Share

BAB 113: Maaf dan Sesal

Leonardo menutup document dan tabletnya begitu pekerjaannya selesai. Sekilas dia melihat jam tangan untuk melihat waktu yang kini sudah menunjukan pukul dua belas malam.

Dalam langkah yang penuh kehati-hatian pria itu mendekati Rosea dan menarik kursi untuk duduk.

Diraihnya tangan kecil Rosea lemah yang terlihat pucat, ujung kuku jari kelingkingnya terlihat patah dan memiliki goresan.

Setiap inch luka yang ada pada tubuhnya akan Leonardo ingat dengan baik karena dia akan melakukan hal yang sama pada orang yang sudah menciptakan luka itu.

Leonardo mengecup buku-buku jari Rosea dengan hati-hati.

Jamari Rosea bergerak lemah membalas genggaman tangan Leonardo.

Perlahan wajah Leonardo terangkat melihat Rosea yang terbangun, pandangan mata mereka saling bertemu dan mengunci.

“Maaf sudah membangunkan kamu,” bisik Leonardo berucap.

“Kepalaku sakit,” jawab Rosea dengan suara samar menahan ringisan.

“Aku akan memanggil dokter.”

“Tidak perlu.” Genggaman tangan Rosea menguat, mengahan Leonardo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status