Share

Bab 21

Terkadang hewan buruan lebih cerdik daripada pemburu itu sendiri.

***

Qeiza meninggalkan meja riasnya dengan wajah berbinar cerah. Setelah hampir sebulan penuh dia bekerja bak seorang tawanan dalam penjara ruang kaca milik Ansel, hari ini dia bisa menarik napas dengan lega.

Peragaan busana pada akhir pekan dua hari yang lalu itu menjadi garis finish bagi kebersamaannya dengan Ansel. Sekarang dia bisa kembali ke pelukan damai, bekerja di kantor Chin Hwa.

Qeiza mematung di depan pintu apartemennya. Sesosok lelaki berdiri membelakanginya. Lelaki itu segera balik badan begitu mendengar suara pintu dibuka.

“Hai, Ae Ri!” sapa Ansel sembari mempersembahkan senyuman terbaiknya.

BRAK!

Refleks Qeiza bergerak mundur dan membanting pintu dengan sangat keras. Hatinya bergetar cemas.

“Kenapa dia bisa berada di sini pagi-pagi sekali?” gumamnya. “Dia benar-benar lelaki yang menakutkan!”

Qeiza mengintip dari peeping hole, memastikan apakah Ansel masih menunggunya di depan pintu atau sudah pergi meningg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dhania
ceritanya bagus tapi kalo udah ada bahasa asing dan gak ada transletnya ya jadi sebel... masak harus googling dulu....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status