Home / Romansa / My Ex My Husband / 6 Sam Kenapa?

Share

6 Sam Kenapa?

Author: Its Me Nouris
last update Last Updated: 2021-02-09 04:00:25

Bintari Group

Seorang pria memakai setelan jas berwarna hitam. Memiliki wajah tampan, garis rahang yang tegas, hidung mancung, alis tebal dan memiliki iris mata berwarna biru. Pria itu duduk dibalik meja kerjanya. Didepan meja tersebut terdapat sebuah papan nama yang bertuliskan ‘Ceo Bintari Group, Galaxy Semesta Bintari.’

Ya, Kini Gala menjadi seorang pimpinan tertinggi di perusahaan milik keluarganya. Ketika Gala telah menyelesaikan pendidikannya dengan hasil yang sangat baik, Arya Bintari memutuskan untuk pensiun. Ia menyerahkan kepemimpinan perusahaan yang sudah dibangun oleh ayahnya kepada Gala, putra satu-satunya.

Dengan bakat yang dimiliki Gala dalam mengelola bisnis, kini perusahaannya menjadi 1 diantara perusahaan yang dilirik oleh pihak asing untuk berinvestasi. Memiliki cabang hampir disetiap kota dan beberapa ada di luar negeri.

Tidak sedikit wanita cantik dari kalangan pebisnis yang meliriknya. Selain menawarkan kerja sama bisnis, mereka juga menawarkan kenyamanan hati. Ada juga jika rekan bisnis pria, mereka ingin menjodohkan dengan anak atau saudara perempuannya. Itu semua karena kepiawaian mengelola bisnis, berkarisma, serta ketampanan yang dimiliki oleh Gala.

Namun Gala selalu saja menolak tawaran mereka. Alasannya sepele, ia masih ingin sendiri dan fokus pada anak serta bisnisnya. Tidak sedikit dari mereka yang terkejut bahwa Gala adalah seorang pria yang sudah memiliki anak. Ada yang menanggapinya dengan bertepuk tangan salut, ada juga yang menanggapi dengan tersenyum sinis.

Hari ini Gala Bintari sangat sibuk. Ia harus mereview beberapa email, belum lagi menandatangani berkas-berkas yang sudah menumpuk dihadapannya. Dan harus bertemu dengan Klien dari luar negeri. Ia membutuhkan sesuatu agar pikirannya kembali fresh. Gala melakukan panggilan intercom dengan sekertarisnya.

Tuuuttt....

“Halo Pak Direktur, ada yang bisa saya bantu?” tanya Kiran.

“Tolong buatkan kopi lagi untukku,” ucap Gala dengan nada perintah.

“Baik pak.”

Dengan segera, Kiran-sekertaris Gala membuatkan apa yang diminta oleh bosnya. Sang bos tidak suka menunggu lama. Jika diminta, Kiran harus sigap dan cepat menuntaskan apa yang sudah diperintahkan. Selama menjadi CEO di Bintari Group, Gala sudah sering gonta ganti sekertaris. Jika tidak tanggap dan lelet, Gala tak segan-segan langsung memecatnya. Kiran adalah sekretaris baru Gala.

Gala dikenal sebagai pimpinan yang tegas, tidak ada alasan menurutnya. Gala menerapkan standar kerja yang tinggi. Semua harus dikerjakan dengan baik dan sempurna. Namun, dengan prinsip itu juga yang membawa Bintari Group menjadi semakin maju dan berkembang. Tapi, dibalik sesuatu yang baik, tentu ada yang buruknya juga. Buruknya adalah Gala sering menjadi bahan gosip hangat bagi karyawannya. Baik dari segi pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Tok tok tok

“Masuk!”

Setelah dipersilahkan, Kiran masuk dengan satu cangkir Kopi ditangannya.

“Ada yang bisa saya bantu lagi pak?” tanya Gala tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor yang ada dihadapannya.

“Hhhhmmmm, jam berapa Sam pulang sekolah?”

“Jam 12 pak”

Gala melihat jam ditangannya, sudah menunjukkan pukul 11.50. Tandanya sebentar lagi Sam pulang sekolah.

“Tolong hubungi pengasuh Sam, katakan padanya hari ini aku tidak bisa menjemput.”

“Baik pak, saya akan langsung menghubunginya. Ada lagi pak?”

“Tolong siapkan makan siangku! Hhmmm, bagaimana Klien dari Singapore, apa mereka sudah sampai?”

“Sesuai jadwal, mereka akan tiba pukul 04.00. Sekarang mereka masih dalam perjalanan pak. Ada lagi pak?”

“Tidak.”

“Baik. Saya akan menyiapkan makan siang untuk bapak. Saya permisi.” Pamit Kiran undur diri.

Kiran kembali ke mejanya yang berada didepan ruangan Ceo. Ia langsung memesan makanan yang diinginkan oleh sang bos. Setelah mengurus makan siang Gala, Kiran langsung menghubungi pengasuh Sam, memberi kabar bahwa Gala tidak bisa menjemput Sam.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 01.15, Gala baru saja selesai makan siang dan hendak melanjutkan pekerjaannya. Namun tiba-tiba Kiran datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, langsung masuk ruangan Gala karna terburu-buru. Gala menatapnya dengan wajah mengernyit.

“Ada apa?”

“Itu pak, barusan saja pengasuh Sam telefon. Katanya Sam tidak mau pulang kalau tidak dijemput bapak. Dan Sam meminta pengasuhnya untuk pulang. Ia hanya mau bapak. Dan kata pengasuhnya, Sam terlihat pucat. Tadi sudah dibujuk, tapi Sam bersikeras untuk menunggu bapak,” ucap Kiran.

Gala menghela nafas, ia menunduk. Memejamkan mata sejenak. Menghela nafas lagi dan membuka matanya.

“Aku akan jemput dia sekarang. Tolong urus sisanya. Nanti aku akan langsung menemui klien dari Singapore. Dan tolong siapkan mobil untukku, minta Johan membawanya. Aku akan memeriksa dokumen selama perjalanan.”

“Noted. Ada lagi pak?”

“Dokumen yang akan dibahas sudah siap?”

“Sudah pak, sudah saya kirim ke email bapak.” Ucap Kiran sambil menunjuk tablet di meja Gala.

“Ake.” Gala langsung mengambil tablet dan memasukkan kedalam tasnya. Kemudian melangkah dengan terburu-buru. Langsung berlari menuju lift eksklusif hanya untuknya. Gala segera menghampiri mobil yang sudah menunggunya.

Selama diperjalanan, Gala mencoba untuk membaca Email yang sudah dikirim oleh Kiran. Namun tidak bisa konsentrasi, pikirannya melayang pada Sam. Gala mencoba untuk menghubungi guru Sam. Tersambung, namun tidak diangkat. Gala mencoba beberapa kali, tetap sama. Tidak ada jawaban.

Gala semakin cemas, pasalnya ia sedang terjebak macet karena ada kecekalakan lalu lintas ditempat yang ia lalui. Gala kembali mencoba fokus pada pekerjaannya. Mencoba positif thinking dengan keadaan Sam.

Tak berapa lama mereka sampai disekolah Sam. Gala mencari, namun kosong. Ia tak menjumpai Sam dimanapun. Kemudian ketika penjaga sekolah melintas, Gala menanyakan keberadaan Sam pada orang tersebut.

“Pak, anak-anak sudah pulang semua?”

“Iya pak, sudah pulang semuanya. Bapak cari siapa?” tanya penjaga sekolah.

“Saya cari anak saya, Sam.”

“Oh, coba tanya sama gurunya pak.”

“Iya, terima kasih.” Dengan wajah cemas, Gala kembali mencoba menghubungi guru Sam. Dan kali ini diangkat..

Tttuuuttt..... Ttuuuuut.....

“Halo...” sapa Gala.

“Ya halo...”

“Apakah ibu sedang bersama Sam? Saya datang kesekolah tetapi Sam tidak ada?” todong Gala panik.

“Sam bersama saya. Bisa bapak datang ke klinik Kurnia Medika?”

“Baik, saya akan kesana menjemput Sam.”

Wajah Gala berkerut. ‘Siapa yang sakit? Kenapa Sam ikut dibawa kesana?’ tanya Gala dalam hati.

TO BE CONTINUED

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Ex My Husband   93 Extra Part-Jangan Biarkan kebahagiaan Ini Berakhir

    Bintang pun turut memejamkan mata manakala bibir Gala menyentuh dahinya. Ia meneteskan airmata mendengar doa dan ucapan cinta dari lelakinya. Bukan hal mudah sampai mereka ada dititik ini. Penuh jalan terjal dan lika-liku, tapi Bintang yakin dan percaya jika dirinya dan Gala bisa melewati ini semua. Ini kejutan yang tak pernah Bintang bayangkan sebelumnya. Sungguh rasanya sangat bahagia bisa dicintai begitu dalam dari seseorang yang ia cintai pula. “Sayang, terima kasih. Aku.... Eh... ini apa?” Bintang terbelalak kaget ketika sebuah kotak beludru jatuh dipangkuannya dari buket bunga yang kini berada dalam pangkuannya. Ia membuka kotak beludru hitam tersebut dengan hati-hati. Dan didalamnya terdapat kalung berlian berwarna biru. “Gala, ini terlalu berlebihan.. aku.. aku tidak pantas untuk mendapatkannya.” “Kamu pantas mendapatkannya. Bahkan jika seisi dunia ini bisa aku beli, aku akan membelinya untukmu. Terimalah. Kamu sudah melalui banyak hal dengank

  • My Ex My Husband   92 Extra Part-Happy Anniversary, Sayang!

    Setelah dirawat beberapa hari dirumah sakit, akhirnya Bintang bisa pulang kerumah. Kondisinya sudah benar-benar membaik saat ini. Gala yang setia menemaninya selama berada dirumah sakit kini duduk disampingnya sambil menggenggam tangan Bintang erat. Saga yang memang sudah pulang terlebih dahulu tetap tinggal dirumah bersama yang lainnya. Bintang melangkah pelan memasuki rumah dituntun oleh Gala yang berdiri disebelahnya. Sebenarnya Gala ingin menggendong Bintang jika masih terasa sakit, namun Bintang menolak dan tetap ingin berjalan sendiri. Didalam rumah tampak dekorasi mini dengan tulisan 'Welcome home, Mama!' didinding ruang tamu. Keluarga besar juga sudah menunggunya disana. Mereka menyambut kepulangan Bintang dengan penuh suka cita. Bintang duduk di kursi yang disediakan untuknya. Kemudian Mondy yang tengah menggendong Saga datang menghampiri Bintang dan memberikan Saga padanya. “Saga gemesin banget. Lihat pipinya, bulat seperti bakpau,” ujar Mondy sambi

  • My Ex My Husband   91 Hari Paling Bahagia (End)

    Gala terduduk lemah dikursi depan ruangan ICU. Tiga hari sang kekasih hati tertidur didalam sana, tidak pernah sedikitpun Gala pergi meninggalkannya. Meski ia dilarang masuk, Gala tetap menunggu Bintang diluar ruangan. Siang ini, mama dan papanya baru saja tiba dan langsung menjenguk Bintang. Mereka sudah meminta Gala pulang dan istrirahat, biar mereka yang bergantian menjaga Bintang. Tapi tetap saja Gala tidak mau. Dia takut jika Bintang sadar dan dia tidak ada disana. Gala ingin menjadi orang pertama yang menemui Bintang setelah sadar nanti. “Pergilah istirahat. Tubuhmu juga membutuhkan itu. Setelah Bintang sadar nanti kamu juga harus merawatnya. Jangan Bintang sakit dan kamu juga ikut-ikutan sakit.” Ibunya mengomeli Gala. “Mama.. Gala nggak apa-apa.. mama dan papa pulanglah..” “Iya, kami juga berencana pulang setelah kamu istirahat. Tapi ternyata tetap saja berkeras ingin disini. Kamu tetap harus jaga kesehatan.” Ayah Gala juga mengingatkan.

  • My Ex My Husband   90 Jangan Tinggalkan Aku

    Gala terus menggenggam erat tangan Bintang. Gala terus mendampingi Bintang yang sedang merintih diruang bersalin. Setelah diperiksa, jalan lahir sudah pembukaan penuh. Artinya Bintang sudah siap untuk menjalani persalinan.Gala berdiri disamping Bintang. Lengannya sudah memerah akibat beberapa cakaran sang istri karena menahan sakit selama menuju pembukaan penuh tadi. Bunda juga ada disana, menemani Bintang.“Ayo sayang, kamu pasti bisa. Aku mencintaimu..” ucap Gala menyemangati istrinya.“Ayo ibu, tarik nafas.. keluarkan lewat tenaga perut ya bu..” sang dokter cantik memberi aba-aba kepada Bintang.Bintang mengikuti arahan dokternya, menarik nafas dalam dan mengumpulkan seluruh tenaganya diperut. 'sayang.. Kita berjuang bersama ya.. mama ingin bertemu denganmu,' ucap Bintang dalam hati.“Ayo bu, dorong..”“Heeeeeeeeemmmmpp....” Bintang berusaha sekuat tenaga. Namun dipercobaan pertama sang bay

  • My Ex My Husband   89 Inikah Waktunya?

    Beberapa bulan kemudian...Perut Bintang sudah semakin besar, tidak hanya perut tapi kakinya juga ikut membesar. Ia sering kesulitan berjalan saat ini. Sesekali Gala harus memapahnya. Galapun lebih siaga, jika berada dikantor ia akan memasang telinga lebar-lebar jika handponenya berbunyi. Gala membuka semua akses yang bisa memudahkan Bintang menghubunginya jika mereka sedang berjauhan.Malam ini mereka sedang berkumpul diruang keluarga, Bintang duduk bersandar disofa dengan kaki berada dipangkuan Gala yang duduk disebelahnya. Gala memijit kaki Bintang, sambil sesekali mengelitiki telapak kaki sang istri. Ada Sam dan juga Ibu Bintang yang setia mendampingi. Ibunda Bintang datang karena menurut prediksi satu minggu lagi Bintang akan melahirkan. Bunda ingin mendampingi putri semata wayangnya itu dalam proses persalinan.Kedua orang tua Gala pun sedang dalam perjalanan. Mereka juga ingin turut serta memberi support pada sang menantu dihari bersejarahnya.&ldq

  • My Ex My Husband   88 Ibu Hamil Dengan Segala Keunikannya

    Akhir-akhir ini Gala dipusingkan dengan tingkah istrinya. Ia harus ekstra sabar menghadapi masa trisemester pertama dikehamilan Bintang ini. Menurut dokter, hal semacam itu sangat biasa. Terkadang ibu hamil muda memiliki keinginan diluar nalar. Biasanya tidak suka jadi suka, dan begitu juga sebaliknya. Dulu sebelum hamil, Bintang akan ngomel jika sebelum mandi Gala memeluknya. Tapi sekarang, Bintang sangat suka bau keringat suaminya itu. Bahkan Gala dilarang mandi. Bintang pun sama, jadi jarang mandi. Jika Bintang mandi, maka perutnya akan mual dan muntah. Dulu Bintang sangat suka wewangian, sekarang sebaliknya. Gala tidak boleh memakai parfum. Bahkan ketika selesai mandipun Bintang akan marah-marah karena wangi harum sabun mandi yang digunakan Gala. Jika Gala selesai mandi atau menggunakan parfum, Bintang akan tidur dengan Sam. Mau tidak mau, Gala mengalah. Selama dirumah, ia akan mencium bau kecut keringatnya dan juga istrinya. Dan kebiasaan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status