Share

BAB 39

Pagi ini seperti biasa Janu duduk di salah satu kursi meja makan dekat jendela, di hadapannya mangkok bubur yang isinya sudah tandas sejak satu jam lalu masih disana dengan gelas kosong yang tadinya berisi air putih hangat. Kopi di cangkir masih sedikit mengepul, dia menyesapnya beberapa kali dalam sekali teguk untuk menikmatinya sambil membaca berita di Ipad.

Cklek.

Janu menggerakan matanya, mengikuti alur suara, senyumnya mengembang ketika pintu kamar terbuka dan gadis kecilnya keluar dari sana. Dengan wajah yang masih mengantuk, rambut acak-acakan mendekat padanya.

“Selamat pagi, sayang.” Ucapnya lembut, mengecup puncak kepala Alba yang kini menguap dan menggosok-gosok matanya, gadis kecil itu berada di pelukan Janu kurang lebih 5 menit sampai pengasuhnya datang dan mengajaknya mandi. Pemandangan yang setiap pagi selalu terulang dan dia sukai.

Janu, tidak pernah memiliki sudut favorit di rumah ini. Rumah yang dia beli sejak lama namun jarang sekali dia tempati, dia lebih sering
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status