Share

BAB 38

Ayas melirik kearah spion, Sadam keluar dari dalam gedung agensi sambil menghindari cahaya matahari yang terik. Pria itu sedikit berlari memasuki Van yang terpakir tidak jauh dari sana. Ayas sudah menunggu selama 2 jam dan dia sama sekali tidak berani menghubungi artisnya untuk sekedar bertanya bagaimana reaksi bosnya mengenai keinginan hiatus pemuda itu.

Sadam membuka pintu Van dan masuk, melempar dirinya ke kursi yang empuk dan AC yang dipasang dingin oleh Ayas.

“Gila! Diluar panas banget!” Keluhnya.

Ayas menoleh, tidak bertanya tapi Sadam tahu betul managernya itu ingin tahu dengan detil bagaimana tanggapan para ketua agensi mengenai keputusannya.

“Ya, gue diomelin abis-abisan Yas.” Kata Sadam. Ayas menghela napas, sudah bisa menebak hal itu, tentu saja, Sadam yang menyumbang banyak sekali pendapatan untuk agensi, tidak mungkin para petinggi mengiyakan hal itu seperti membalikkan telapak tangan. Akan ada konsekuensi besar jika Sadam harus berhenti untuk sementara.

“Tapi diizin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status