Share

Bab 26

“Kau belum menjawab pertanyaanku, Oppa,” kata Qeiza.

Dia berbicara dengan nada datar dan ekspresi wajah yang terlihat biasa saja, tetapi kilat yang membias dari kedua manik matanya sarat dengan nuansa penyelidikan.

“Oh, itu ….” Chin Hwa berusaha tenang. “Kebetulan tadi aku ada pertemuan dengan klien di sekitar sini,” tukasnya.

Qeiza mengernyit. Instingnya merasakan sesuatu yang aneh dalam nada bicara Chin Hwa. Namun, dia tidak ingin mempertanyakannya.

“Oh.” Qeiza hanya menyahut singkat, lalu meraih cangkir kopi yang baru saja tersaji di atas meja.

Chin Hwa mendesah lega. Syukurlah Qeiza tidak tertarik untuk melanjutkan obrolan itu. Ia merasa tidak enak hati dan benar-benar dihantui rasa bersalah bila harus mengarang kebohongan lagi kepada gadis itu jika Qeiza bertanya lebih jauh.

“Kau ke mana saja tadi?” tanya Chin Hwa. “Kau pergi buru-buru.”

“Tidak ke mana-mana,” sahut Qeiza. “Sedang apes saja.”

“Huh?” Chin Hwa menatap datar pada Qeiza. Sorot matanya menyimpan rasa tak percaya.

“Ck! K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status