All Chapters of My Romantic Boss: Chapter 1 - Chapter 10
89 Chapters
PROLOG
Prolog   Suara alarm berdering keras di telinga Claudia Angelica Pramono yang biasa di panggil Ody. Jadwal paginya begitu padat setiap harinya hingga nyaris tak punya hari libur. Seperti pagi ini dikala yang lain masih tertidur pulas dia sudah mulai sibuk dengan sederet rutinitas. Waktunya hanya 30 menit untuk mandi dan merias dirinya, untung saja kulit putih dan mulus Ody benar-benar menyelamatkannya.    “Pagi bi?” Sapa Ody saat tiba di dapur rumah El.   “Pagi non.” Jawab bi Pur Asisten rumah tangga di rumah El tanpa menghentikan aktivitasnya   “Sarapan pagi ini apa?”   “French toast kesukaan pak El, sama scramble egg.”  
Read more
Aset Berharga
Aset Berharga   Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore saat Ody melihat Amara adik El keluar dari lift khusus direksi.   "Hai Dy." Sapa Amara   "Sore Mbak." Jawab Ody yang langsung berdiri sambil tersenyum lebar.   "Big Boss didalam?"   "Ada Mbak, baru nemuin pak Bobby."   "Okey."   "Oya, Mbak Amara mau saya buatkan teh chamomile?"   "Nggak usah deh Dy, aku nggak lama juga kok."   "Ooo.. Kalau begitu Mbak
Read more
Businnes Trip
Business Trip   Pekerjaan Ody bertambah tiap kali harus melakukan perjalanan bisnis bersama El. Awalnya ini menjadi siksaan berat bagi Ody. Namun berkat latihan ketat akhirnya dia berhasil mengatasi situasi itu dan menjadikan semua persiapan menjadi mudah untuk dilakukan. Semalam sebelum pulang ke apartemennya, Ody menyempatkan untuk kerumah El dan mempersiapkan segala keperluan selama 3 hari ke Singapore.    Dan pagi ini ketika jam menunjukkan pukul 4.30 Ody telah tiba di rumah El dengan membawa traveling bag ukuran sedang. Sebagai asisten pribadi El, Ody harus standby lebih awal. Semua barang sudah masuk ke dalam mobil tinggal menunggu El siap lalu mereka bisa berangkat.   "Bi, sudah siap sarapannya." Tanya Ody pada bi Pur yang berkutat di dapur.  
Read more
Mak Comblang
Mak Comblang   Hari ini adalah perjalanan yang melelahkan menuju ke Shanghai. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam waktu setempat ketika mereka tiba di Shanghai. Sebelumnya Ody dan El harus terbang dari Jakarta menuju ke Singapore terlebih dahulu selain untuk transit juga karena ada kontrak kerjasama dengan Roy rekan bisnis El yang harus mereka selesaikan.   Ody ingin melepas penatnya dengan mandi air hangat. Rasanya dia ingin segera membasuh tubuhnya yang terasa begitu lengket setelah beraktivitas seharian lalu berbaring karena esok hari dia harus bangun pagi dan mempersiapkan meeting penting dengan Mr. Choi. Dia mau kontrak kerjasama yang sudah dipersiapkannya dengan susah payah berjalan mulus.   Usai mandi dan berendam air hangat rasa kantuk mulai menghinggapi Ody, sayang tidak begitu dengan p
Read more
Chaos
Chaos   "Pagi Pak El." Sapa Ody.   "Pagi Dy."   "Permisi Pak." Ujar Ody yang minta ijin untuk merapikan simpul dasi El.   "Ehm, Dy... Saya mau minta maaf untuk..."   "It's Okey Pak. Mungkin semalam Bapak sudah terlalu lelah saja, jadi tolong jangan terlalu dipikirkan. Kita sekarang hanya harus fokus dengan meeting pagi ini dengan Mr. Choi. Meeting ini sangat penting untuk perusahaan kita Pak."   "Okey, Thanks Dy."   "Bapak, mau sarapan di bawah atau saya bawakan saja? Pak Bobby sudah ada di restoran."  
Read more
Galau
Galau   Beberapa jam sebelumnya.   Seharian ini El dan Chika berjalan-jalan mengelilingi Makau, menghabiskan waktu berdua untuk merayakan anniversary mereka yang ke 3. Bahagia bagi El karena setelah sekian lama El bisa mengajak Chika untuk jalan-jalan tanpa gangguan pekerjaan. Ya ini berkat Ody dan Bobby yang dengan sigapnya menyelesaikan semua tugas dan pekerjaan untuknya.   Saat ini El dan Chika sedang duduk di salah satu restoran yang merupakan tempat pertama kali mereka bertemu. Brasserie yang ada di Parisian. Restoran ini cukup ramai, namun lagi-lagi berkat Ody mereka bisa mendapat tempat yang cukup spesial.   "Happy anniversary yah babe." Ucap El usai memasangkan sebuah kalung dengan liontin b
Read more
Crash
Crash   Mengandung adegan 21++ , Mohon kebijakan pembaca sekalian.   "Ketemu Dy?" Tanya Bobby panik melalui sambungan telepon.   "Ketemu Pak, di klub dalam kondisi mabuk parah." Ucap Ody agak terengah-engah karena sedang membopong El.   "Hah?"   "Iya ini saya baru mau bawa ke kamarnya sama security klub."   "Aduh pak El, jangan teriak-teriak." pekik Ody karena El mulai berteriak-teriak lagi seperti orang kesurupan jenglot   "Memangnya kenapa? Kok kamu ribut sih." ucap El dengan suara lantang. Perasaan selama bekerja dengan El, Ody tak pernah melihat El mabuk hi
Read more
Broken
Broken   Perlahan-lahan Ody beranjak dari ranjang El menuju kamar mandi. Dia duduk di bawah pancuran shower, merasakan bagian intinya yang masih terasa perih dan nyeri. Ody berusaha mengatur akal dan emosinya walaupun rasanya sulit dan ingin rasanya berontak. Ody menangis meratapi nasibnya yang begitu malang, suara tangisnya begitu memilukan hati.    “Tuhan kenapa ini harus terjadi kepadaku sekarang? Kenapa harus aku yang mengalami ini, disaat aku masih harus bekerja keras untuk keluargaku.” Gumam Ody di sela tangisannya   “Apa dosaku Tuhan? Apa kesalahanku hingga aku bernasib begini? Kenapa Engkau mengujiku dengan jalan seperti ini Tuhan?” Ucap Ody lagi dengan tangisan yang menyayat-nyayat.   Hampir 1 jam Ody ada dibawah guyuran ai
Read more
What Happened
What Happened?   Jam menunjukkan pukul 4 pagi saat El tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Rasa nyeri di kepalanya benar-benar luar biasa bagai ditusuk ribuan paku. Dia memaksakan bangun dan berjalan menuju lemari pakaian. Biasanya Ody akan selalu membawakan kotak obat-obatan untuknya, dan menyelipkannya di antara pakaiannya.   Begitu menemukannya dia segera mencari obat sakit kepala di dalam kotak tersebut dan meminumnya. Setelah itu El berjalan gontai menuju kamar mandi lalu  menyalakan keran dan membasahi kepala dengan air  panas. Beberapa menit kemudian saat yang diminumnya tadi mulai bekerja dan pusing yang dialaminya mulai mereda, kesadaran El perlahan mulai pulih.   Ruang kamar mandi menjadi semakin hangat seperti di sauna, hingga uap panas memenuhi seluruh ruangan. Di bawah kucura
Read more
Masalah
Masalah   Ternyata meminta bantuan dari Bobby tidak lantas membuat perasaan El menjadi damai dan tenang, yang ada malah semakin kacau mengingat begitu banyak masalah yang menimpa dirinya secara bertubi-tubi hanya dalam satu malam. Mulai dari putus dengan Chika, ditambah urusan kontrak dengan Mr. Choi yang akan dibatalkan, dan yang paling membuatnya pusing adalah mungkin saja dia telah tidur dan menghancurkan hidup seorang perempuan yang entah siapa. Semua masalah itu bagaikan batu besar diatas bahunya.   El sedang duduk di sofa kamarnya menatap jauh ke luar jendela, memikirkan segala hal yang mungkin terjadi setelah ini juga langkah yang akan di buatnya. Dia sungguh menata pikirannya serta menyusun prioritas masalah yang harus diselesaikannya segera.   Tit... Cekrek...  
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status