Share

Bridezilla

Setelah memasuki kamarnya, Aya merangkak pelan menuju ranjang. Kemudian menjatuhkan dirinya dengan lembut di atas sana, bertelungkup. Menghirup dalam-dalam aroma tempat tidur kesayangannya, yang memang sudah jarang ia tempati ketika sudah mulai bekerja di Metro.

“Puas-puasin.” Yasa ikut menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, di sisi istrinya. “Sebentar lagi, gak bakal bisa tengkurap.”

Aya yang awalnya tidak mengerti dengan maksud ucapan dari sang suami, akhirnya terkekeh geli. Membayangkan perutnya yang membola dan tidak bisa lagi bertelungkup. Sebuah kenikmatan yang belum tentu bisa dialami setiap perempuan. Aya cukup beruntung, karena tidak perlu menunggu lama, untuk mendapatkan sebuah anugrah yang tidak ternilai harganya. Kalau mendengar cerita sang bunga, dahulu kala, Sinar harus menunggu selama satu tahun, barulah bisa mendapatkan Asa.

“Tapi, perutku kok belum gede-gede ya? kan udah 2 bulan.” Aya membalik tubuhnya, bertelentang. Tangannya mengusap pelan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status