from 1.000 to 10.000
Pagi ini keluarga El dan Ody akan terbang menuju ke Guilin. Jika sesuai dengan jadwal penerbangan baru jam 10 pagi tapi kehebohan di rumah sudah terjadi sejak pukul 5 pagi. Bi Pur sepagian harus mendengar sederet pekerjaan rumah dari Ody selama mereka akan pergi berlibur. Belum lagi si nyonya rumah heboh soal urusan kantor yang harus disiapkannya sebelum berangkat.
"Ai," panggil El yang sedang duduk di balik meja Bar.
"Ya!!!" teriak Ody keras dari ruang kerja El.
"Kamu ngurusin apa lagi, bukannya semalam udah beres semua?" tanya El heran, hobi kerja istrinya memang di luar rata-rata.
"Kontrak, Bao. Eh, sini bentar, " teriak Ody memanggil El. El hanya menurut
Salah Sangka Liburan kali ini begitu spesial karena ini pertama kalinya mereka menjelajah tempat yang belum pernah mereka kunjungi. El yang justru terlihat sangat excited dengan keindahan guilin. "Ai," panggil El, hingga Ody yang ada di sampingnya langsung menoleh agak mendongak karena postur Ody hanya setinggi bahu El, "Ini, indah banget ya." "Iya," sahut Ody. "Tapi lebih indah lagi kamu." "Dasar gombal." "Ini nggak gombal, Ai, aku serius." "Iya, percaya," jawab ody sambil mengulum senyumnya.
I Want You Bab ini mengandung adegan 21+ mohon kebijakan pembaca. “Bao…, kamu kenapa?” tanya Ody bingung karena suaminya yang baru datang tiba-tiba mendekapnya erat di depan pintu kamar “I’m sorry.” “Hah? Sorry kenapa?” Tanya Ody bingung. “Sorry, Ai. Sorry karena selama ini aku sudah salah paham sama kamu.” “Eh, tunggu dulu, deh, maksud kamu apa?” tanya Ody mendorong tubuh El sedikit menjauh dan berusaha menatap wajah El. “Aku sungguhan cinta kamu, aku bener-bener cinta kamu, i love you so much,” ujar El kembali mendekap tubuh Ody erat.
My Romantic Boss El bangun dengan senyum mengembang, Hatinya menghangat saat menatap wajah Ody yang masih tertidur pulas bak seorang bayi, begitu menenangkan. Pagi ini adalah akhir perjalanan mereka, mereka akan mengunjungi salah satu destinasi wisata terakhir dan setelah itu akan terbang kembali ke Indonesia. Perjalanan 1 minggu yang menyenangkan. “Sudah puas lihatnya?” ucap Ody tiba-tiba masih dengan mata terpejam. “Belum, rasanya nggak ada puasnya mandangin kamu.” “Ish gombal, gombal.” “Ih, beneran tau. Apa lagi sejak hamil, glowingnya tambah-tambah,” ucap El dengan pandangan yang beradu dengan manik mata coklat milik Ody.
Tua BangkaEl duduk di ruang meeting dengan tegang. Wajahnya memerah bahkan rahangnya terlihat mengeras menahan amarah. Bobby baru saja melaporkan bahwa si tua bangka Rahmat Sutedjo itu telah mengutus putranya untuk mengacaukan sistem di Intel kemarin.Aryo bekerja keras dengan seluruh tim divisi IT, mereka berjibaku untuk memperbaiki sistem yang sempat dibobol peretas dan menangkap peretas yang coba mengganggu perusahaan mereka."Yo, gimana ceritanya dia bisa membobol sistem kita?" seru El menanyakan pada Aryo. Aryo memang langsung terbang dari China bersama Amara kemarin. Mereka berdua tiba lebih dulu begitu Bobby mengabarkan situasi darurat di kantor."Secara garis besar, sistem kita dibobol dan server induk kita disusupi virus. Perka
I’m Fine 15 menit sudah berlalu dan Aryo masih belum memberi kabar, kepala El nyaris pecah karenanya, telinganya panas mendengar ocehan para pemegang saham yang terus mengkritiknya. El memilih kembali ke ruang kerjanya, hatinya bisa semakin panas ketika mendengar ocehan para pemegang saham. El duduk di balik meja kerjanya dengan kepala tertunduk dan mata terpejam. Ody dapat melihat betapa tertekannya El, Suaminya yang biasanya garang dan penuh karisma mendadak menciut. Ody coba mendekati El berharap bisa memberinya sedikit semangat. "Bao, ini minum dulu," ujar Ody sambil menyerahkan sebotol air mineral. "Aku nggak haus, Ai." kata El dengan kepala tertunduk.
PencemburuOdy meringkuk di balik selimut saat El masuk ke dalam kamar. El berjalan pelan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang sudah disiapkan Ody di walking closet. Sepanjang jalan pulang tadi, Edo bercerita bahwa Ody menghubunginya dan menanyakan keberadaan El. Sesungguhnya El dapat mengendus aroma kecemburuan di hati istrinya.Seharian ini dia memang terlalu sibuk mengurus kantor, bahkan terpaksa harus meeting lanjutan bersama Ellea di hotel. Pikirannya saat ini adalah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan perusahaannya, tidak hanya untuk dirinya tetapi juga untuk semua orang yang ada didalamnya. Usai membersihkan diri, El perlahan naik keatas ranjang dan masuk ke dalam selimut. Dia mulai merapatkan dirinya dengan Ody, memeluk tubuh mungil istri kesayangannya dari belakang, dan mencium puncak k
Promosi2 bulan kemarin merupakan bulan yang berat bagi Intel Persada. Tak hanya bagi El sebagai CEO tetapi juga seluruh staff dan karyawan. Mereka bekerja keras melakukan penelusuran ke seluruh divisi untuk mencari keberadaan mata-mata yang dikirim oleh Rahmat Sutedjo. Sedangkan Divisi IT yang di gawangi Aryo juga harus berjibaku menutup segala celah yang mungkin digunakan oleh para hacker dan mereka juga membangun sistem keamanan berlapis dengan dibantu Ellea sebagai konsultan.Setelah melalui banyak kesulitan dan awan gelap saat ini Intel Persada sudah dalam kondisi aman terkendali. Dan Aryo baru saja mendapatkan promosi untuk menggantikan Lukman, direktur network & IT lama karena pensiun. Kenaikan jabatan ini menjadi sebuah penghargaan luar biasa bagi Aryo yang menunjukkan kinerja yang membanggakan terlepas dari kekacauan beberapa waktu lalu.
Aku Salah Jam masih menunjukkan pukul 5.30 pagi saat Aryo bangun dengan sedikit menggerutu karena kepalanya terasa sakit dan berdenyut-denyut keras. Dia berusaha menyesuaikan pandangannya yang masih agak kabur, menatap ke sekeliling ruangan dan menghirup aroma mawar segar di dalam ruangan. Seketika itu juga kesadarannya kembali. “Astaga, ini kan apartemen Princess,” batin Aryo. Cepat-cepat Aryo memeriksa kondisinya dan dia agak terkejut. Tubuhnya saat ini hanya tertutup selimut dan hanya mengenakan boxer miliknya. Yang membuatnya semakin terkejut karena Amara terlihat sedang tidur nyenyak meringkuk di sampingnya dengan mengenakan lingerie berbahan sutra berwarna nude. Aryo hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan, dia mencoba untuk mengumpulkan kepingan ingatannya akan kejadian semal