Pesta Kejutan
Benar bahwa El terlalu bergantung pada Ody, bahkan hanya untuk mengingat hari atau tanggal penting seperti hari ulang tahunnya saja El harus diingatkan. Dan luar biasanya, El benar-benar melupakan hari ulang tahunnya yang jatuh tepat hari ini seperti dugaan Ody. Kesibukannya di kantor sepanjang hari membuat dia melupakan banyak hal, hingga Ody harus menghubunginya.
"Hallo, Bao."
"Ya, Ai," jawab El, "kamu udah pulang dari rumah sakit?"
"Udah, barusan," kata Ody, "oya, aku tadi kirim makan siang buat kamu yah, jangan lupa dimakan."
"Ah, ini baru di drop sama Riza."
"Makan, gih, terus nanti pulang
Jeng, jeng, jeng, jeng.... Hayo kira-kira boy apa girl? Penasaran? ikutin terus ceritanya supaya kalian tau jawabannya. Jangan lupa komen, vote, dan rating cerita ini yah.. Love you kesayangan Mommy...
It's a Girl "It's a Girl," Teriak Amara keras. Semua orang ikut bertepuk tangan sambil mengucapkan selamat pada El dan Ody. "Perempuan," bisik Ody sambil menatap El dengan mata yang berkaca-kaca. "I love that, kita bakal punya princess yang cantiknya nyaingin Amara," kata El langsung mendekap tubuh Ody erat. "Mama sudah duga," ucap Riana membuat El dan Ody mengurai pelukan mereka, “Selamat, ya, sayang,” kata Riana lalu memeluk Ody. “Thank you, Mam.” "Kok, bisa?" tanya El penasaran. "Ody cantik soalnya," jawab Riana sambil mengamati wajah ayu sang
Kunci Pintunya Mengandung adegan 21+ di harap kebijakannya ketika membaca. Gairah El sudah tak lagi tertahan, dia sekarang tak peduli dia ada dimana. Begitu meeting selesai, tanpa b**a basi El langsung mengajak Ody berjalan keluar ruang meeting dengan langkah besar dan tergesa. Ody hanya bisa mengekor di belakang El sambil menahan senyumnya, suami sekaligus bossnya ini memang semakin sulit untuk ditebak belakangan ini. Selalu saja ada hal baru yang mengejutkannya tiap hari. "Ai, cepat masuk!" ucap El begitu memasuki ruang kerjanya sambil sedikit menarik tangan Ody agar bergegas masuk ke ruangannya dan tak berhenti di meja kerjanya.. "Kamu kenapa si-," ujar Ody tak selesai karena El sudah mendaratkan ciuman yang menuntut, menghimp
Babymoon Mata El dan Ody langsung membulat sempurna ketika pintu ruang kerja El tiba-tiba terbuka dan menampilkan kedua wajah yang sangat dikenalnya Riana dan Amara. "Mama, Rara...," Seru El dan Ody bersamaan. Wajah mereka langsung panik bukan kepalang, tertangkap basah saat sedang bercinta tidak pernah ada dalam imajinasi mereka. "Ma, Ra, keluar dulu, deh!" Seru El, melihat istrinya yang kini bersembunyi di belakang tubuh besarnya. "Ish… kalian nih, yah," gumam Amara sambil melangkah keluar ruang kantor El karena tangannya diseret Riana. "Bao, kamu, sih," gerutu Ody langsung memungut pakaiannya yang berserakan di lantai. &nb
Cinta Pertama “Apa hubungan Mama sama Mami dan apa ada kaitannya dengan Papa?” tanya Ody sekali lagi dengan pandangan mengharap jawaban. Riana menghela nafas panjang, tampaknya cerita masa lalunya yang tak menyenangkan harus terbuka saat ini di hadapan anak dan menantunya. “Oke, Mama akan coba jawab, Mama memang nggak pernah cerita ini sebelumnya, bahkan ke El maupun Amara. Tapi karena kamu sudah tanya, Mama akan ceritain ke kalian,” ucap Riana sambil menatap tiga orang yang sudah duduk tenang mantapnya dengan rasa penasaran yang membuncah. Ody, El, dan Amara tampak menyimak dengan sungguh-sungguh. Mereka juga sebenarnya sejak kemarin sangat penasaran, namun tak cukup berani menanyakannya. Mereka ingin tahu sesuatu di masa lalu kedua orang tuanya dan apa hubungannya dengan nasib percintaan
Luka yang Sama*Flashback On-Bulan ke-3 di Vancouver-“Vic, mau sampai kapan kamu terus meratapi nasib cintamu?” Tanya Riana saat mereka sedang duduk berdua di sebuah bar.“Ri, kamu tau, kan, bagaimana cintanya aku sama Rina. Bukanlah sudah berulang kali, ku jelaskan semuanya?” ujar Victor.“Aku tau, Vic, tapi, sekarang dia sudah bahagia dengan pilihan hatinya.”“Lalu bagaimana denganku? Apa aku juga tak berhak untuk bahagia?” Tanya Victor lalu menenggak sisa wiski dalam gelasnya.“Je
Wo Ai NiKesibukan El seharian ini benar-benar luar biasa padat dan menyita waktu, bahkan untuk sekedar makan saja tidak sempat. Begitu pula dengan Ody yang tampak pontang panting mengurus banyak hal, hingga membuatnya tak punya waktu barang untuk rehat sejenak.El yang baru keluar dari ruang meeting melihat Ody bersandar di dinding sambil memegangi perutnya. El cepat mendekati Ody takut sesuatu terjadi pada kandungan Ody."Ai, kamu kenapa?""Nggak papa, cuma sedikit nyeri.""Ini pasti kamu kecapean,""Hari ini kita sama-sama sibuk, Bao," ujar Ody berpegangan ke lengan El untuk menyangga tubuhnya yang lelah.
Kerak Telor VS Rujak Bebek Begini jadinya kalau nyonya rumah sedang ngidam, sebagai suami siaga El mau tak mau bersedia direpotkan dengan keinginan sang istri tersayang. Seperti minggu pagi hari ini, jam masih menunjukkan pukul 4 subuh, El sudah di buat pusing memikirkan cara untuk memenuhi keinginan Ody yang mulai aneh-aneh. "Bao," ucap Ody sambil menggoyangkan tubuh El. "Hemm... Apa Ai," sahut El malas. "Kamu udah bangun belum?" tanya Ody mengamati wajah El dari jarak yang begitu dekat, hingga El dapat merasakan hembusan nafasnya. "Kenapa?" tanya El masih dengan mata terpejam. "Aku pengen…." Mata El langsu
from 1.000 to 10.000Pagi ini keluarga El dan Ody akan terbang menuju ke Guilin. Jika sesuai dengan jadwal penerbangan baru jam 10 pagi tapi kehebohan di rumah sudah terjadi sejak pukul 5 pagi. Bi Pur sepagian harus mendengar sederet pekerjaan rumah dari Ody selama mereka akan pergi berlibur. Belum lagi si nyonya rumah heboh soal urusan kantor yang harus disiapkannya sebelum berangkat."Ai," panggil El yang sedang duduk di balik meja Bar."Ya!!!" teriak Ody keras dari ruang kerja El."Kamu ngurusin apa lagi, bukannya semalam udah beres semua?" tanya El heran, hobi kerja istrinya memang di luar rata-rata."Kontrak, Bao. Eh, sini bentar, " teriak Ody memanggil El. El hanya menurut