Share

Bab 8

Author: Lathifah Nur
last update Last Updated: 2021-03-19 12:05:50

DEG! DEG!

Ansel merasakan jantungnya berdetak cepat. Mata hazel milik wanita yang duduk di sebelah kiri Chin Hwa itu terlihat sangat hidup dan bersinar. Belum pernah ia melihat bola mata sehangat dan seceria itu. Membuat hatinya ikut menghangat dan menjadi lebih bersemangat.

“Boleh aku lihat desainnya, Nona ….”

Ansel terdiam. Tiba-tiba ia menyesal karena tadi tidak terlalu menaruh perhatian pada perkataan Chin Hwa tatkala lelaki itu memperkenalkan asistennya itu.

“Kim Ae Ri,” kata Chin Hwa, mengingatkan Ansel.

“Ah, ya. Boleh kulihat desainnya, Nona Kim?”

Ansel mengulang permintaannya. Matanya yang nyaris hitam kelam dan terkesan misterius itu tak lepas dari wajah cantik Qeiza.

“Tentu saja, Tuan,” sahut Qeiza, menyerahkan tabung berisi desain yang masih dipegangnya.

Ansel menelan saliva-nya. Bibir mungil nan merah itu sungguh terlihat sangat menggoda saat bergerak mengucap kata. Bahkan, suara wanita itu terdengar amat seksi di telinganya.

Selama beberapa waktu Ansel memfokuskan perhatiannya pada rancangan busana yang dikembangnya demi mengusir khayalan-khayalan aneh yang merasuki pikirannya.

Seumur hidup, Ansel belum pernah membiarkan angannya merangkul fantasi liar tentang seorang wanita. Namun, gadis di depannya ini seperti memiliki kekuatan sihir yang meruntuhkan benteng pertahanannya.

“Aku menginginkan beberapa perubahan pada bagian-bagian tertentu,” kata Ansel.

Chin Hwa dan Qeiza serentak menarik napas panjang, terlihat sedang berusaha keras menyembunyikan kekecewaan mereka.

“Baiklah, Tuan Ansel,” sahut Chin Hwa. “Katakan saja apa yang Anda inginkan, kami akan segera memperbaikinya.”

Sesaat mata Ansel berkilat senang. Satu batu telah dilompatinya. Sebenarnya tidak ada yang cacat dari desain-desain itu. Semua terlihat sangat sempurna dan unik. Hanya saja, dia perlu memikirkan cara untuk mengikat gadis itu agar berada di dekatnya.

“Aku mau Nona Kim mengerjakan dan menyelesaikan semua itu di perusahaanku agar aku bisa mengawasi langsung cara kerjanya.”

Mendengar permintaan Ansel, Qeiza mengeritkan gigi. Bola matanya beralih warna. Sesaat terlihat hijau, detik selanjutnya berubah cokelat.

Perubahan warna iris mata Qeiza yang sangat cepat itu tak luput dari pengamatan Ansel dan dia semakin terpesona.

“Kalau Nona Kim keberatan, tidak masalah,” kata Ansel.

Melegakan, tetapi juga membingungkan Qeiza. Sejak kapan Ansel menjadi seseorang yang begitu pengalah? Apa informasi yang diberikan Xander kepadanya saat awal menikah dulu itu salah?

Seingatnya, Ansel adalah tipe orang yang tidak pernah menoleransi sebuah penolakan. Di samping itu, dia juga seperti seorang pemburu yang tidak akan pernah melepaskan hewan buruannya. Tak mengherankan kalau dia akhirnya bisa naik menuju puncak kesuksesan di usia muda.

“Tapi … aku tidak yakin untuk meneruskan kerja sama ini,” lanjutnya.

Ansel membaca perubahan rona muka Qeiza dengan tatapan mata elangnya. Sepasang hazel itu berkilat garang, seperti ingin melumat sekujur tubuhnya laksana lahar panas melelehkan sepotong besi.

'Sudah kuduga!' batin Qeiza. 'Dia tidak akan berubah dalam sekejap mata. Benar-benar trik yang licik.'

Qeiza menggerutu panjang lebar dalam hati. Mengumpat dan mengutuk betapa culasnya permainan Ansel dalam bisnis.

“Sepertinya permintaan Anda tidak murni perihal kerja sama semata,” sindir Chin Hwa. “Apa Anda juga mewarisi kebiasaan buruk pendahulu Anda, Tuan Ansel?”

Muka Ansel seketika menegang. Harga dirinya merasa terhina oleh pertanyaan yang dilontarkan Chin Hwa. Di sisi lain, tebakan Chin Hwa tidak sepenuhnya salah.

Dia pernah mendengar rumor tentang perseteruan Chin Hwa dengan direktur sebelumnya. Hal itu terjadi karena lelaki tersebut berusaha merayu serta memengaruhi asisten kepercayaannya sehingga wanita itu mengkhianatinya dan lebih memilih membelot ke perusahaan M.

“Haha ….” Ansel tertawa sumbang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Obsessive Ex   Bab 176

    Hati Qeiza berdebar-debar. Ini adalah malam pertamanya dengan Dae Hyun. Dia salah memilih waktu untuk mandi. Seharusnya dia membersihkan diri lebih awal, bukan selepas isya begini. Ah, kalau saja dia tidak ketiduran karena kelelahan. “Tapi, kita—” Sanggahan Qeiza terputus lantaran Dae Hyun telah membungkam mulutnya dengan lumatan lembut. Qeiza gelagapan. Detak jantungnya semakin berpacu. Dia baru saja kehilangan ciuman pertamanya. Terdengar konyol memang. Di saat teman-teman seusianya sudah kaya dengan pengalaman tentang hubungan lawan jenis, Qeiza malah belum tahu apa-apa. Dia buta akan segala hal tentang cinta. Fokusnya hanya mengejar mimpi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Wajahnya memerah ketika Dae Hyun memberinya kesempatan untuk bernapas. Pipinya memanas karena malu, tetapi dia juga sangat menyukai sensasi rasa yang diperkenalkan Dae Hyun kepadanya. “Apa itu tadi ciuman pertamamu?” Dae Hyun kaget mendapati Qeiza masih sangat kaku. Wanita itu tak merespons perlaku

  • My Obsessive Ex   Bab 175

    “Kau cantik sekali, Sayang ….” Sorot mata Nyonya Kim memancarkan bias kekaguman dan rasa bangga akan status baru Qeiza sebagai menantunya. “Dae Hyun sangat beruntung mendapatkanmu sebagai istri.” “Eomma ….” Qeiza tersipu malu. Tamu undangan sudah membubarkan diri. Kini tinggallah keluarga Tuan Kim. Bersiap untuk meninggalkan aula pernikahan itu. Tuan Kim menepuk pundak kiri Dae Hyun. “Ae Ri sekarang sepenuhnya menjadi tanggung jawabmu.” “Tentu, Appa. Aku janji akan menjaga dan membahagiakannya.” Dae Hyun meyakinkan Tuan Kim disertai tangannya yang refleks merangkul pinggang Qeiza. Sebuah mobil pengantin bergerak pelan dan berhenti tepat di hadapan Dae Hyun dan keluarganya. “Pergilah!” ujar Nyonya Kim ketika Qeiza pamit dengan pandangan mata. Dae Hyun segera menggandeng tangan Qeiza, siap berjalan menuju mobil. Ansel menepuk pundak Xander. Memaksa lelaki itu berhenti saat dia melihat Qeiza dan Dae Hyun semakin dekat ke mobil mereka. Buru-buru Ansel turun dari mobil dan berlari

  • My Obsessive Ex   Bab 174

    Pupil mata Dae Hyun membesar melihat penampilan Qeiza. Memancarkan kehangatan cinta dari lubuk hati. Ribuan kupu-kupu seperti beterbangan di perut Dae Hyun ketika Qeiza tiba di dekatnya. Nyonya Kim mengarahkan gadis itu untuk langsung duduk tanpa menoleh kepada calon suaminya. Dae Hyun bergegas ikut duduk di sisi kanan Qeiza. Penghulu siap mengulurkan tangan kepada Dae Hyun untuk memulai prosesi ijab kabul. Dengan keringat bercucuran, Dae Hyun menyambut uluran tangan penghulu. Qeiza sengaja tak menghubungi pamannya dengan alasan jauh. “Saya terima nikah dan kawinnya Anindira Qeiza Pratista binti Pratista Bumantara dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.” “Saaah!” Helaan napas lega dan teriakan kata sah bergema memenuhi aula pernikahan tersebut setelah Dae Hyun berhasil melafalkan ucapan kabul tanpa hambatan. Tangan-tangan dari jiwa para perindu rida Allah segera menadah ke langit begitu penghulu memimpin doa. Dae Hyun dan Qeiza memutar tubuh agar saling berhadapan. Detak jantun

  • My Obsessive Ex   Bab 173

    “Kenapa kau terobsesi sekali sama aku?” “Aku tergila-gila padamu. Aku … tak bisa hidup tanpamu.” “Kau baik-baik saja selama empat tahun,” ujar Qeiza. “Kau pasti juga akan hidup dengan baik untuk selanjutnya.” “Qei, please … beri aku kesempatan!” “Aku tak bisa.” “Kenapa? Apa kau benar-benar sangat membenciku?” “Aku telah melarung pecahan hatiku di lautan air mata,” kata Qeiza. “Sia-sia bila kau bersikeras ingin menyatukannya lagi.” Ansel merasa hatinya seakan baru saja dikoyak oleh taring-taring tajam hewan buas. Sangat sakit dan perih. Langit mendadak mendung. Cuaca di musim gugur memang tak menentu. Hujan bisa turun kapan saja. Sama seperti hati Ansel yang juga tersaput awan kelabu kesedihan. “Maaf, Ansel!” ujar Qeiza. “Mulai sekarang, berhentilah mengejarku!” “Tapi … aku benar-benar tertarik padamu, Qei,” sahut Ansel. Masih berjuang meyakinkan Qeiza akan kesungguhan perasaannya terhadap wanita itu. “Terima kasih. Aku merasa tersanjung.” “Jadi, apa kau mau mempertimbangka

  • My Obsessive Ex   Bab 172

    “Sekarang sebaiknya nikmati sarapan kalian,” ujar Nyonya Kim, menghentikan obrolan Dae Hyun dan Qeiza. Dia menyodorkan piring yang sudah terisi penuh kepada suaminya. Di saat bersamaan, Dae Hyun juga melakukan hal yang sama untuk Qeiza. “Aigoo … aku senang sekali melihat kaliar akur begini.” Mata Nyonya Kim berbinar terang tatkala memandangi Dae Hyun dan Qeiza silih berganti. “Kita harus secepatnya menikahkan mereka,” timpal Tuan Kim. “Aku takut Dae Hyun akan selalu mencuri kesempatan untuk melewati batas.” Ucapan Tuan Kim sukses membuat pipi Dae Hyun memerah laksana kepiting rebus. Dia masih belum berhasil mengungkapkan perasaannya pada Qeiza, tetapi ayahnya sudah menyinggung soal pernikahan. Dae Hyun terbatuk gara-gara menelan makanannya dengan tergesa-gesa. Bergegas dia menyambar gelas yang disodorkan Qeiza. “Pelan-pelan makannya,” tegur Nyonya Kim. “Kau juga masih harus menunggu appa-mu, kan?” Hari itu, Tuan Kim berencana untuk memperkenalkan Dae Hyun sebagai calon penggant

  • My Obsessive Ex   Bab 171

    Mendengar gumaman Qeiza, Nyonya Kim menarik album foto tersebut dari tangan Qeiza. Dia juga ingin melihat foto yang menyebabkan air mata Qeiza semakin membanjiri wajahnya. “Jangan ambil, Eomma!” Qeiza berusaha merebut kembali album itu dari tangan Nyonya Kim. “Aku sangat merindukan mama sama papa.” Nyonya Kim memandangi wajah gadis kecil di foto tersebut, lalu beralih pada muka Qeiza. Membandingkan keduanya. Tiba-tiba, dia menghambur memeluk Qeiza. “Anakku ….” Cairan hangat membanjiri pipinya. “Maafkan aku! Ternyata kau sangat dekat selama ini, tapi … aku tak mengenalimu.” Setelah cukup lama berpelukan dalam tangis, Nyonya Kim mengangkat wajah Qeiza. Dia menyeka air mata gadis itu dengan jari. “Terima kasih kau kembali pada kami, Sayang!” Nyonya Kim mengecup kening Qeiza. Tuan Kim juga menyeka air matanya. Dae Hyun tertegun. Dia kehilangan kata-kata. Perasaannya campur aduk—antara senang dan haru. Entah berapa lama Qeiza terus memandangi wajah kedua orang tuanya dengan tatapan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status