Share

Ch. 25 Jakarta (3)

Sisca menutup buku catatan yang berisi poin-poin penting dan kesimpulan dari meeting hari ini. Nampak Arnold sedang serius mengobrol bersama koleganya sambil makan siang, sementara Sisca dan gadis yang bernama Aulia, sekeretaris Pak Burhan itu masih sibuk membereskan buku dan alat tulis mereka.

"Asyik ya kalau bosnya masih muda dan ganteng macam Pak Arnold," bisik Aulia sambil tersenyum.

"Asyik? Astaga ... belum tahu saja dia aslinya kayak gimana, Mbak," desis Sisca sambil memanyunkan bibirnya.

"Memang bagaimana sih?" tampak Aulia menyimak dengan serius, sesekali ia melirik dua orang yang tengah berbincang dengan begitu asyiknya itu.

"Rese setengah mati, Mbak. Aku kalau nggak kepepet mah ogah kerja sama dia."

Betulkan, kalau tidak semi sepuluh juta perbulan seperti yang dijanjikan Arnold, tentu Sisca ogah kerja padanya. Namun demi sepuluh juta, ia akhirnya rela kadang harus naik pitam karena perilaku absurb bosnya itu.

"Suka main kasar pas n

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status