Share

37. Haruskah Membatalkan Keputusan

"Paklik, By ...!" seru Fafa.

Rusdi setengah berlari mengambil tas kecil di dalam nakas. Dia segera mengambil alat injeksi yang sudah terisi obat penenang dan langsung mengarahkan di lengan Ian. Fafa terus memeluk tubuh Ian dan terus mengelus punggungnya. Fafa merasakan tremor badan Ian perlahan menghilang hingga tubuh Ian total lunglai. Fafa di bantu Rusdi segera membaringkan tubuh Ian.

"Sudah, Nduk. Mas Ian sudah tenang."

"Apa sering seperti ini, Paklik?" tanya Fafa.

"Sudah tidak pernah beberapa tahun terakhir ini. Entah kenapa sekarang seperti ini lagi."

Fafa terus berada di samping Ian. Dia memandang lekat suaminya. Apa yang membuat Mas Ian seperti ini. 

"Nduk, paklik keluar dulu ya," ujar Rusdi.

"Iya makasih Paklik."

Fafa segera merebahkan diri di samping Ian, lalu menggeser tubuhnya merapat dan menghadap  ke tubuh Ian yang tidur dalam posisi terlentang. "Sebenarnya apa yang terjadi padamu, By. Penderitaan seperti apa yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status