Share

Bab 14

“Ansel? Apa-apaan kamu?” cicit Qeiza.

Akan tetapi, Ansel tak memedulikan protes Qeiza. Dia membuka pintu mobil dan mendorong Qeiza dengan kasar. Kemudian, ia membanting daun pintu tanpa kata.

Chin Hwa hanya bisa melongo, menatap kepergian Qeiza yang diculik Ansel di depan matanya. Giginya bergemeletuk menahan geram. Kedua tangannya pun terkepal. Mata cokelatnya berkilat berang.

“Ansel … kau telah melewati batas!”

Duduk bergeming di samping Ansel, Qeiza menatap lurus ke depan. Dia mengelem mulutnya dengan sangat rapat setiap kali lelaki itu mengajaknya berbicara.

Teringat ia telah meninggalkan Chin Hwa tanpa sempat pamit, Qeiza merogoh tas dan mengeluarkan ponselnya. Namun, secepat kilat tangan Ansel menyambar gawai itu.

“Jangan pernah menghubungi lelaki lain saat kau bersamaku!”

Qeiza mendelik keki. Sejak kapan lelaki itu begitu berambisi untuk mengendalikan hidupnya. Empat tahun terikat dalam tali pernikahan, tak pernah sekali pun Ansel menghubunginya. Jangankan mengajaknya pergi meni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status