Share

38. Waktu yang Tepat

Dulu, waktu Tirta masih kecil, sewaktu rumah Keluarga Taharja juga tidak sebesar ini— ada satu pohon yang dia tanam di samping tapak kepyar besar di depan sana, sebuah pohon yang bahkan tidak Tirta ketahui namanya. 

Namanya juga anak-anak, jadi dengan pemikiran picik itu, Tirta menyiramnya sehari dua kali, sore hari menuju esok pagi. Berbicara panjang lebar dengan pohon kecil itu setiap pulang dari taman kanak-kanak, lalu berharap ia tumbuh dewasa bersama-sama dengan dirinya sendiri. Menjadi seseorang yang keren. 

Mama mendukungnya, bahkan pohon itu, Mama-lah yang turut membantunya menanam di sisi pohon tapak kepyar. Mama bilang, kalau Tirta menanamnya dengan kasih sayang, pohon itu pasti hidup dan tumbuh dengan baik. Tirta sangat percaya perkataan Mama. 

Memangnya ada anak balita yang tidak percaya omongan orang tuanya? Tirta rasa tidak ada. Maka dia berkata, dia tak salah untuk percaya. Diwarnai na

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status