Share

Harap-harap Cemas

Terhitung sudah tiga hari Aya mendiamkan sang bunda. Bukan hanya Sinar yang didiamkannya tapi juga Bintang. Aya tidak pernah mengangkat ataupun membalas chat yang dikirimkan oleh sang papa kepadanya. Hatinya masih saja tidak bisa terima dengan sikap para orang tua di masa lalu. Mereka yang bermasalah, tapi anak yang terkena imbasnya seperti ini.

Aya merasa ada pergerakan di ranjang yang tengah ia tiduri. Tidak lama, satu tangan besar telah melingkar dan jatuh di atas perutnya. Mengusap lembut dengan gerakan naik turun seirama. Sepertinya, Yasa sudah selesai dengan semua pekerjaannya.

“Kamu lagi ada masalah sama bunda?” Yasa menyingkirkan surai ikal milik sang istri agar bisa lebih leluasa bersembunyi di ceruk lehernya.

“Biasa, ibu sama anak itu, kadang selisih paham. Entar juga baikan lagi.” namun, tatapannya menerawang lurus memikirkan nasib hidupnya yang seperti saat ini. Hanya ada pengandaian yang tercipta dibalik setiap kata.

Baik Astro dan diriny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status