Share

Bab 44

“Maaf,” lirih Dae Hyun. “Entah kenapa perasaanku sangat tidak enak akhir-akhir ini.”

“Aku baik-baik saja, Oppa,” sahut Qeiza. “Kurasa kau terlalu memaksakan diri untuk bekerja sampai larut malam.”

Qeiza sangat mengenal kebiasaan Dae Hyun. Kakak angkatnya itu sebelas-dua belas dengan Ansel. Seorang penggila kerja yang tak mengenal waktu bila sudah berjibaku dengan tumpukan dokumen ataupun macbook.

“Mungkin,” jawab Dae Hyun. “Tapi, kau selalu mengganggu pikiranku. Apa kau sedang dalam masalah?”

Hati Qeiza terasa hangat mendapat perhatian dari Dae Hyun. Lelaki itu benar-benar peduli padanya. Dia sengaja tidak melibatkan Dae Hyun dalam setiap permasalahannya karena tidak ingin merepotkan Dae Hyun. Kakak angkatnya itu sudah sangat sibuk. Jadi, dia tidak boleh menambah beban pikirannya.

“Aku punya kakak yang sangat peduli,” bangga Qeiza. “Mana mungkin masalah berani menghampiriku? Kakakku pasti akan membereskannya dengan mudah.”

Qeiza mempersembahkan senyuman menawannya untuk Dae Hyun. “Bena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status