Share

7 Bertemu Denganmu Lagi

“Papa mana ya? Kok belum datang juga?” tanya Sam lesu. Sejak tadi lehernya terus terulur kearah gerbang sekolah dan berharap mendapati mobil Gala datang untuk menjemputnya.

Bintang yang baru saja selesai rapat, terkejut melihat Sam masih berada di sekolah. Bintang langsung berlari menghampiri Sam yang terlihat pucat.

                “Samudra, kamu masih disini? Ayo ibu antar pu...... astaga, panas sekali badanmu, nak.” Bintang kaget saat memegang tangan Sam, panas. Tanpa menunggu jawaban, Bintang langsung menggendong Sam kemobil dan membawa Sam ke Klinik terdekat.

“Bagaimana, Dok?” tanya Bintang setelah Sam selesai diperiksa dokter. Bintang terus memegang tangan Sam karena sangat khawatir.

“Anak ibu kelelahan dan kekurangan asupan makanan. Istirahat sebentar disini. Nanti jika keadaan sudah membaik  bisa dibawa pulang. Tolong diperhatikan pola makan dan jam istirahatnya ya bu. Saya akan memberikan resep obatnya.” Sang Dokter memberi penjelasan tentang sakit Sam.

“Baik dok, terima kasih.”

Setelah dokter pergi, Bintang mencoba menghubungi papanya Sam. Tapi tidak diangkat. Bintang terus mencoba berharap bisa secepatnya memberi kabar kepada orang tua Sam. Ia berencana akan keluar sebentar untuk menebus obat dan membeli air minum. Tapi belum sempat Bintang beranjak, tiba-tiba tangannya dipegang oleh Sam. Sam mengigau.

“Mama.... mama jangan pergi tinggalin Sam. Sam tidak mau mama pergi. Mama disini saja” Sam terus memanggil-manggil mamanya dengan mata terpejam tetapi penuh dengan air mata. Bintang tidak tega meninggalkan Sam dan kembali duduk di sebelah ranjang Sam dan mengusap-usap kepala Sam.

“Sam sayang. Mama disini, Nak. Mama janji akan selalu sama Sam.” Bintang terus mendampingi Sam hingga ia merasa tenang. Terdengar suara HSamponenya berbunyi ‘papa Sam’.

“halo...” terdengar suara pria dari seberang sana.

“Ya halo...” jawab Bintang.

“Apakah ibu sedang bersama Sam? Saya datang kesekolah tetapi Sam tidak ada?”

“Sam bersama saya. Bisa bapak datang ke klinik Kurnia Medika?”

“Baik, saya akan kesana menjemput Sam.”

Tak lama kemudian, Gala sampai di Klinik Kurnia Medika.

Tuk tuk tuk...

Suara sepatu Gala menggema di ruangan itu. Orang-orang disana terpana melihat wajah Gala yang super tampan itu. namun pria itu cuek saja dan tetap fokus pada tujuan utamanya, mencari Sam. Gala kaget melihat Sam yang terbaring lemah diranjang pasien.

Sadar ada seseorang yang masuk keruangan itu, Bintang sontak menoleh.

Deg...

Galaxy...

“Kenapa Sam? Kenapa dia terbaring disini? Apa dia sakit? Atau dia berkelahi dengan temannya?” tanya Gala bertubi-tubi lalu menghampiri ranjang Sam tanpa melihat Bintang.

“Sam demam. Tadi sudah mendapatkan penanganan dari dokter. Kalau segera membaik, Sam bisa dibawa pulang. Ini resep yang diberikan dokter. Tadi mau saya tebus tetapi Sam terus mengigau dan memegang tangan saya. Jadi saya nggak bisa kemana-mana.” Bintang menjelaskan kemudian memberikan catatan yang diberikan dokter kepada Gala.

“Saya akan menebus obat ini. Bisa ibu menjaga Sam lagi sampai saya kembali?” tanya Gala datar dan dingin. Karena ia belum tahu dengan siapa dirinya berbicara.

“Iya, saya akan menjaga Sam sampai Sama kembali.”

Setelah mendapat jawaban dari Bintang, Gala pun pergi menebus obat di Apotek. Saat Gala kembali, Sam sudah sadar.

“Papa...” panggil Sam sambil merentangkan tangan kirinya. Tangan kanannya tetap memegang tangan Bintang.

“Ya, Sam, are you oke?” tanya Gala, ia pun memeluk putra semata wayangnya. Gala memegang dahi anaknya, panasnya sudah mulai reda.

“Aku baik-baik saja. Cuma ngantuk, pengen tidur.” Sam menguap meski dirinya baru saja bangun tidur. “Apa Sam sudah bisa pulang, Pa?”

“Maybe. Kita coba tanya dokter ya?”

Kemudian Gala berdiskusi dengan dokter, dan Sam bisa pulang karena kondisinya sudah membaik.

“Papa, ibu guru boleh ikut Kita pulang?” tanya Sam dengan wajah memelas. Tangan kanannya terus menggenggam tangan Bintang, tak mau melepasnya barang sedetikpun.

“Ibu guru akan pulang kerumahnya, Sam. Sam pulang dengan papa saja.” Gala mencoba untuk memberikan pengertian pada Sam.

“Tapi Sam ingin bersama Ibu guru” rengek Sam mulai menangis.

Bintang yang tak tega melihat Sam menangis, mengusulkan untuk menyetujui permintaan Sam. “Kalau boleh, saya mau ikut mengantar Sam pulang. Kebetulan saya sudah nggak ada kegiatan setelah ini.” Bintang mencoba memberi solusi.

Gala hanya meberi anggukan tanda setuju.

Mereka pun pergi dari Klinik tersebut, Gala menggendong Sam dan Bintang berada disampingnya membawa plastik berisi obat, tentu saja tangan Sam menggandeng tangan Bintang. Mereka layaknya keluarga kecil yang sempurna.

Gala mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang, sedangkan Bintang dan Sam duduk di bangku penumpang. Mobil Bintang sudah dibawa oleh Johan, supir Gala.

Bintang memeluk Sam yang masih lemas. Selama perjalanan tidak ada pembicaraan. Terutama Bintang, ia masih sedikit kaget bisa bertemu dengan Gala, lagi. Gala tetap fokus melihat jalan dengan sesekali melirik kearah Sam dan Bintang. Ia sangat khawatir dengan kondisi Sam yang masih terlihat lemas dan pucat.

Dan satu hal lagi. Meski tidak terlihat, tapi Gala syok melihat wanita yang sedang memeluk Sam. Bintang Ayudia Hapsari, Wanita yang selama ini dicarinya sedang duduk disamping putra semata wayangnya.

“Sam, ada apa? Apa kita harus kerumah sakit sekarang?” tanya Gala ketika melihat wajah Sam yang masih pucat dan gelisah dipelukan Bintang.

“Nggak, Pa. Kita pulang saja. Sam ingin istirahat dirumah. Tapi Sam ingin tetap ditemani sama ibu guru. Ibu mau kan temani Sam sampai sembuh?” wajah sam mendongak, menatap wajah Bintang yang juga sedang menatapnya.

Bintang tersenyum dan mengecup dahi Sam. “Iya, ibu akan temani Sam sampai Sam sembuh,” jawab Bintang sambil melirik kearah Gala.

Gala hanya diam. Tak menanggapi ucapan Bintang.

Tak lama mereka sampai. Ketiganya memasuki rumah dengan posisi sama seperti mereka keluar dari klinik tadi. Para pelayan tersenyum melihat pemandangan itu. Tak pernah ada yang bisa sedekat itu dengan Gala ataupun Sam kecuali Renata. Gala seperti menjaga jarak dengan wanita-wanita yang mendekatinya. Ia selalu bersikap dingin dan tidak perduli. Kontras dengan kehidupannya dimasa lalu.

               

TO BE CONTINUE...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status