Beranda / Romansa / My Dominant CEO (Indonesia) / 3. PENYIKSAAN TIADA HENTI

Share

3. PENYIKSAAN TIADA HENTI

Penulis: mayuunice
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-17 19:43:43

“Sudah bangun?” Suara bariton itu seolah menyapa Gladys yang baru saja membuka mata.

Gladys menyipitkan matanya, mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang dia terima. Cahaya di ruangan itu sedikit lebih terang dari sebelumnya. Dia mulai menggerakkan kepalanya, mencoba memindai tempat tersebut.

Sebuah kamar. Gladys menebak dirinya sedang berada di sebuah kamar. Pasalnya dia bisa melihat nakas, pendingin ruangan, lampu hias, dan ... ah kepalanya masih terasa pusing. Dia tak bisa memindai terlalu banyak.

Setelah selesai memindai gadis itu baru sadar bahwa kondisinya masih sama seperti sebelumnya, terikat. Namun saat ini dia sudah tidak terikat pada kursi. Melainkan dia terikat di atas ranjang dengan posisi telentang. Tangan dan kakinya terikat tali yang diikatkan pada ujung ranjang.

‘Apa lagi ini?’ batin Gladys. Kenapa dia masih diikat seperti ini? Jangan tanya bagaimana perasaannya. Sudah barang tentu dia terkejut dan merasa takut.

“Kamu pingsan atau tidur, sih? Dua jam kamu memejamkan mata. Saya sampai bosan menunggumu bangun,” ucap seorang seorang laki-laki dengan nada bicara yang dingin. Gladys tahu betul itu adalah suara Keenan.

Gladys mengangkat kepalanya ke depan, mencoba melihat ke arah Keenan. Laki-laki itu sedang memegang gelas berisikan wishky. Berjalan dengan santai, dan berdiri di samping kasur sambil menatap Gladys dengan tatapan tercela.

“Pak, saya mohon lepaskan saya,” lirih Gladys memohon.  

“Saya tidak akan melepaskanmu. Sampai kamu mengaku siapa yang menyuruhmu!”

Gladys mengigit bibir bawahnya. Mengaku apa lagi? Seingatnya dia sudah menjawab pertanyaan itu tadi. Tapi kenapa Keenan tidak percaya dengan apa yang dia katakan. 

“Saya harus menjelaskan berapa kali lagi? Saya hanya menjalankan perintah dari bos saya. Kalau Bapak tak percaya, Bapak bisa tanyakan saja pada beliau.” Lagi-lagi Gladys mencoba berani melawan ketika menjelaskan sekaligus membela dirinya sendiri. Padahal dia benar-benar merasa terintimidasi oleh sikap Keenan yang sangat dominan.

“Saya tidak percaya! Apalagi saya tahu kamu pernah beberapa kali bertemu dengan Aidan. Kamu tahu, di mata saya Aidan Setyawardhana itu siapa?” tanya Keenan.

Gladys menggeleng, namun sebentar … nama belakang mereka sama. Gladys baru menyadari hal itu. Padahal dia sudah mengenal Aidan kurang lebih empat tahun. Apa Aidan dan Keenan ini bersaudara?

“Dia dan keluarganya adalah musuh saya! Kamu pasti diperintahkan oleh Aidan untuk mengambil hardisk dalam brankas itu, kan?” berang Keenan, tatapannya kini seperti memancarkan api yang berkobar.

Tubuh Gladys bergetar, dia tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya lagi. Tuhan tolong Gladys! Dia terus memohon di dalam hatinya.

“Jawab, bodoh! Kenapa kamu selalu diam ketika saya bertanya, hah?” Keenan terus menekan Gladys. Lalu dia menyiram wajah Gladys dengan wishky yang sedari tadi sedang dia pegang secara perlahan.

Gladys mengerejap, ketika wiskhy tersebut membasahi wajahnya. Dia menutup mata dan juga mulutnya.

Keenan duduk di samping Gladys yang sudah tidak berdaya itu. Menyeka wajah gadis itu dengan sapu tangan yang baru saja dia keluarkan dari saku celananya. Setelah itu dia mencoba mengelus wajah Gladys dengan lembut.

“Apa saya harus melakukan sesuatu dulu padamu, agar kamu bicara?” bisiknya dengan penuh gairah.

Gladys merinding dan juga merasa geli. Melakukan sesuatu? Bukannya sedari tadi laki-laki ini sudah melakukan hal-hal yang membuat Gladys menderita? Mengikatnya, menekannya, membuat mentalnya down dan membuat dia kembali pingsan. Saat ini pun kondisinya tidak lebih baik dari tadi.

“A-apa lagi yang a-akan Bapak lakukan,” ucap Gladys tergagap Badannya kini gemetar. Sungguh Gladys ingin bebas dan keluar dari sini.

Keenan menarik sudut bibirnya sebelah, sambil menatap Gladys dengan tatapan melecehkan. Lalu dia menundukkan kepalanya, mendekatkan wajahnya pada wajah Gladys dan mencium bibir ranum milik gadis itu. Membungkamnya dengan ciuman panas.

Gladys meronta. Dia tidak suka dengan perlakuan Keenan yang menciumnya secara tiba-tiba.

“Hmmpp!” Rontaan gadis itu semakin menjadi ketika lidah Keenan menerobos masuk ke dalam mulut Gladys. Mencoba mendominasi keadaan dan memimpin permainan.

Merasa terganggu dengan guncangan yang diciptakan gadis itu. Keenan melepaskan pagutannya. Lalu dia mengigit bibir bawah Gladys dengan keras.

“Aww!” pekik Gladys kesakitan.

“Kamu brutal juga ternyata.” Keenan beranjak. Lalu dia membuka laci nakasnya dan mengeluarkan sebuah gunting.

“Pak! Apa yang akan Anda lakukan? Tolong hentikan!” teriak gadis itu putus asa. Dia terus meronta, berharap ikatan tali itu melonggar. Namun sayang semakin dia meronta, Gladys semakin merasakan sakit pada pergelangan tangan dan juga kakinya.

“DIAM!” teriak Keenan, dia menyumpal mulut Gladys dengan sapu tangan miliknya. Kemudian menggunting pakaian yang sedang Gladys kenakan.

“Mmm ….” Gladys berteriak walau dia tahu hal itu akan sia-sia.

Kini baik pakian luar atau dalam yang dikenakan oleh Gladys sudah tak lagi menempel di badannya. Pakaian itu sudah tergunting tak beraturan. Tubuhnya kini polos tanpa busana. Gladys merasa malu, dia ingin menutup badannya ini dengan tangannya, atau menyingkap selimut agar badannya tertutup. Tapi dia tidak bisa melakukan apa pun.

Gladys kini hanya bisa menangis. Dia terisak hebat. Perasaan malu, kesal, dan marah sedang mendominasi hatinya. Ia tidak pernah menunjukkan tubuh polosnya pada lelaki mana pun. Kini seorang laki-laki yang baru saja dia temui, dengan sengaja menyiksanya seperti ini. Biadab memang!

Keenan yang melihat Gladys menangis, tersenyum puas. Rasa senang kini semakin menjalar dalam hatinya. Suka! Dia sangat suka ketika melihat seorang perempuan tidak berdaya seperti ini. Puas! Dia sangat puas dengan pemandangan di depannya yang sangat menggelitik hati.

Keenan mencoba melepaskan sumpalan sapu tangan pada mulut Gladys. “Saya beri kesempatan satu kali lagi. Kamu dikirim oleh Aidan, kan? Laki-laki berengsek itu menugaskanmu untuk mengambil hardisk dalam brankas itu, dan memberikan padanya. Iya, kan?” sentak Keenan.

Apa? Aidan laki-laki berengsek? Tidak! Keenan lah laki-laki berengsek bagi Gladys. Dia masih menangis karena merasa dipermalukan. Gadis itu tak menjawab pertanyaan Keenan, dan akhirnya membuat Keenan memberang.

Laki-laki itu menindih tubuh Gladys tanpa perasaan sama sekali. Gladys merasakan pahanya sakit, karena Keenan duduk di atasnya. Dia sudah tidak bisa memekik lagi, tenggorokannya seperti kering dan juga tercekik, yang Gladys bisa lakukan hanya menangis.

“Oke! Kalau kamu tidak mau menjawab. Siap-siap kamu akan menderita malam ini!”

‘Tuhan, tolong aku! Aku ingin bebas dari penderitaan tiada henti ini. Bagaimana pun caranya, tolong hentikan laki-laki gila ini.”

TOK. TOK. TOK.

Seseorang mengetuk pintu kamar Keenan. Hal itu sontak membuat Keenan menoleh dan menghentikan aksinya sebentar.

“Keenan, ini aku, Erza,” ucap seorang laki-laki dari luar.

“Ck! Berengsek! Mengganggu saja waktu makan malamku!” gumam Keenan sambil berdecak kesal.

BERSAMBUNG ….

***

Halo semua. Selamat datang di novel mayuu yang ke-2, ya. Semoga kalian suka dengan novel ini. Jangan lupa klik tanda (+) di kiri bawah ketika membuka novel ini. Pastikan kakak sudah memasukan novel ini ke library kakak, ya. Di tunggu review-nya juga♥

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kristian Mahulette Kristian
jadi penasaran dengan cerita awalnya
goodnovel comment avatar
Rinda Putri
Wah cerita baru.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • My Dominant CEO (Indonesia)   EXTRA PART 6

    Delapan belas tahun kemudian.... “Raynald. Selamat atas kelulusanmu, ya,” ucap Gladys pada anak pertamanya itu. Raynald Setyawardhana, anak pertama Gladys dan Keenan itu baru saja melangsungkan kelulusannya di bangku SMA. Walau sebenarnya Raynald berstatus anak angkat, tapi Keenan tak keberatan untuk memberikan nama keluarganya pada Raynald. “Terima kasih, Ma,” balas Raynald. Kemudian dia melihat ke arah ayahnya yang sedang berdiri di samping ibunya. “Hebat. Terima kasih sudah terus berusaha untuk menjadi yang terbaik,” puji Keenan pada Raynald. Gladys dan Keenan benar-benar menyanyangi Raynald seperti anak mereka sendiri. Karena bagaimanapun juga, mereka bisa merasakan perasaan terbuang seperti apa. Jadi, sebisa mungkin mereka selalu memberikan kasih sayang pada Raynald. Mereka pun sengaja tidak memberitahukan siapa Raynald sebenarnya. Karena mereka tidak ingin kehilangan anak laki-lakinya itu. “Rayna ke mana?” tanya Raynald.

  • My Dominant CEO (Indonesia)   EXTRA PART 5

    “Neng Gladys!” panggil Bi Iyah. Gladys yang sedang membaca buku itu pun menoleh ka arah belakang. “Kenapa, Bi?” tanya Gladys. Bi Iyah menghampiri Gladys. Wajahnya itu terlihat sedang kebingungan. “Neng, ikut dulu sama Bibi, yuk!” pintanya. Tak ingin banyak bertanya, Gladys menutup buku dan menyimpannya di atas meja. Kemudian dia beranjak dan mengikuti Bi Iyah. Mereka keluar rumah dan menuju pos penjaga. “Ada apa?” tanya Gladys lagi. Bi Iyah memberikan kode pada dua orang penjaga. Para penjaga itu juga nampak kebingungan. “Ja-jadi gini, Bu,” ucap seorang penjaga yang bernama Beni. “Tadi saya menemukan ini di depan gerbang.” Beni memperlihatkan sebuah keranjang yang sedari tadi dia sembunyikan di belakang badannya. Gladys mengerutkan alisnya. Kemudian dia melangkah dan mendekat untuk melihat isi dari keranjang itu. Terlihat ada kain yang membungkus sesuatu. Saat Gladys mencoba menyingkap sebagian kain itu, matanya seketik

  • My Dominant CEO (Indonesia)   EXTRA PART 4

    “ Gladys,” panggil Keenan.Gladys yang sedang melakukan perawatan malam pada wajahnya itu langsung menoleh ke arah Keenan. Suaminya itu sedang menyandarkan punggungnya pada sandaran kasur sembari memegang tablet miliknya.“Kenapa?” tanya Gladys.“Kalau udah selesai ke sini. Ada yang ingin aku bicarakan,” ucapnya dengan nada serius.Gladys mengangukkan kepalanya, lalu dia segera menyelesaikan pekerjaannya. Setelah selesai, Gladys langsung menghampiri Keenan, dan duduk bersandar di samping sang suami.“Ada apa?” tanya Gladys. Dia melihat keseriusan dari wajah laki-laki itu.Keenan langsung mendekatkan dirinya pada Gladys. Kemudian melingkarkan tangannya pada perut sang istri. Memeluk Gladys dengan penuh kehangatan.“Kalau aku minta kamu berhenti kerja, gimana?” tanya Keenan pada istrinya itu.Gladys langsung menoleh ke arah Keenan dengan eskpresi terkejut. “Loh, ke

  • My Dominant CEO (Indonesia)   EXTRA PART 3

    WARNING CONTENT!Harap bijak dalam membaca~Happy reading~***Melihat Gladys benar-benar ketakutan, Keenan tiba-tiba tertawa. “Hahaha. Kamu masih takut?” tanya Keenan. Dia memundurkan sedikit tubuhnya.Gladys hanya diam, dia merasa bingung. Tidak boleh lega dulu, karena Keenan sering sekali berubah suasana hati.Keenan melirik ke arah Gladys yang masih terlihat tegang. Dia kemudian tertawa lagi, sungguh lucu sekali wajah ketakutan istrinya itu. Kemudian dia langsung mengelus puncak kepala Gladys.“Nggak, Sayang. Aku cuman bercanda. Aku sekarang udah nggak mau melakukan hal itu sama kamu,” ucap Keenan.“Bercanda?” tanya Gladys. Dia masih mencoba meyakinkan dirinya terlebih dahulu.Anggukkan kecil menjadi jawaban dari Keenan untuk pertanyaan Gladys. “Iya, bercanda. Aku nggak akan pecat Reza atau menghukum kamu. Aku cuman bercanda,” terangnya.“Bene

  • My Dominant CEO (Indonesia)   EXTRA PART 2

    “Kenapa kamu repot-repot bawa aku ke sini, sih?” tanya Gladys. Kini Gladys dan Keenan sedang duduk di teras hotel yang mereka tempati. Sembari menikmati sunrise di Maladewa.“Kenapa memangnya?” tanya Keenan. Dia sedang mengalungkan tangannya di pundak Gladys. Duduk di belakang istrinya sembari memeluknya lembut.“Maksudnya Bali juga sudah cukup. Kita nggak usah jauh-jauh ke sini,” ucap Gladys.Keenan menggeleng. “Aku bosen sama Bali, Sayang. Sekali-kali kita main-main di luar negeri tidak masalah, kan?” Keenan meletakkan dagunya di pundak Gladys.Gadis itu menarik sudut bibirnya. “Aku jadi nggak enak. Padahal kerjaanmu lagi banyak banget.”“Ssst! Jangan bilang begitu. Sudah jadi kewajibanku buat membahagiakanmu. Apa pun pasti aku lakukan, Gladys. Dan aku juga ingin menebus semua kesalahanku padamu.”“Ssst!” Gladys menempelkan telunjuknya pada bibir Keenan. &l

  • My Dominant CEO (Indonesia)   EXTRA PART 1

    “Keenan, kalau kamu sibuk, nggak usah repot-repot harus ke luar negeri gini,” ucap Gladys. Dia sedang sibuk mengemas barang-barang pribadi miliknya dan Keenan ke dalam koper.Laki-laki itu mendekat pada istrinya. Kemudian dia melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Gladys, memeluk sang istri dari belakang.“Aku nggak sibuk, Sayang. Lagi pula kita kan belum berbulan madu,” timpal Keenan. Laki-laki itu kini mengecup tengkuk Gladys.Seketika Gladys merasa geli dan menghentikkan aktivitasnya. Dia mencoba melepaskan pelukan Keenan dan kemudian berbalik menatap sang suami.“Kemarin, kan, di Bali udah. Lagian kita udah hampir setengah tahun menikah. Masa masih bahas bulan madu segala.”“Itu bukan bulan madu. Kemarin kita ke Bali sambil kerja. Sekarang aku cuman pengin berdua sama kamu. Nggak ada tuh mikirin yang namanya kerjaan.” Keenan mengusap pipi Gladys lembut.Satu bulan setelah mereka menikah

  • My Dominant CEO (Indonesia)   80. SECANGKIR SUSU

    “Mama?” ucap Keenan. Sedetik kemudian Gladys pun dibuat terkejut dengan sosok perempuan yang sedang bersama Giselle. “Ibu?” katanya. “Halo, Keenan dan Gladys,” sapa Anita sambil tersenyum pada kedua anaknya itu. Buru-buru Keenan dan Gladys menghampiri wanita itu. “Mama sudah dengar, kalau selama ini Anita lah yang merawat Gladys. Terima kasih sekali lagi,” kata Giselle pada Anita. Jujur saja, sebenarnya dulu hubungan mereka tak berjalan baik. Bagaimanapun juga Giselle tak suka ketika dimadu oleh suaminya. “Sama-sama. Terima kasih sudah menjaga anakku juga.” Anita tersenyum dan menundukkan kepalanya. “Tapi kenapa Mama bisa di sini?” Keenan tiba-tiba menyela pembicaraan dua wanita itu. “Sejak kapan Mama Giselle tahu keberadaan Mama?” imbuhnya. “Mama tahu dari Excel, dia benar-benar menceritakan semuanya. Makanya Mama mencoba membawa Mamamu ke sini,” jawab Giselle. “Dan mulai hari ini Anita akan tinggal di sini bersama Mama.” Alis

  • My Dominant CEO (Indonesia)   79. BERDAMAI

    “Sedang apa kalian di sini?” Seorang laki-laki bertanya dengan penuh rasa kecurigaan. Sontak Gladys mematung di hadapan laki-laki itu. Sedangkan Keenan dia berjalan dengan santai, lantas merangkul Gladys.“Sedang makan siang. Ya … ziarah. Untuk apa bertanya begitu?” timpal Keenan kesal.Laki-laki itu mendengus. “Tumben sekali. Biasanya kamu tidak peduli,” balasnya lagi.“Ngomong-omong, setelah kamu berziarah aku tunggu di tempat parkir. Ada yang harus aku bicarakan,” ucap Keenan. Kemudian dia berlalu meninggalkan laki-laki itu menuju parkiran.Ya! Keenan harus menyelesaikan juga masalah dengan Aidan. Rasanya dia juga harus meminta maaf, walau dia tidak mungkin untuk jujur pada laki-laki itu. Namun, dia harus meminta maaf atas kesalah pahamannya selama ini.Keenan dan Gladys menunggu di dalam mobil. Tak lama kemudian mata Keenan menatap sosok Aidan. Lalu dia keluar dari mobil dan menghampirinya.

  • My Dominant CEO (Indonesia)   78. ZIARAH

    Sesuai dengan rencana Keenan, pagi ini mereka berdua; Keenan dan Gladys pergi menuju tempat peristirahatan terakhir Andrean, Adrian, dan juga Nathan. Entah kenapa Gladys merasa senang, karena Keenan sudah menyadari kesalahannya. Untuk orang seperti Keenan, tentu itu adalah suatu hal yang patut diapresiasi dan kalau bisa membuat syukuran.“Loh, kok? Bukannya kita mau ke makam Om Andrean?” tanya Gladys bingung. Pasalnya Keenan kini mengemudikan mobilnya ke arah yang berlawanan.“Udah diem aja. Aku yang pegang kemudi, kamu ikut aja,” timpal Keenan. Gladys pun terdiam, dia tiba-tiba memikirkan hal yang tidak-tidak. Bagaimana jika Keenan berubah pikiran? Laki-laki seperti dia kan tidak bisa ditebak?Namun, saat mobil mereka memasuki sebuah jalanan kecil, Gladys mengerutkan keningnya. Dia mencoba mengintip dari jendela mobil. Jalanan kecil ini seperti akan membawa mereka ke sebuah tempat yang sepi.Benar saja mereka mendatangi sebuah tem

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status