Share

Empat Hati

Tangan Aya baru saja hendak meraih handle pintu untuk membukanya, tapi Yasa sudah lebih dahulu menariknya dari dalam.

“Aku baru mau nyusul kamu,” kata Yasa dan terlihat Vitor berada di belakangnya.

“Udah belum sih? Aku ngantuk.” Aya memberengut sembari menggaruk bagian belakang kepalanya, untuk mengalihkan sebuah rasa gelisah yang mendera di dalam dada. Ucapan Astro mengenai Pras sungguh mengganggu pikirannya.

Ditatapnya wajah Aya yang sedikit berbeda, tampak kesal dan memendam sebuah perasaan yang tidak mampu Yasa terjemahkan. Pasti hormon ibu hamilnya sedang bereaksi berlebihan, pikir Yasa.

“Ini sudah selesai,” ucap Yasa, menggamit jemari istrinya lalu berpamitan pada Vitor untuk segera pulang. Keduanya menuruni tangga dengan hati-hati. Yasa tidak ingin istrinya terpelesat dan berakhir tragis seperti di sinetron yang kerap ditonton oleh ibu tirinya.

“Mau langsung pulang atau mau cari makan apaa gitu?&rdqu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status