Home / Romansa / My Lovely Bodyguard / Bukti Sudah Jelas

Share

Bukti Sudah Jelas

Author: Olivia Yoyet
last update Last Updated: 2024-01-25 08:33:19

07

Keesokan harinya, Earlene tiba di kediaman Robert untuk menghadiri jamuan makan malam. Meskipun sebetulnya dia enggan untuk bertemu rival, tetapi Earlene tidak punya pilihan lain dan mau tidak mau harus berhadapan dengan keluarga Zhang.

Perempuan bergaun panjang salem mengayunkan tungkai memasuki ruangan besar, di mana semua anggota keluarga telah menunggu. Earlene mendatangi Kakek dan neneknya terlebih dahulu, sebelum berpindah menyalami kedua Adik papanya.

Bila Seth Yang menyambut keponakannya dengan pelukan hangat, Sophie Yang justru berbeda. Dia menyalami Earlene dengan ujung jemari, kemudian melengos.

Earlene tetap terlihat tenang, sama sekali tidak terusik dengan perlakuan Sophie yang kentara sekali tidak menyukainya. Earlene bergeser untuk menyalami Vinson dan Alfred yang merupakan anak-anak Seth dan Jenny. Kemudian berpindah untuk bersalaman dengan Pamela, istri Vinson.

Setelahnya, Earlene melenggang untuk menempati kursinya di antara Carver dan Diana, tanpa berniat beramah tamah dengan ketiga anak Sophie serta kedua menantunya.

Grandel mengeraskan rahang karena diabaikan Earlene. Sementara Yvete memandangi sepupunya dengan tajam sambil menahan diri untuk tidak melemparkan pisau pada Earlene.

Hal nyaris serupa juga dirasakan Veronica. Anak kedua Dixon saling melirik dengan suaminya, Halton. Kemudian mereka sama-sama mengalihkan pandangan pada Robert yang sedang mengoceh di kursi ujung kanan.

Hanya Kinsey yang tetap santai. Dia tahu jika Earlene memang sengaja mengabaikan kedua kakaknya dan ipar. Saat melintas tadi, Earlene sempat memegangi pundak Kinsey yang menganggapnya sebagai sapaan.

Acara bersantap dimulai. Tidak ada seorang pun yang berani urun suara. Mereka baru berani berbicara bila dipanggil dan ditanyai Robert serta Martha.

Tatapan semuanya tertuju pada Earlene, kala Robert menanyakan perjalanan bisnisnya. Perempuan berambut panjang mengangguk, kemudian meletakkan peralatan makan ke piringnya.

"Semuanya lancar, Kek. Aku sudah membuat laporannya. Nanti Kakek bisa baca," jelas Earlene. "Pada laporan itu juga tertera, di mana saja aku bertemu dengan klien, berapa lama waktu yang dihabiskan untuk melobi mereka, dan dengan siapa saja aku bertemu," lanjutnya.

"Aku tidak pernah melewatkan malam di bar atau club. Karena pagi-pagi aku sudah harus rapat lagi. Pasti akan sulit bangun dan berkonsentrasi, jika aku mabuk malam sebelumnya," tukas Earlene.

"Tapi, sayangnya, pada malam ketiga sebelum aku pulang ke sini, mobilku dicegat banyak orang. Kedua pengawalku dipukuli, dan aku dipaksa memasuki mobil penculik," ungkap Earlene sambil memasang ekspresi sedih.

Robert dan Martha membeliakkan mata. Begitu pula dengan Seth dan keluarganya. Sementara keluarga Sophie saling melirik. Mereka tidak menduga jika Earlene akan berani mengungkap bagian itu.

"Siapa yang berani menyerangmu?" tanya Robert.

"Aku tidak tahu, Kek," jelas Earlene sembari meneruskan akting berlagak sedih. "Aku disekap di sebuah rumah. Aku sangat takut, untungnya Chyou datang tepat waktu," paparnya sambil berpura-pura menekan sudut mata dengan tisu.

"Apakah kamu terluka?"

"Tidak, Kek. Tapi Jianzhen kepalanya luka hingga harus dijahit."

"Bagaimana kondisinya sekarang?"

"Sudah lebih baik."

"Panggil dia dan Chyou ke sini. Kakek mau menanyai mereka."

"Jianzhen sudah pulang ke Taiwan untuk memulihkan diri. Yuze, adiknya, yang menggantikan posisi Jianzhen menjadi pengawalku."

"Kakek tidak tahu ada pergantian itu."

"Aku sengaja tidak memberitahu Ayah, karena aku ingin menanyai Chyou terlebih dahulu," sela Graham yang berada di kursi sebelah kanan Robert. "Aku juga menanyai dua teman Chyou, yang turut membantu menyelamatkan Earlene," sambungnya.

"Siapa mereka?"

"Namanya Miguel dan Steve. Mereka teman Chyou sejak SMU."

"Panggil ke sini."

Graham memberi kode pada Bobby, ketua pengawal keluarganya, yang segera jalan keluar. Dixon beradu pandang dengan Grandel. Keduanya mulai panik, karena ternyata ada pihak-pihak lain yang telah membantu Chyou.

Keempat pria berbeda tampilan muncul bersama Bobby. Chyou dan ketiga rekannya berhenti di belakang kursi yang ditempati kelima anggota keluarga Graham Yang, kemudian mereka serentak memberi hormat pada Robert.

"Chyou, ceritakan peristiwa penculikan Earlene," pinta Robert.

"Baik, Tuan," jawab Chyou. "Awal mulanya, kami tengah berkendara dari tempat pertemuan dengan GE grup. Tiba-tiba mobil dicegat belasan orang. Jianzhen yang menjadi sopir, hendak melaju, tetapi kaca bagian kanan telah dipukul hingga hancur," jelasnya.

"Saya lupa bagaimana ceritanya hingga mereka bisa menarik Nona keluar dari mobil. Karena saya dan Jianzhen telah dipukuli." Chyou terdiam sejenak, kemudian melanjutkan perkataan.

"Saya lari untuk mengejar mobil penculik, kemudian saya menelepon Miguel yang segera datang bersama teman-temannya." Chyou menyentuh lengan Miguel yang balas menatapnya sekilas.

"Saya, Miguel dan dua orang lagi, mengejar mobil penculik. Kami kehilangan jejak, tapi untungnya Steve berhasil menemukan lokasi ponsel Nona, dari pelacak di ponsel itu."

"Setibanya di tempat itu, beberapa penculik mencoba menjegal kami. Saya menerobos ke dalam dan menemukan Nona di salah satu kamar." Chyou beradu pandang dengan Earlene. Mereka sudah sepakat merahasiakan bagian sang nona nyaris dirudal paksa, dan Chyou tidak akan menceritakan hal itu.

"Saya dan Nona segera kabur. Kami pindah hotel, agar tidak lagi diintai," papar Chyou. Dia kembali melewatkan detail mobil kehabisan bensin, karena itu akan menyebabkan banyak pertanyaan.

"Apa masih ada yang mengintai?" desak Robert.

"Selama tiga hari terakhir, tidak ada, Tuan," cakap Chyou.

"Graham, apa tidak sebaiknya kita meminta bantuan polisi?" Robert mengalihkan pandangan pada putra sulungnya.

"Tidak, Pa. Menurutku, itu akan menimbulkan banyak spekulasi," cetus Graham. "Yang terpenting adalah bagaimana caranya menemukan orang yang telah menculik Earlene, dengan mengerahkan detektif swasta dan orang-orang kepercayaan kita," sambungnya.

"Aku setuju dengan Koko," celetuk Seth. "Kalau lapor polisi, Earlene akan sangat tidak nyaman. Dia mungkin akan sulit beraktivitas," tambahnya yang mendapatkan anggukan persetujuan dari banyak orang.

"Ya, betul," balas Graham. "Aku telah meminta Miguel dan Steve untuk menjadi pengawal tambahan Earlene. Bila Jianzhen kembali, Yuze tetap harus bertugas sebagai pengawal," bebernya.

"Apa tidak terlalu berlebihan, Ko? Satu orang dijaga lima pengawal?" tanya Sophie.

"Tidak masalah. Apalagi aku masih sanggup menggaji banyak orang untuk menjadi pengawalku," timpal Earlene sambil memandangi bibinya saksama. "Tenang saja, Bi. Aku tidak akan merongrong harta keluarga besar, karena hartaku sendiri lebih dari cukup untuk membiayai hidupku," pungkasnya.

"Cici sejak dulu memang tidak pernah mengambil harta yang bukan miliknya," imbuh Darren.

"Betul. Sangat berbeda dengan yang sering merepotkan keluarga kita," cibir Carver.

"Jaga bicaramu, Carver!" desis Dixon.

"Kenapa, Paman? Aku tidak menyebutkan siapa orangnya, bukan? Kenapa Paman terlihat tersinggung?" desak Carver.

"Aku tidak tersinggung, tapi kamu memang harus menjaga ucapan."

"Perkataanku sangat sopan. Jika tidak merasa, kenapa Paman menasihatiku?"

Dixon mendengkus. "Harusnya kamu sadar tengah berhadapan dengan siapa!"

"Aku sadar sepenuhnya, Paman. Bukan sedang mabuk hingga menabrak orang sampai mati. Atau pesta pora hingga diciduk polisi. Atau terlampau mabuk hingga lupa menggunakan pengaman saat berhubungan intim!"

"Cukup!"

"Aku tidak akan berhenti bicara, selama Paman dan keluarga masih menyebarkan fitnah tidak benar pada Cici!"

"Aku bilang, cukup!"

"Dan aku bilang, tidak! Sudah jelas anak-anak dan menantu Paman yang brengsek. Sekarang malah mengatai Cici!"

"Buktinya sudah jelas jika cicimu ber ...."

"Tidak ada club yang kudatangi, Paman," sela Earlene. "Mungkin Paman salah membaca laporan penguntit, dan Grandel salah mengedit foto lamaku," ungkapnya dengan tenang.

"Apa maksudmu?" desak Grandel. Dia benar-benar penasaran dengan maksud sang ipar.

Earlene menjentikkan jemarinya. Yuze dan kedua rekannya mengeluarkan banyak foto dari saku dalam jas mereka, kemudian disebarkan pada seluruh anggota keluarga Yang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Al-rayan Sandi Syahreza
wah mati kutu kalian klo orang cerdas di lawan
goodnovel comment avatar
Risty Hamzah
Good job Earlen kmu bisa membaca gerak gerik lawan
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
kurang perhitungan kamu grandel lihat earlene lebih cerdik dong
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • My Lovely Bodyguard    MLB 124 - Hello, Chyou Junior

    124Jalinan waktu terus bergulir. Hari berganti menjadi minggu, hingga bulan terlewati dengan kecepatan maksimal. Situasi di Hong Kong, Shanghai, Guangzhou dan beberapa kota lainnya telah kembali kondusif. Tidak ada lagi perkelahian antara kelompok mafia yang tergabung dalam koalisi. Di Kota Taipei, kondisinya telah jauh lebih aman dan nyaman. Hingga warganya bisa beraktivitas dengan tenang dan santai. Tanpa perlu khawatir akan adanya perkelahian kelompok mafia lokal. Kehidupan rumah tangga Chyou dan Earlene pun kian harmonis. Mereka benar-benar menikmati kebersamaan dan nyaris tidak terpisahkan. Meskipun Chyou beberapa kali harus berangkat ke luar kota ataupun luar negeri, Earlene tetap merasa diperhatikan sekaligus dicintai. Walaupun terpisah jarak.Bila tengah berada di Kota Taipei, setiap pagi Chyou akan menemani istrinya jalan kaki mengelilingi kompleks. Pria bermata sipit kian takjub dengan kepopuleran Earlene yang selalu disapa para tetangga. Baik yang muda maupun tua, akan m

  • My Lovely Bodyguard    MLB 123 - Tukang Urut dan Ahli Nujum

    123Hari berganti hari. Waktu yang diberikan pada kelompok Mùyáng Fheng pun usai. Chyou meminta Flint untuk menghubungi Tengfei, karena hanya dia yang bisa diajak bicara dengan tenang. Tengfei mengajak bertemu nanti malam di tempat yang telah ditentukan. Namun, Flint mengubah lokasinya, karena khawatir ada jebakan menanti di tempat yang diketahuinya sebagai restoran milik kerabat Mùyáng Fheng. Tengfei menyanggupi dan berjanji untuk datang tepat waktu. Setelah menutup sambungan telepon, pria berpipi tirus memandangi kakaknya yang sedang berbincang dengan sang bos. Mùyáng Fheng telah menyetujui ketiga syarat yang diajukan pihak Aiguo. Namun, Zimo masih bersikeras untuk tidak melakukan syarat pertama. Tengfei berdebat dalam hati. Dia bimbang, antara mendukung Zimo, atau memaksa pria tersebut menyerahkan diri. Tengfei berpindah ke dekat jendela. Dia mengetikkan pesan dan mengirimkannya pada Flint. Tidak berselang lama anak tertua Fang Xie membalas pesan dengan mengirimkan nomor tele

  • My Lovely Bodyguard    MLB 122 - Nekat

    122Dante, Jianzhen, To Mu dan Yuze memasuki ruangan besar di lantai tiga sambil merunduk untuk menghindari peluru yang ditembakkan beberapa orang lainnya. Zulfi, Yanuar dan Yoga menyusul. Bila kedua rekannya balas menembaki pihak lawan dengan pistol masing-masing, Yanuar melepaskan banyak anak panah yang berhasil melumpuhkan para penjaga. Wirya masih baku hantam dengan Jingguo. Sementara Chyou bertarung melawan Quan. Sedangkan Alvaro berhadapan dengan Kang. Dante dan yang lainnya memilih lawan masing-masing, kemudian berkelahi dengan mengeluarkan tenaga penuh. Seunit mobil MPV hitam berhenti di dekat belasan motor di halaman depan. Salman turun sambil membawa kamera beresolusi tinggi miliknya. Yanzou dan Rangga mendampingi Salman yang hendak memanjati dinding, menggunakan tali yang diulurkan Gwenyth dan Dionna dari balkon lantai dua. Rangga memanah siapa pun yang hendak mendekat. Benton yang menjadi sopir mobil tadi, bergegas turun sembari menembakkan pistolnya ke pihak lawan. C

  • My Lovely Bodyguard    MLB 121 - Master Key

    121Sekelompok orang memasuki pekarangan sebuah vihara. Mereka bergegas menghampiri kelima anggota keluarga Bao yang sedang duduk di kursi-kursi, di tengah-tengah halaman depan. Zimo Kuang berhenti 10 meter dari para kerabatnya, tepat di garis pembatas yang telah dibuat tim PBK muda. Asisten kepercayaan Mùyáng Fheng memperhatikan sekeliling sambil menghitung jumlah orang yang menjaga tawanan. "Kupikir Chyou yang akan datang langsung. Tahunya dia hanya mengirim ajudan," ledek Zimo Kuang sambil memandangi Alvaro dan rekan-rekannya yang berada di belakang para tawanan. "Menghadapi babi sepertimu, cukup hanya kami," balas Yusuf yang berdiri di sebelah kanan Alvaro."Bahasamu kasar, Anak muda!" desis Zimo Kuang. "Tidak perlu berlaku sopan santun pada kalian. Karena bagi kami, kalian cuma sekumpulan babi bau dan jorok." "Jaga bicaramu!" Yusuf mengacungkan jari tengah kanan tangannya. "Aku tidak takut padamu." Zimo Kuang hendak maju, tetapi tangannya ditarik sang adik. Tengfei mengge

  • My Lovely Bodyguard    MLB 120 - Ksatria Majapahit

    120Malam harinya, tiga unit mobil MPV hitam berhenti di depan rumah milik Paman Rebecca. Beberapa penjaga segera mendatangi mobil untuk membantu menurunkan barang-barang yang dibawa kelompok terakhir, yang akan bergabung dengan pasukan besar. Boris Dǒng keluar dari mobil pertama bersama Fernando. Keenam ajudan sang mantan mafia bergegas keluar sambil membawa beberapa koper berukuran sedang. Simon, Albern dan Noel turun dari mobil kedua bersama Haryono, Rangga dan kedua pengawal muda. Para penumpang mobil ketiga keluar dengan santai. Mereka melenggang memasuki ruang tamu dengan diikuti kedua kelompok lainnya. Dante menggertakkan gigi saat melihat kelima adiknya tiba di ruangan tersebut. Dia mengumpat pelan, sebelum memelototi pria tertinggi di keluarga Adhitama, yang telah tiba di hadapannya. "Kenapa kamu datang ke sini?" tanya Dante sambil menatap sepupunya dengan tajam."Koko beraksi sendirian, aku kesal!" geram Samudra. "Betul, harusnya kita juga ikut kemarin dulu," timpal Har

  • My Lovely Bodyguard    MLB 119 - Psikopat

    119Matahari sudah menyorot ketika Chyou terbangun. Dia seketika mengaduh karena seluruh badannya sakit. Selama beberapa menit Chyou menggerak-gerakkan jemarinya sambil mengatur napas. Setelah rasa sakitnya mereda, pria berhidung mancung mengerjap-ngerjapkan mata, lalu memindai sekitar. Terlihat seorang lelaki yang tengah berbaring di sofa bed. Chyou hendak memanggil, tetapi suaranya tidak keluar. Pria berkaus putih berusaha menggerakkan bibirnya hingga berhasil berdeham. Shen spontan membuka mata, kemudian dia bangkit. Putra kedua Richard Cheung berdiri dan jalan menyambangi Kakak sepupunya yang berada di kasur besar. "Koko, mau minum?" tanya Shen yang dibalas Chyou dengan kedipan mata. Pria yang lebih muda mengambil botol minuman dari lantai..Dia membuka tutupnya, lalu mendekatkan botol agar Chyou bisa meminumnya. Sekian menit terlewati, suara Chyou telah berhasil dikeluarkan. Dia memegangi tangan Shen yang spontan memandanginya saksama. "Kita ada di mana?" tanya Chyou. "Ruma

  • My Lovely Bodyguard    MLB 118 - Semoga Mengerut Selamanya

    118Loko yang masih berada di balkon, meminta Andri untuk merusak kunci pintu. Namun, usaha Andri gagal karena ada seseorang yang menembaki mereka dari jendela sisi kanan. Fajar balas menembaki orang yang tidak terlihat, sedangkan Loko dan Andri bekerjasama mendobrak pintu. Fabian mengangkat pot bunga di sudut kanan balkon, kemudian dia melemparkan benda itu sekuat tenaga hingga kaca pintu pecah. Loko melompat masuk tanpa memedulikan lengan dan kakinya tergores sisa kaca. Andri mundur sedikit, kemudian dia melompat dengan posisi tubuh miring agar tidak terkena pinggir kaca. Fabian dan ketujuh rekannya turut memasuki ruangan. Dia menerobos orang-orang di sekitar ruang tengah untuk mendatangi kamar ujung. Ketua regu pengawal Dante tersebut membuka pintu kamar sambil menunduk. Kemudian Fabian lari untuk menerjang sang penembak yang seketika gelagapan. Fabian menghentikan serangan kala menyadari bila lawannya adalah perempuan. Pria berambut cepak mundur dan hanya menangkis, saat perem

  • My Lovely Bodyguard    MLB 117 - Tukang Domba

    117Pesawat dari Hong Kong mendarat dengan mulus di bandara Taiwan awal malam itu. Lucas yang memimpin kelompok kecil, meminta anggotanya untuk menunggu hingga semua penumpang lainnya turun. Setelah orang terakhir keluar dari pesawat, Lucas mengajak kelompoknya jalan ke pintu. Pria bermata sipit memegangi lengan kanan Ying dan menuntun bibinya dengan hati-hati.Sekian menit terlewati, kelompok tersebut telah berada di tempat pengambilan bagasi. Lucas meminta kedua ajudannya untuk memindahkan semua barang ke troli. Sementara dia dan kedua pengawal lainnya menjaga ketiga perempuan dan dua bocah laki-laki. Putra tertua Gui Xie ikut membantu Lucas memindai sekitar. Dia menyipitkan mata saat melihat sekelompok laki-laki yang sejak tadi mengamati mereka dari dekat pintu menuju toilet. "Paman, coba perhatikan sekelompok orang di sana," tutur Honghui sembari mengarahkan dagunya ke kanan. Lucas tidak langsung menoleh, melainkan berpura-pura merapikan kancing kemeja sang keponakan yang bada

  • My Lovely Bodyguard    MLB 116 - Melampaui Ikatan Darah

    116Benton terkejut ketika sekelompok orang memasuki ruang perawatannya malam itu. Pria berkumis tipis hendak turun dari ranjang, tetapi dicegah Jacob yang langsung menyambangi dan memeluknya erat. Benton mengurai pelukan seraya tersenyum. Dia senang bisa bertemu kembali dengan tangan kanan Flint Xie, yang memang cukup dekat dengannya selama beberapa tahun terakhir. Anak ketiga Fang Xie menyalami Chyou yang datang bersama ketiga adiknya, dan beberapa orang yang dikenali Benton sebagai kerabat keluarga Cheung dan Zheung. Donnel dan Scott bergegas menyiapkan kursi-kursi agar semua tamu bisa duduk. Kemudian mereka keluar untuk bergabung dengan ketiga rekannya, dan tim Loko. Benton dan Jacob berbincang mengenai keadaan masing-masing. Jason turut menimpali dengan beberapa informasi yang tidak diketahui keduanya. "Aku tidak menduga, jika kedua asisten Mùyáng Fheng yang menjadi otak pelaku kericuhan di banyak tempat," tutur Benton. "Saya pikir, mereka memanfaatkan celah runtuhnya kekua

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status