadi opening untuk video pertama di kehamilan bulan kelimanya. 

Hampir setiap minggu sejak minggu keempat Luna hamil, mereka berdua selalu membuat video seakan ingin menunjukkan kepada anak mereka suatu saat nanti jika ia sudah begitu dicintai sejak awal. 

*Muach*

*Muach*

*Muach*

David mengecup perut buncit Luna berkali-kali hingga membuat Luna kegelian dan merasa risih.

"Baby, tolong tendang daddymu!" Ucap Luna seraya mengusap rambut David. Sementara David hanya terkekeh geli dan kembali menciumi perut Luna.

"I love you, Baby! Daddy mencintaimu! Sangat mencintaimu pokoknya! Tapi baby, daddy lebih sangat mencintai mommymu. Ayo cepat keluar dan bantu daddy menjaga mommymu." Ucap David seraya mengusap-usal perut buncit Luna.

"Hai Daddy, baby L mencintaimu. Tapi mommy akan menjadi milikku, Daddy. Aku akan segera keluar dan merebut mommy darimu!" Balas Luna dengan suara baby voice-nya seakan-akan Baby Liam lah yang menjawab ucapan sang Daddy.

"YAK! KAU TIDAK BOLEH MEREBUT MOMMY DARI DADDY! MOMMY MILIK DADDY POKOKNYA!" 

Luna pun segera menjauhkan kepala David dari perutnya dan menatapnya dengan tatapan tajam. David yang menyadari kesalahannya pun hanya menyengir takut dan mencoba mendekati perut Luna kembali, namun Luna tak mengizinkan David.

"Kau jahat! Kau membentak putra kita. Bicaranya pelan-pelan saja ihhh~" Rengek Luna.

"Hehe, maaf sayang. Aku tidak rela jika dia merebutmu dariku jika sudah lahir nanti."

"Tapi dia memang akan merebutku darimu! Kamu gak boleh marah-marah pokoknya. Baby hanya boleh disayang-sayang dan diperlakukan lembut. Awas aja kalau dia udah lahir kamu tetap suka kelepasan bentak-bentak dia, aku marah pokoknya!"

"Iya sayang, enggak kok enggak. Aku akan jadi daddy terbaik untuk anak kita. Oke jagoan, maafkan daddy karena sudah berbicara keras padamu. Tapi kau tenang saja, dari dalam lubuk hati daddy yang paling dalam daddy tetap mencintaimu. Muach!" Ucap David yang kembali mengecup perut buncit Luna.

"Oke cukup videonya, bye baby! See you next week! Mommy dan Daddy akan membuat video bersamamu lagi minggu depan. Kau harus tonton yaa karena daddymu sudah mengedit sampai malam, hahaha." Pamit Luna disalah satu video dokumentasi itu.

***

Keesokkan Paginya.

Liam pun datang ke meja makan seperti biasanya dan menyapa David seakan-akan semalam tidak ada kejadian seret-menyeret hingga ke depan gerbang utama. Berbeda halnya dengan David yang masih tidak bisa mengontrol emosinya, pria itu memilih acuh dan fokus menikmati sarapannya.

"Daddy, hari ini di sekolah Liam kedatangan---"

*BRAKK*

Liam terdiam ketika David menggebrak meja makan.

"Jangan berbicara ketika sedang makan!" Tegas David tanpa menatap Liam.

"Sorry Daddy..." Liam pun segera fokus menyantap sarapannya. Sementara Anne hanya menghela napas panjangnya melihat sikap David yang tidak ada perubahan sama sekali.

Selesai sarapan, David pun segera beranjak keluar mansion. Liam pun berlari dan mengejar sang Daddy.

"Daddy tunggu Liammmm!" Teriak Liam yang berlari kencang mengejar David.

David pun menghentikan langkahnya dan menatap Liam dengan tatapan datarnya.

"Daddy, bisakah hari ini daddy saja yang mengantarkan Liam ke sekolah? Liam juga ingin diantarkan oleh Daddy seperti teman-te---"

"Tidak! Pergilah bersama supir dan jangan pernah berharap kau diantarkan sekolah olehku! Jangan jadi anak manja dan jangan pernah menganggu hidupku lagi!" David pun segera masuk ke dalam mobil dan pergi begitu saja menuju kantornya.

Liam pun tertunduk lemas dan berjalan gontai memasukki mobil lainnya yang dikhususkan David untuk mengantar-jemput Liam. Anne menghampiri Liam dan memakaikan tas sekolah serta memberikan kotak bekal untuk cucunya itu.

"Kau ingin Oma ikut mengantarmu, Liam?" Tanya Anne yang mengetahui jika Liam kecewa atas penolakan David itu.

Liam pun menggelengkan kepalanya dan segera masuk ke dalam mobilnya tanpa rasa semangat. Disepanjang perjalanan ia hanga menatap kearah luar jendela. Air matanya terjatuh ketika mengingat perlakuan David padanya, namun dengan cepat Liam segera menghapusnya dan memaksakan diri untuk tersenyum.

"Daddy juga mencintai, Liam. Mommy selalu mengatakan hal itu. Liam tidak boleh sedih dan marah pada Daddy." Batin Liam yang mencoba semangat namun nyatanya ia tidak bisa. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Cold Daddy   Spending Time

    Ricky menatap Mia dengan tatapan meminta jawaban. Namun, Mia terlihat gelisah karena kebingungan harus menjawab pertanyaan Ricky seperti apa. Ia sangat tidak ingin menyakiti Ricky, namun disisi lain Mia juga tidak ingin buru-buru membawa hubungannya ke jenjang yang lebih serius. Ada sebuah keraguan yang begitu mengganjal didalam hatinya yang membuat Mia tidak bisa menerima Ricky saat ini juga."Kak Ricky..." Mia menghembuskan napas panjangnya dan menatap gelisah Ricky."Ya? Bagaimana menurutmu, Sayang? Oh iya, kira-kira kapan pekerjaan orang tuamu diluar negeri itu selesai? Kapan mereka kembali? Apa tidak bisa kamu meminta orang tuamu terlebih dahulu dan membujuknya untuk pulang cepat agar kita bisa berbicara serius mengenai hubungan kita pada mereka?" Tanya Ricky yang membuat Mia semakin gusar."Kak Ricky, tidak bisakah kita tidak membahas hal ini terlebih dahulu? Aku masih belum ingin mengubah status kita saat ini. Aku masih nyaman dengan hubungan kita. Bukank

  • My Cold Daddy   Melamar

    Ricky memang diam-diam mulai mencari tahu semua informasi lengkap mengenai David. Pria itu cukup terkejut dan semakin merasa takut tersaingi ketika mengetahui jika David seorang CEO ternama dan begitu berpengaruh di dunia. Bahkan anak perusahaannya pun tersebar dimana-mana dan ia memiliki berbagai cabang maupun bidang lainnya yang membuat kekayaan David bisa dipastikan tidak akan habis dalam tujuh turunan.Ricky juga mengetahui jika David menyembunyikan identitasnya semaksimal mungkin di negara dimana ia tinggal saat ini. Tak hanya itu, sosok putranya yang tak lain adalah Liam pun masih menjadi misteri di mata publik karena memang begitu dirahasiakan oleh keluarga David. Hampir seluruh tentangnya kebanyakan privasi namun publik tetap mengetahui jika istri David telah meninggal dunia. Sayangnya, Ricky tak berhasil menemukan foto mendiang istri David itu. Padahal ia begitu penasaran, mengingat Mia pernah mengatakan jika Liam memanggilnya dengan sebutan mommy karena wajah Mia te

  • My Cold Daddy   Ketakutan Ricky

    Sejak hari dimana David kehilangan Luna, wanita yang begitu susah payah ia dapatkan dan ia jaga dengan sepenuh hatinya. Sejak itu jugalah sosok David yang lembut dan penuh kasih sayang dalam menjaga seseorang yang berharga dalam dirinya menghilang dan berubah menjadi kasar dan penuh kebencian didalam hatinya. David yang ramah dan hangat berubah drastis menjadi dingin, tak tersentuh dan tak terbantahkan sedikitpun.Pria itu benar-benar tak bisa menerima kehadiran putranya. Bulan-bulan awal sejak kelahirannya, David masih memiliki ambisi yang kuat dan kekeh ingin melenyapkan bayinya agar cepat mati dan berpikir hidupnya akan jauh lebih baik jika seperti itu. Anne bahkan sampai membawa Liam tinggal bersamanya dan menjauh dari David yang memang belum siap menerima Liam, Anne hanya tak ingin Liam terus disakiti dan David tak kunjung sembuh dari rasa sakit kehilangan Luna dalam hidupnya jika terus melihat Liam setiap harinya.Namun hampir setiap malam, Luna seakan teru

  • My Cold Daddy   ANAK PEMBAWA SIAL!

    Bahkan dengan kasarnya David mencium bibir pucat Luna dengan sangat lama. Air matanya semakin meleleh karena kali ini istrinya tak lagi membalas cumbuannya. David semakin meraung kencang memanggil Luna. Siapapun yang melihatnya menangis seperti ini pun pasti akan ikut bersedih melihatnya. David sungguh kehilangan semangat hidupnya."Aku sudah menghangatkan bibirmu yang kedinginan itu, kenapa kamu tak mau bangun juga? Aku harus apa agar kamu mau membuka kedua matamu itu. Aku mohon padamu, bangunlah. Aku tidak sanggup ditinggalkan seperti ini, Luna...""Kamu egois! Kamu terlalu jahat padaku jika seperti ini! Kamu tau jika dirimu adalah duniaku, tempatku pulang untuk menghilangkan segala ketakutan dan lelahku. Jika kamu pergi, kemana lagi aku harus mencari rumahku untuk berpulang? Bagaimana aku bisa menjalani hidup tanpamu dihidupku?""Aku sudah mengatakan jika aku jauh lebih menginginkanmu dibandingkan anak sialan itu. Seharusnya aku memaksamu lagi agar mau menuru

  • My Cold Daddy   Kesedihan David

    Anne tak bisa menahan tangisannya ketika mendapat kabar jika Luna sudah tak lagi bernyawa didalam ruangan. Sementara David belum mengetahuinya karena posisinya yang tidak sadarkan diri akibat suntikan obat penenang yang diberikan oleh perawat ketika didalam. UGD. Anne tak bisa berhenti memikirkan perasaan David jika mengetahui Luna wanita yang ia cintai itu sudah tiada. Anne sendiri bahkan merasa hancur dan sangat kehilangan, sosok Luna sebagai menantu terbaik itu pergi begitu cepat. Rasanya ia masih tidak menyangka jika tadi ia masih bercanda ria sambil memasak namun kini wanita itu sudah tak lagi bernyawa.Dengan langkah berat, Anne memilih menemui cucunya terlebih dahulu di ruang bayi. Hatinya teriris pedih melihat cucu laki-lakinya tengah menangis kencang dan para perawat wanita yang mencoba menenangkan bayi itu. Namun seakan mengetahui jika mommy yang melahirkannya telah tiada membuatnya mungkin ikut merasakan kehilangan hingga menangis kencang. Bahkan akibat tangi

  • My Cold Daddy   Gone

    Luna perlahan membalas ciuman lembut suaminya. Air matanya tak bisa berhenti mengalir membayangkan jika ini akan menjadi ciuman terakhir mereka berdua. Kesedihannya semakin menjadi ketika ia menyadari jika dirinya tak akan memiliki kesempatan untuk merawat putranya nanti. Melihat David seperti ini membuat Luna sangat takut untuk pergi meninggalkannya. Luna tau jika David memang akan selalu membutuhkan dirinya. Hanya saja Luna sudah tak ingin berharap apapun lagi, Luna hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya nanti.David pun melepaskan ciumannya dan menyatukan keningnya dengan kening Luna."Jangan pernah katakan hal itu lagi, Luna. Aku sungguh tidak menyukai. Dengarkan aku, aku hanya akan mencintaimu sampai akhir hidupku. Hanya kamu dan kamu!" Bisik David yang membuat Luna menggelengkan kepalanya dengan lemah."Aku---""Berhenti berbicara atau aku akan menciummu lagi. Aku tidak mau mendengar ucapan mengerikan dari mulutmu itu. Tolong kembali

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status