Share

Aurat, Sayang

"Kita ke rumah kamu sekarang."

Adnan menoleh ke arahku yang sedang memeluk dirinya. Pagi ini, udaranya sangat dingin karena hujan semalam cukup lama.

"Oke." 

Adnan berlari masuk ke dalam rumah, mungkin bersiap-siap. Aku merengangkan otot-ototku yang kaku sehabis tidur lalu masuk ke dalam kamar.

****

Aku mendengar suara shower di kamar mandi, lalu membuka almari untuk memasang jaket parasut, ponsel dan headset dan  lari pagi. Sudah lama aku tidak melakukan kegiatan ini.

50 menit kemudian, aku selesai lari dan berjalan santai menuju rumah.


Ping!

Ponselku berbunyi lalu melihat pesan masuk dari Jaya bahwa ia sudah mendapatkan beberapa tukang untuk merenovasi rumah ibu Adnan.


"Assalamualaikum," ucapku berjalan masuk ke dalam rumah sambil menatap ponsel.

"Astaga, Kakak. Kami dari tadi udah nunggu. Cepatan mandi!" teriak Cinta padaku.

Puk!

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status