WARNING 21+
Hari semakin larut malam namun tidak menyurutkan aktivitas kedua anak manusia yang sedang dimabuk cinta ini. Tae Seo meraup bibir Yeon Ra dan melumatnya perlahan, memperlakukan Yeon Ra dengan hati-hati. Tidak ingin menyakiti wanita yang saat ini berada dibawah kuasanya ini. Dengan luwesnya kepala pria itu, mencari posisi yang nyaman untuk saling berpangutan. Bahkan sekarang Tae Seo berada diatas tubuh Yeon Ra dan Yeon Ra yang tidak memakai sehelai benangpun
"Nghh-" keluh Yeon Ra ketika Tae Seo mulai mencium dia area payudaranya
Yeon Ra dan Tae Seo saat ini sedang berada disebuah kolam renang yang ada di hotel tempat mereka menginap. Pemandangan yang langsung melihat ke arah laut dan pepohonan rindang yang ada di bawahnya. Hanya ada mereka berdua disana, sengaja memang. Tae Seo sudah memesan untuk mengosongkan tempat ini, ia sengaja untuk bisa menikmati waktu makan siang berdua bersama Yeon Ra.Yeon Ra dan Tae Seo menatap ke arah laut, dengan semilir angin pantai yang menerbangkan helaian rambut mereka dimana posisi Tae Seo sedang memeluk Yeon Ra dari belakang dan menyandarkan dagunya diatas pundak kiri Yeon Ra. Sedangkan tangan Yeon Ra berada diatas tangan Tae Seo didepan perutnya."Raya" sapa Tae Seo
"Dokter Myung, maaf tadi ada yang mencarimu bernama Al-----" perkataan Dokter Son Nahre terhenti ketika melihat Myung Yeon Ra yang ingin ia beri tahu sudah dalam pelukan orang yang mencarinyaDokter Son Nahre membelakkan matanya, ia cukup terkejut dengan sebuah fakta baru dimana seorang Myung Yeon Ra berpelukan dengan seorang laki-laki"Al... Alexander Hwang"
"Aku kemari untuk mengurus kepindahanku. Aku akan tinggal di Korea dan bekerja disini bersamamu Yeon Ra" ucap Minjung dengan nada penuh keseriusan."Ap.. Apaa?" Yeon Ra sedikit memekik terkejut bahkan kedua"Tap .. tapi ! Bukankah keluargamu berada di Jerman semua?"Minjung tersenyum riang memandang wajah Yeon Ra yang terlihat binggung
Tae Seo langsung saja menoleh kearah Yeon Ra dan membelakkan matanya"apa kau baru saja memujinya?" tanya Tae Seo dengan sedikit kesalYeon Ra tersadar dan segera menoleh kearah Tae Seo"dia memang perhatian bukan?" tanya Yeon Ra sediki heran dengan sikap Tae SeoTae Seo mendengus sebal dan memalingkan mukanya kearah lain, berjalan dan mendudukkam dirinya di sofa, berdiam diri tanpa mau membalas ucapan Yeon Ra
"Kau benar Oppa, aku sudah sembuh. Namun kakiku terkadang masih terasa sedikit kaku. Jadi aku barus membawa beberapa obat setiap saat" ucap Ayaka tersenyum manis seolah ia sudah terbiasa dengan itu semua30 menit berlalu, dan kedua orang yaitu pria dan wanita ini tampak asik mengobrol tanpa memperdulikan bahwa masih ada manusia lain yang ada disamping mereka.Yeon Ra masih mencoba bersabar mendengar kedua orang ini asik bercengkrama dengan sendau gurau, ia mencoba memahami keadaan ini. Keadaan dimana perhatian orang yang mulai mengisi hatinya kembali sedang melepas rindu dengan mantan kekasihnya. Yeon Ra mencoba menenangkan hati dan pikirannya bahwa Ayaka memang lebih butuh diperhatikan saat ini.Obrolan kedua orang itupun terhenti, bukan karena manusia yang ada disebelahnya namun karena ponsel si pria berbunyi menandakan ada panggilan masuk dan itu dari sekretarisnya.Tae Seo mengangkat ponselnya dan menjawab panggilan "ada apa sekretaris Park?"
Sementara itu, Ayaka yang baru saja menyelesaikan telfonnya bersama dengan Yeon Ra hanya tersenyum sinis. Bibirnya menyeringai penuh misteri. Dengan cepat kedua jarinya bermain di layar ponsel milik Tae SeoMengotak- atik ponsel pintar milik Jung Tae Seo tanpa meminta persetujuan dari sang pemilikCeklekTae Seo pun keluar dari dalam kamar mandi, ia melihat Ayaka sedang menggunakan ponselnya“Apa ada yang menelfonku Ayaka ?” tanya Tae Seo dari arah depan kamar mandiAyaka pun terkejut dengan pertanyaan Tae Seo, pasalnya ia tidak menyadari jika Tae Seo telah dari keluar dari kamar mandi“Oh, tidak ada Oppa ! aku meminjam ponselmu hanya untuk mencari ponselku. Aku lupa dimana menaruhnya, dan ini aku sudah menemukannya. Terimakasih Oppa! ” ujar Ayaka berbohong dan menunjukkan ponsel miliknya yang ia pegang dengan tersenyum semanis mungkinTae Seo pum hanya mengangguk mengerti “Ahh, ya baguslah kalau begitu” ucapnya tanpa menaruh rasa curi
Hatiku selalu untukmu Raya, jadi jangan pernah ragu lagi akan diriku” ujar Tae Seo begitu tulus“Aku mencintaimu dan selamanya akan tetap mencintaimu” ucap pria itu lagi dan sesekali mengecup puncak kepala Yeon Ra“Hm” gumam Yeon Ra yang masih berada dalam dekapan Tae Seo. Ia hanya mampu bergumam karna perkataan manis dari bibir milik Tae Seo selalu saja membuat kinerja jantungnya berdetak dua kali lebih cepatSetelah beberapa saat mereka berpelukan seolah – olah sedang melepaskan rindu melalui pelukan hangat yang mereka lakukan, akhirnya Tae Seo mulai melepaskan pelukannya pelanMenyelami wajah Yeon Ra yang saat ini terlihat begitu cantik di mataya, bukan saat ini saja tapi memang wanitanya ini sudah cantik sejak duluMembawa salah satu satu telapak tangannya keatas dan mengusap dengan lembut pipi cubby milik wanitanya itu“Sekarang bersihkan dirimu hm, aku lapar dan ingin mengajakmu untuk makan mal
“Cih, itu bisa orang lain Raya ! semua karna rasa cemburumu yang berlebihan dan efek dari kau mabuk !” ucap Tae Seo yang sama sekali tidak mempercayai ucapan Yeon Ra“Meskipun aku mabuk, aku masih bis-..” ucapan Yeon Ra seketika terhenti ketika mendengar bentakan cukup keras dari Jung Tae Seo“HENTIKAN RAYA !!! BERHENTILAH MEMBUAT AYAKA TERLIHAT BURUK DI MATAKU. TERLEPAS KAU SEORANG DOKTER ATAU BUKAN HANYA AKULAH YANG TAHU SEGALA TENTANGNYA DIBANDINGKAN DIRIMU” ujar Tae Seo dengan nafas yang mengebu- gebuMendengar bentakan keras itu membuat pusing Yeon Ra sketika menghilang, kini dada wanita muda itu dipenuhi sesak yang begitu dalamMata Yeon Ra juga mulai berkaca- kaca, rahangnya mengatup dan terlihat mengeras. Bahkan kedua tangannya terkepal di balik selimut yang ia gunakanMelihat mata cantik milik Yeon Ra menunjukkan sorot tajam serta berkaca- kaca. Tae Seo pun terhenyak dengan apa yang baru saja ia katakan