Share

Bab 4 : Gadis Aneh

Camelia menatap waspada semua hal di sekiranya. Jalan yang sepi tanpa suara manusia atau hewan ini benar-benar membuat Camelia merinding ketakutan. Biasanya tempat-tempat seperti ini banyak sekali penunggunya. Memikirkan hal menakutkan itu membuat Camelia semakin merinding. Ia berharap semoga saja tidak ada sosok menakutkan di tempat ini. 

Tiba-tiba saja mata Camelia tidak sengaja menangkap sesuatu bergerak di atas pohon beringin. Camelia terkejut dan langsung berlari ketakutan. "Huaaa papa tolongin Camelia. Ada hantuuuu paa!!" Seru Camelia berteriak ketakutan. 

Camelia terus berlari sekuat tenaganya tanpa memperdulikan kemana arah jalannya. Yang ia pikirkan adalah bagaimana caranya ia pergi dari tempat menyeramkan itu. 

Camelia berlari sambil menengok ke belakang. Memastikan jika tidak ada hantu yang mengejarnya. Dan tepat dari arah depan sebuah mobil melaju dengan cepat ke arahnya. Cahaya terang dari mobil tersebut membuat Camelia langsung memalingkan wajahnya ke depan. Dan ia terkejut melihat sebuah mobil tengah melaju cepat kearahnya. 

"Aaaaa!!!" Jerit Roselie kaget. 

Entah karena jarak mobilnya sudah dekat atau Camelia yang tidak bisa berpikir karena panik. Bukannya berlari menghindari mobil tersebut Camelia justru berjongkok sambil menundukkan kepalanya dalam. Dengan kedua tangan yang ia lingkarkan dikepalanya. 

Beberapa detik berlalu Camelia merasakan tubuhnya tidak dihantam oleh mobil tersebut. Ataupun merasakan sakit di tubuhnya. Dengan rasa takut dan penasaran ia mendongakkan kepalanya dan melihat mobil tersebut berhenti di depannya dengan jarak hanya beberapa cm. 

Camelia bernapas lega menyadari jika dia tidak jadi mati hari ini. Tuhan telah menyelamatkan!! 

Tiba-tiba terdengar suara bantingan pintu dari mobil tersebut. Lalu keluarlah seorang laki-laki dengan perawakan tinggi tegap. Laki-laki itu menatap Camelia di bawahnya dengan sorot mata tajam dan mengintimidasi. Terlihat binar kemarahan dalam manik matanya. 

Tapi bukannya takut Camelia justru berseru bahagia melihat seorang manusia berdiri di depannya. Ternyata masih ada satu manusia di tempat yang sepi ini. Pikir Camelia lega. 

Camelia lantas berdiri dan menghadap sejajar dengan sosok laki-laki tampan di depannya. Sedangkan laki-laki itu berjalan mendekat ke arah Camelia lalu menatap Camelia lebih tajam dari sebelumnya. 

"Beraninya kau... " 

"Kau tenang saja tuan. Aku tidak akan menuntutmu karena hampir menabrakku. Tapi sebagai gantinya kau harus mengantarkanku pulang ke rumah." Camelia tiba-tiba memotong ucapan laki-laki itu. Kemudian Camelia mengalihkan pandangannya ke mobil tersebut lalu tanpa permisi masuk ke mobil tersebut. 

Laki-laki itu, yang tak lain adalah Caesar. Menggeram marah melihat kelakuan tidak sopan Camelia. Setelah berani memotong kalimatnya perempuan itu justru masuk ke mobilnya tanpa izin. 

Sebelum Camelia berhasil masuk ke dalam mobil Caesar lebih dulu meraih tangan Camelia dan menariknya dengan kasar. Membuat tubuh Camelia langsung terhuyung kebelakang. 

Caesar menatap wajah Camelia dengan wajah yang sudah merah karena marah. "Beraninya sekali kau memotong ucapanku dan masuk ke mobil tanpa izin?! Apa kau ingin mati?!" 

"Kumohon izinkan aku masuk ke mobilmu. Aku ingin pulang ke rumah. Aku berjanji jika kau mau mengantarkanku pulang maka aku tidak akan menuntutmu karena hampir menabrakku." Mohon Camelia sambil menyatukan kedua telapak tangannya. 

Caesar menatap sinis pada Camelia. Perempuan itu memohon padanya tapi kalimat terakhirnya seolah sedang mengancamnya. Caesar menatap perempuan di depannya dari atas sampai bawah. Melihat penampilan perempuan itu yang berantakan. Membuat Caesar berpikir jika dia adalah seorang jalang kecil yang ingin membohonginya. 

"Cih, jalang kecil sepertimu berani mengancamku! Aku tau ini hanya trik murahanmu untuk menggodaku!" Sinis Caesar. 

Camelia langsung melotot mendengar dirinya dipanggil jalang oleh pria asing di depannya. Dengan marah ia memukul wajah Caesar dengan tas mahalnya. 

BUK!! BUK!! BUK!! 

Bukan hanya sekali Camelia memukul Caesar berkali-kali. Pukulannya bukan main-main. Karena pipi Caesar langsung tergores karena pukulan itu. 

"Beraninya kau mengatakan aku jalang! Memangnya kau siapa?! Apa kau tidak bisa membedakan mana jalang dan mana gadis baik-baik, ha?!" Marah Camelia terus memukul wajah Caesar dengan membabi buta. 

"Aku hanya tersesat dan tidak tau jalan pulang. Dasar pria menyebalkan!!" Teriak Camelia menggebu-gebu. 

Caesar yang kesal karena wajahnya tergores langsung menangkap tangan Camelia dan mendorong Camelia dengan kasar. Dada Caesar naik turun dengan cepat. Emosinya sudah berada di ubun-ubun. Dia berusaha menahan hasrat iblisnya yang ingin membunuh perempuan yang berani memukulnya itu detik ini juga. 

Baru kali ini Caesar menemukan ada seorang gadis yang berani membalas balik ucapannya dan parahnya sampai memukul wajahnya hingga meninggal luka gores. Harga diri Caesar sebagai seorang pemimpin mafia langsung turun karena berhadapan dengan gadis kecil itu. 

Seorang pria keluar dari dalam mobil. Pria itu, Ali langsung mendekati Caesar dengan perasaan cemas. Setelah melihat pertengkaran Caesar dengan gadis tersebut dia langsung bergegas keluar untuk menghentikan kemarahan Caesar yang bisa saja membunuh gadis itu. 

"Caesar, tahan amarahmu. Dia hanya gadis kecil. Aku akan mengurusnya." Ujar Ali menenangkan Caesar. 

"Katakan apa yang kau inginkan?" Tanya Ali berbicara baik-baik pada Camelia. 

Camelia yang mendengar itu bersedekap dada lalu menatap Ali dengan tajam. "Antarkan aku pulang!" Ujarnya yang terdengar seperti memerintah. 

"Jika tidak, maka aku akan melaporkan kalian ke polisi karena hampir menabrakku." Lanjutnya. 

Mendengar itu sontak membuat Caesar kembali memusatkan perhatiannya pada Camelia. Kemarahannya yang belum hilang langsung bertambah naik mendengar ucapan Camelia.

Caesar tersenyum sinis. "Oh ya? Lalu bagaimana caranya kau melapor ke polisi jika kau saja tidak tau jalannya?" 

Camelia tertegun. Benar juga. Ia tidak tau jalan pulang. Kenapa sok-sokkan mengancam akan melaporkan ke polisi?! Tapi Camelia berusaha menutupi kebodohannya dengan berdeham singkat, "Ekhm, setelah aku keluar dari tempat ini. Maka aku akan melaporkan kalian ke polisi atas kasus telah menabrak seorang gadis. Apa kalian mau masuk penjara?!" Seru Camelia galak. 

"Baiklah. Silahkan mencari jalan keluarnya lalu laporkan kami ke polisi. Aku dan temanku akan pergi dari tempat ini." Ujar Caesar dengan senyum mengejek. 

Camelia langsung panik. Jika kedua orang asing ini pergi maka sudah dipastikan dia tidak akan bisa keluar dari tempat yang menakutkan ini. Tidak, itu tidak boleh terjadi. 

Camelia menyatukan telapak tangannya dengan ekspresi memelas. "Aku mohon tuan izinkan aku masuk ke dalam mobil kalian. Antarkan aku pulang. Apa kalian tega melihat seorang gadis kecil dan polos sepertiku tersesat di tempat yang seram ini? Apa kalian tega meninggalkan gadis polos sepertiku di tempat yang menakutkan ini?" 

Caesar terbahak melihat perubahan ekspresi gadis di depannya. Bagaimana bisa dia yang tadinya seperti kucing liar yang ingin mencakarnya berubah menjadi kucing manis yang tidak ingin ditinggalkan tuannya? 

"Cih, dasar gadis aneh!" Ujar Caesar membuang muka. 

Camelia semakin takut mendengar ucapan pria itu. Ia lalu menatap pria di sampingnya yang terlihat jauh lebih baik dan manusiawi. 

"Tuan aku mohon antarkan aku pulang. Ya? Ya? Ya?" Rengek Camelia memohon pada Ali. 

Ali yang tidak tega melihatnya langsung mengangguk mengiyakan. "Baiklah. Aku akan mengantarmu pulang." 

"Yesss! Terimakasih tuan. Kau adalah malaikat penolongku." Seru Camelia senang. Ia langsung berlari ke arah mobil dengan semangat dan masuk ke dalam mobil tersebut. Diikuti oleh Ali yang juga masuk ke dalam mobil. 

Sedangkan Caesar langsung melotot kaget menyaksikan hal itu. "Ali, apa yang kau lakukan?! Kau membiarkan gadis aneh ini masuk?!" 

Ali menatap Caesar dengan ekspresi menyesal "Maaf Caesar tapi kasihan gadis itu. Aku tidak tega melihatnya sendirian di tempat yang berbahaya ini. Orangtuanya pasti mencemaskannya." Ujar Ali. 

Sialan! Umpat Caesar kesal.

Caesar memejamkan matanya kesal lalu membuka pintu mobil dan masuk. Lalu dia menutup pintu mobil tersebut dengan keras. Dia menatap gadis yang duduk di sebelahnya itu dengan sorot mata yang tajam. Tapi gadis itu justru menatapnya balik seraya tersenyum mengejek ke arahnya. 

"Dasar gadis aneh!!" Umpat Caesar kesal.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status