Home / Romansa / My Crazy Richie / Bab 6 : Richie Masih Salah Sangka

Share

Bab 6 : Richie Masih Salah Sangka

last update Last Updated: 2022-06-24 12:54:18

Lama Kimi terdiam di parkiran rumah sakit tempatnya bekerja. Ia masih ragu untuk turun dan menginjakkan kaki keluar, apa lagi masuk ke dalam sana. Meskipun setuju untuk bertahan satu bulan lagi, setelah diberikan libur selama satu minggu, tapi Kimi takut akan goyah dan memilih terus bertahan bekerja, jika banyak rekan atau seniornya yang mempengaruhi keputusannya nanti.

“Ayo Kim semangat! bulatkan tekatmu, jangan goyah!” gumamnya sambil menyambar tas lalu mematikan mesin mobil. Gadis itu turun dan meraih jas snellinya di kursi penumpang sebelum benar-benar mengunci mobilnya.

Kimi berjalan masuk dengan langkah tak bersemangat, gadis itu tak sadar gerak-geriknya sedari tadi diamati oleh seseorang dari dalam mobil. Ya, siapa lagi kalau bukan putra kesayangan Nova dedengkot perkumpulan MAPAN.

Seminggu yang lalu Daniel mengalami sebuah insiden kecelakaan, untuk itu Richie berada di rumah sakit dan mengurus kakaknya itu.

“Jika dia dokter dan bekerja di rumah sakit ini, kenapa aku tidak melihatnya sejak kemarin?”

Richie masih terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, hingga Ia menekuk bibirnya saat kembali sadar, bahwa sosok gadis yang dia perhatikan itu sudah memiliki anak.

“Kenapa seleraku selalu ekstrim dan mengundang bencana?” gumamnya sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal karena dia sudah keramas tadi.

-

-

Tiga puluh menit berlalu, Richie kini sibuk mengurus administrasi sang kakak di rumah sakit itu. Seolah benang takdir mempermainkan hatinya, ia tanpa sengaja bertemu lagi dengan sosok gadis yang mengganggu pikirannya. Diam-diam, Richie mencuri dengar percakapan beberapa perawat dengan gadis yang membuatnya tak bisa berpaling sejak pertemuan pertamanya di basement apartemen itu.

“Dokter Kim, jangan berhenti ya!” rayu seorang perawat saat Kimi berdiri di dekat meja adminsitrasi sambil menandatangani sesuatu.

“Rayuan kalian tidak akan mempan!” Kimi menekan pulpennya saat selesai membubuhkan tanda tangannya, melepas stetoskop yang tergantung di leher dan memasukkannya ke dalam kantung jas berwarna putih yang dia kenakan, gadis itu berlalu pergi tanpa memerhatikan kursi tunggu di mana Richie duduk di sana.

“Cantik, memang cantik,” gumam Richie yang sukses membuat wanita di sebelahnya menoleh dan berucap-

“Terima kasih mas, tapi saya sudah punya laki.”

Richie ingin mengelak bahwa ucapannya tadi bukan untuk memuji wanita yang gede rasa itu. Namun, wanita itu terlebih dulu berdiri dan pergi, membuat Richie hanya bisa menahan rasa malu.

"Permisi sus, dokter yang tadi baru saja pergi dari sini, apa saya boleh tahu namanya?"

"Ah ... itu-"

Perawat itu hampir saja menjawab pertanyaan Richie sesaat setelah mengurus beberapa dokumen perawatan kakaknya. Namun, Nova lebih dulu datang dan langsung memanggil namanya.

"Richies nabateess bantuin Mama!"

Richie pun menoleh melihat sang Mama kerepotan membawa sebuah bucket bunga. Pria itu pun memilih mengucapkan terima kasih dan pergi tanpa mendengar jawaban dari perawat itu.

_

_

_

Sudah beberapa bulan Richie bekerja di Tyaga grup, ia masih saja bergelut dengan setumpuk berkas, sampai melupakan masalah lain di dalam hidupnya, terutama soal Kimi yang masih saja dia anggap sebagai istri pemilik ABI TV.

Meskipun sudah menyelesaikan beberapa pekerjaan, tapi tetap saja Richie merasa pekerjaan di perusahaan itu tidak ada habisnya.

“Bagaimana Kak Daniel menjalani hidupnya selama ini?” gerutunya.

Pria itu memilih menjatuhkan kepalanya di atas tumpukan berkas di atas meja. Menghembuskan napasnya lelah, Ia menatap ponselnya dan mencoba menghubungi sang kakak yang sedang sibuk honeymoon ke Jogja bersama sang istri, dan sudah jelas, kakaknya itu tidak mengangkat panggilannya.

Richie melempar benda pipihnya itu ke atas meja, Ia memilih keluar ruang kerjanya, dan mengayunkan kaki menaiki lift kemudian lanjut menaiki anak tangga menuju rooftop gedung, berusaha mencari udara segar.

Melonggarkan dasinya sambil mendorong pintu rooftop, putra sulung Nova itu kaget, melihat punggung seseorang di sana.

Dari rambut, postur, kemeja bunga-bunga dan sebuah tas yang tergantung dipundaknya, Richie yakin bahwa sosok itu seorang wanita. Ditambah dia juga melihat wanita itu memegang sebuah blazer berwarna pink di tangan dan high heel sebagai alas kakinya. Pundaknya tiba-tiba terjatuh seolah baru saja merasa lega atau menyesali sesuatu.

Wanita itu berbalik, dan seketika kaget mendapati sosok Richie yang sudah berdiri tepat di belakangnya.

“Astaga Mami!” punggungnya membentur tembok dan kakinya seketika lemas, ia duduk terjengkang tepat di depan Richie.

“Kenapa? apa kamu pikir aku setan?" Richie menyeringai. "Mana ada setan setampan diriku?" ucap Richie penuh percaya diri. Ia mengulurkan tangannya ke arah gadis itu- gadis yang beberapa bulan lalu sukses mengganggu pikirannya. Ya, Kimi.

Kimi pun ragu, Ia hanya terbengong menatap wajah pria dihadapannya tanpa melakukan apa-apa. Hingga Richie menggerak-gerakkan tangannya. Mata Kimi mengerjab, Ia masih kaget dari mana datangnya pria bule dihadapannya itu.

"Apa kamu tidak butuh bantuan? ya sudah!" Richie hampir menarik tangannya menjauh dari hadapan Kimi, tapi gadis itu cepat-cepat meraihnya.

Melihat sebuah cincin melingkar di jari manis Kimi, Richie kembali berpikir bahwa gadis itu memang sudah menikah. Hatinya terasa mencelos. Kenapa dia selalu kalah start dari laki-laki lain saat menyukai seorang gadis.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
eva nindia
masihh edisi salah nilai nih richies nabatees ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : END

    Malam itu rumah Richie terlihat ramai dengan pria dan wanita yang berpakaian pelayan, rapi dan seragam. Mereka tampak mondar-mandir mengeluarkan makanan juga minuman kemudian menatanya di meja-meja yang terdapat di ruang tamu yang disulap menjadi tempat pesta.Richie dan Kimi ternyata merayakan Anniversary pernikahan mereka yang ke 19. Mereka kali merayakan dengan cara hal yang tidak biasa karena Richie ingin menyenangkan Kimi.“Hati-hati membawa kuenya.” Seorang pelayan terlihat mengomando beberapa pelayan pria yang sedang membawa masuk kue anniversary Kimi dan Richie.Kue dengan tinggi satu meter itu, terlihat cukup mewah dan indah.Orang-orang di sana sibuk ke sana-kemari mengatur tempat pesta itu, mereka harus sudah siap sebelum tamu undangan datang.Di kamar, Kimi baru saja selesai berdandan. Wanita itu terlihat masih cantik dan anggun di usianya saat ini.“Kamu sangat cantik.” Puji Richie sambil memeluk Kimi dari belakang.“Aku memang cantik sejak dulu, jangan merayu,” balas kim

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 133

    Hari itu Kimi pergi ke tempat Sara, entah kenapa dia ingin sekali datang ke sana setelah beberapa hari ini keluar kota dan sibuk dengan pekerjaan. Dia juga sekalian ingin memberikan oleh-oleh yang dibelinya saat pergi bersama Richie.“Tumben kamu pagi-pagi sudah ke sini, ga ke rumah sakit?” tanya Sara saat melihat Kimi datang sendiri.“Habis ini mau ke rumah sakit, tapi aku memang sengaja ingin mampir ke sini,” jawab Kimi.Kimi masuk dan meletakkan barang bawaannya ke meja makan, sedangkan Sara memperhatikan apa yang dibawa putrinya itu.“Kamu bawa apa?” tanya Sara.“Kemarin aku ikut Richie ke luar kota karena ada urusan bisnis, aku belikan sedikit oleh-oleh buat Mami sama Papi,” jawab Kimi kemudian merekahkan senyum.Sara senang karena Kimi masih memberinya banyak perhatian meski sibuk dengan urusan keluarga dan pekerjaan.Kimi merangkul lengan Sara, lantas mengajak sang mami berjalan menuju sofa. Dia hendak bermanja ke sang mami, meski sadar jika sudah bukan lagi anak-anak.Kimi me

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 132

    “Kamu seharusnya tidak seperti itu, Sya.”Richie bicara setelah Kimi pergi, ditatapnya Marsha yang terlihat tidak merasa bersalah sama sekali.“Tidak seperti itu apa sih, Pi? Bukankah aku sudah bilang jika memang punya pacar, papi dan mami juga tidak protes. Kenapa sekarang marah?” Marsha tidak mau disalahkan soal dirinya yang pergi berpacaran.“Mami dan Papi memang tidak protes kamu berpacaran, tapi bukan berarti kami akan diam kalau kamu berbohong. Mamimu hanya mempermasalahkan kenapa kamu berbohong, apa karena kini punya pacar, jadi membuatmu juga suka berbohong?” Richie bicara sambil menatap tajam Marsha, agar putrinya itu tahu kalau dirinya tidak bercanda.Marsha terlihat bingung mendengar ucapan ayahnya, hingga kemudian membalas, “Aku ‘kan takut kalau kalian marah.”“Sekarang kami semakin marah karena sikap kamu ini. Kamu tidak memikirkan perasaan dan kecemasan kami, Sya. Misal kamu berbohong pergi bersama Zie, tapi kenyataannya tidak, lalu terjadi sesuatu kepadamu, kami bisa ap

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 131

    Marsha sangat terkejut melihat Kimi yang berjalan cepat ke arahnya bersama sang ayah. Baru saja Kimi berkata kalau masih di luar kota, bagaimana bisa sekarang sudah berada di sana.“Mati aku,” gumam Marsha ketakutan.Andro terlihat bingung melihat Marsha yang ketakutan, hingga menoleh ke arah Marsha memandang dan melihat orangtua Marsha yang sedang mendekat.“Ndro, kamu kabur saja dulu. Takutnya Mami nanti ngamuk! Perintah Marsha sambil mendorong lengan Andro agar segera pergi meninggalkan dirinya.Andro panik saat Marsha memintanya pergi, dia pun berpikir untuk kabur agar tidak mendapatkan masalah.“Baiklah, kamu tidak apa-apa menghadapi kedua orangtuamu sendirian?” tanya Andro yang sudah bersiap pergi.“Tidak apa-apa, buruan sana!” Marsha mendorong tubuh Andro agar segera pergi.Andro pun akhirnya pergi sebelum Kimi dan Richie sampai di sana. Namun, dia pun berjalan seolah sedang menikmati suasana car free day dan tidak berlari karena takut mencurigakan.Kimi menyipitkan mata saat

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 130

    Kimi benar-benar kebingungan karena Marsha pergi tanpa izin dan berani berbohong. Dia pun akhirnya mencoba menghubungi Zie untuk bertanya apakah Marsha ada di sana.“Halo, Zie.”“Halo, Tan. Ada apa Tan pagi-pagi telepon?” tanya Zie dari seberang panggilan.“Zie, apa Marsha ada di rumahmu?” tanya Kimi dengan wajah panik.“Enggak Tan,” jawab Zie jujur. “Memangnya Marsha bilang kalau mau ke sini?” tanya Zie balik.Kimi langsung memegangi kening saat mendengar jawaban Zie, kepalanya berdenyut ngilu karena putrinya pergi entah ke mana.“Tidak, ya sudah Zie. Makasih infonya,” ucap Kimi kemudian mengakhiri panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Richie saat melihat Kimi sudah selesai bicara dengan Zie.“Dia tidak ada di tempat Zie,” jawab Kimi semakin merasa kepalanya pening. “Kita harus mencarinya, Rich.” Kimi pun mengajak Richie untuk mencari Marsha.Di sisi lain. Marsha sedang jalan-jalan bersama Andro di car free day. Gadis itu hanya memanfaatkan kesempatan saat kedua orangtuanya pergi, Marsha

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 129

    Setelah urusan pekerjaan selesai, Richie pun menepati janji untuk mengajak Kimi jalan-jalan. Seperti sore itu, keduanya pergi ke tempat bernama Kota Lama, di mana banyak bangunan tua dari zaman penjajahan, terjaga dengan baik sampai sekarang. Kimi berjalan sambil merangkul lengan Richie, melangkah sambil menikmati bangunan di sana.“Beli itu, Rich.” Kimi menunjuk ke arah pedagang yang berjualan di luar area kota lama.Pedagang kaki lima yang menjajakan jualannya dengan cara berkeliling, penjual itu kini sedang berhenti karena ada yang beli.“Apa itu higienis? Bagaimana kalau makanan yang dibuat itu tidak sehat?” tanya Richie cemas.Kimi mencebik lantas menoleh suaminya, wajahnya cemberut seperti anak kecil yang sedang merajuk.“Kalau mikirnya ke sana, kita tidak akan menikmati apa yang ada. Pasrah saja, misal ga higienis terus sakit, ya nasib,” ujar Kimi karena terlanjur ingin mencoba jajanan yang dijual di sana.Richie sudah tidak bisa berkata-kata, hingga akhirnya menuruti keinginan

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 128

    Kimi dan Richie pergi ke Semarang sesuai jadwal yang sudah ditentukan, meninggalkan Marsha di rumah tanpa pengawasan karena mereka percaya jika putrinya sudah tidak melakukan hal aneh-aneh lagi seperti dulu.Begitu tiba di kota itu, Kimi dan Richie langsung pergi ke hotel tempat mereka akan menginap selama di sana, juga hotel itu nantinya akan jadi tempat pertemuan rapat antara Richie dan perusahaan yang akan bekerjasama dengan pabriknya.“Mungkin dua hari ini aku akan disibukkan dengan rapat dan juga peninjauan lokasi pembangunan pabrik, apa kamu tidak apa-apa misal belum bisa ke mana-mana?” tanya Richie sambil menatap Kimi yang sedang memasukkan koper ke lemari.Kimi menoleh, lantas menggelengkan kepala pelan. “Tidak apa-apa, yang penting bisa refreshing.”**Richie langsung dihadapkan dengan rapat di sore hari, sedangkan Kimi memilih berada di kamar menunggu Richie rapat. Mereka berniat makan malam di luar setelah Richie selesai rapat.Kimi menyalakan televisi yang ada di kamar hot

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 127

    “Aku ada urusan bisnis ke luar kota selama beberapa hari.”Richie yang baru saja pulang dan kini sedang melepas manik kemejanya, langsung mengungkapkan perjalanan bisnis yang harus dilakukannya.“Ke mana?” tanya Kimi.“Ke Semarang,” jawab Richie.Kimi terlihat berpikir, kemudian kembali memandang Richie.“Berapa hari?” tanya Kimi kemudian.“Mungkin lima atau enam hari. Soalnya mau peninjauan lokasi pabrik baru di sana,” jawab Richie.Kimi tiba-tiba bangun dari duduknya, lantas berjalan dengan cepat ke arah Richie berdiri.Richie mengerutkan dahi, menatap Kimi yang tersenyum-senyum.“Kenapa kamu tersenyum seperti itu?” tanya Richie dengan satu alis tertarik ke atas.“Rich, aku boleh ikut nggak?” Kimi bicara dengan manja, bahkan memainkan jari di dada suaminya.Richie merasa aneh karena Kimi mau ikut, tapi kemudian tersenyum dan mengangguk.“Boleh, sekalian honeymoon lagi. Kita sudah lama tidak pergi bersama,” ujar Richie, dia ingin memanfaatkan waktu bersama.Kimi mengangguk-angguk set

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 126

    Hari itu Nova mengadakan pesta di rumahnya. Richie, Kimi, dan Marsha pun hadir di pesta itu. Banyak teman Nova yang datang, termasuk teman Nova yang ingin menjodohkan cucunya dengan Marsha.“Richie, Kimi, ini Cantika teman Mama.” Nova memperkenalkan temannya.Richie dan Kimi tentunya bersikap sopan dengan menyapa dan memperkenalkan diri.“Ini Jeremy. Cucunya Cantika.” Nova lantas memperkenalkan seorang pria yang berdiri di samping temannya.“Dia itu yang Mama ceritakan kemarin dan mau Mama jodohkan sama Marsha,” bisik Nova ke telinga Richie.Richie langsung menoleh sang mama karena kembali membahas masalah perjodohan Marsha.“Selamat malam, Om, Tante.” Jeremy menyapa dengan sopan, sedikit membungkukkan badan untuk memberi hormat.Kimi sedikit terkesima dengan sikap Jeremy yang ramah dan sopan, jarang ada pria seumuran Jeremy yang bisa menghargai orang yang lebih tua darinya.Setelah berkenalan, Richie meminta bicara berdua dengan Nova, sedangkan Kimi memilih menemani Cantika dan Jerem

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status