Share

Kejadian Tidak Terduga

Arche membangunkan Faye, tapi tetap saja usaha itu sangat sia-sia mengingat pengaruh alkohol yang sudah menguasai kesadaran Faye. Arche berniat mengangkat tubuh Faye, meletakkan Faye dengan posisi yang lebih benar, tapi ketika baru saja tangan nya terulur Faye membuka matanya menatap Arche sayu.

"William." gumam Faye

Seketika Arche dapat menyimpulkan dengan gamblang bahwa wanita yang ada didepannya ini sedang tidak sadarkan diri.

Tindakan yang dilakukan Faye selanjutnya sangat membuat Arche kaget, dengan sisa kesadaran yang Faye miliki dia menarik tangan Arche, tubuhnya mati-matian berusaha untuk bangun dari tidurnya. Dengan gerakan cepat Faye mencumbu bibir Arche. Arche terdiam sesaat, tindakan wanita ini sangat diluar nalar.

"Mmmh, please don't leave me." gumam Faye, tanganya tergerak meraba dada bidang Arche, turun ke perut hingga menyentuh bagian tubuh laki-laki yang sangat sensitif. Tanpa sadar Arche menggeram tertahan. Arche berusaha menjauh dari Faye, karna ini sudah tidak benar, yang dilakukan Faye sangat beresiko besar.

Bagaimana pun Arche adalah laki-laki yang normal. Arche mundur beberapa langkah menjauh dari Faye yang sekarang duduk di atas kasur, Faye ingin menghampiri Arche, namun tubuhnya limbung, dengan sigap Arche menangkap tubuhnya.

Faye lagi-lagi mencumbu Arche, tanganya tergerak mendorong tengkuk Arche memperdalam ciuman mereka. Faye merapatkan tubuhnya kepada Arche membuat Arche dapat merasakan dengan jelas buah dada milik Faye. Habis sudah ketahanan Arche. Arche mengangkat tubuh Faye ke atas kasur, sekarang posisinya berada di atas Faye, dengan lihai tanganya melucuti satu-satu persatu pakaian yang dikenakan Faye melemparkan nya sembarangan.

Tidak ada perlawanan dari Faye, justru dia malah mengikuti permainan panas yang baru saja dimulai Arche. Malam itu terjadi begitu cepat, malam itu merupakan pertemuan mereka yang pertama kali. Kejadian tidak sengaja itu benar-benar merubah alur hidup Faye.

Dalam hening Arche benar-benar kagum akan kecantikan yang dimiliki Faye, baru kali ini dia benar-benar mengagumi wanita. Keesokan paginya, Faye sadar dari tidur panjangnya, dia mengerjapkan matanya berkali-kali berusaha menetralisir kan cahaya yang masuk ke matanya.

Dia melihat kekiri dan kekanan, dia tidak menemukan siapa pun. Tapi ada yang aneh dari dirinya, dirinya tidak mengenakan sehelai benang pun, tubuhnya tertutup selimut tebal, bajunya berserakan di lantai. Faye segera duduk, memeluk erat selimutnya berusaha mengingat apa yang telah terjadi tadi malam, tapi sayang sekali dia tidak mengingat apapun.

Faye mengambil tasnya yang terletak sembarangan di samping ranjang, dia mengambil ponselnya. Ada banyak sekali panggilan masuk yang tidak terjawab, dari Natasya dan Feronica. Lalu dia membuka pesan, ada beberapa pesan dari Natasya dan Feronica yang mungkin bingung mencari keberadaan nya. Lalu fokus Faye teralihkan oleh satu nomor telepon yang tidak tersimpan di ponselnya. Nomor tersebut mengirimkan pesan untuknya, Faye membuka pesan tersebut membacanya dengan seksama, dia membaca berulang-ulang karna tidak percaya dengan apa yang baru saja dia baca.

"Aku menikmati permainan tadi malam, bertemu lagi di lain waktu beautiful." Faye terpelongo membaca pesan tersebut, yang benar saja? Dia baru saja bercinta dengan stranger. Dengan cepat Faye mengetikan balasan, lalu mengirimkan nya.

"Tidak usah berharap lebih, anggap saja itu tidak pernah terjadi." balasan dari Faye sudah terkirim, dia segera memblokir nomor tersebut.

Faye bangun dari duduknya, memungut satu-persatu pakaiannya yang berserakan. Dia mengenakan nya dengan cepat, lalu menghubungi Feronica. Deringan kedua panggilan di jawab oleh Feronica.

"Kau dimana? Aku salah masuk kamar, tadi malam aku mabuk berat, tapi tenanglah aku tak apa." jelas Faye, sebelah tanganya sibuk membereskan tasnya, dia berniat ingin segera beranjak dari sana

"Aku ingin langsung pulang saja, tubuhku rasanya sakit semua." keluh Faye, lalu dia menutup panggilan, meletakkan ponselnya kedalam tas.

Faye berjalan keluar dari kamar, tubuh nya lenggak-lenggok melintasi pintu demi pintu kamar yang tertutup. Rambutnya sedikit acak-acakan tapi dia tidak perduli, dia ingin segera cepat pulang dan melupakan apapun yang baru saja terjadi.

Sesampai di parkiran Faye segera memasuki mobilnya, dia melajukan mobil dengan kecepatan yang sedang. Kepalanya masih sedikit pusing tapi aman jika dia bawa menyetir. Rumah nya tidak jauh dari hotel tersebut sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk tiba di kediaman nya yang sangat megah. Faye tiba dirumah sekitar 15 menit perjalanan dari hotel, ketika sampai di depan pagar, pagar terbuka otomatis seolah telah mendeteksi bahwa tiada bahaya yang dari mobil yang di kendarai Faye. Faye memarkirkan mobilnya di bagasi bawah tanah, setelah itu dia segera masuk kedalam rumah, menuju kamarnya.

Sesampai di kamar dia melemparkan tasnya sembarangan. Faye berniat ingin membersihkan tubuhnya terlebih dahulu. Faye melucuti pakaian nya satu-persatu membiarkan tubuhnya di sentuh oleh butiran-butiran air yang keluar dari shower. Faye tidak berlama-lama di kamar mandi, dia segera keluar setelah merasa cukup karna dia ingin tidur. Dia lelah sekali. Setelah mandi Faye menggunakan baju kaos berwarna hitam dengan hotpants berwarna hitam. Rambutnya masih basah, dia malas mengeringkan nya, Faye menghempaskan tubuhnya ke kasur king size miliknya, tidak memerlukan waktu yang lama matanya terpejam. Faye larut ke dunia mimpi.

Faye terbangun dari tidurnya ketika merasa ada yang menggelitiki kakinya, dia mengerjapkan matanya berkali-kali, benar saja, ada Feronica dan Natasya yang tertawa cekikikan menggelitiki kakinya, entah dari kapan mereka berada di kamar Faye, sudah biasa menemukan mereka yang tiba-tiba ada di kamarnya, karna Feronica dan Natasya sudah sering sekali kerumahnya.

"Sejak kapan kalian kesini?" Tanya Faye, dia bangun dari posisi tidurnya, duduk dengan kaki menyila, dia merenggangkan otot-otot tubuhnya.

"Baru saja, kami menghubungi mu tapi tidak ada balasan sama sekali." jawab Feronica.

"Ohh begitu." Faye menguap, dia sebenarnya masih mengantuk namun apa boleh buat dua manusia didepanya ini membuatnya terpaksa keluar dari dunia mimpi.

"Kami kesini ingin mengajakmu bersantai saja, tadi kami membeli beberapa makanan." Natasya menunjuk beberapa paper bag yang tergeletak di atas meja. Beberapa? Bahkan Faye tidak bisa menghitung ada berapa banyak paper bag yang dia lihat, teman-teman nya ini memanglah lambung karet.

"Sepertinya kalian membawa 10 paper bag," ucap Faye meringis yang hanya dibalas kekehan oleh Feronica dan Natasya. Mereka bertiga menikmati beraneka ragam makanan itu di kamar Faye, sambil bertukar cerita.

"Kau belum cerita, kau tidur dimana semalam." celetuk Feronica.

"Yaa, kau tidur dimana huh?" Tanya Natasya menatap Faye curiga. Faye tersedak seketika, dia teringat kejadian kemarin malam, benar-benar menjengkelkan, bisa-bisa nya laki-laki itu menyetubuhi nya ketika dia tidak sadarkan diri.

"Apakah ada yang kau sembunyikan dari kami Faye?" Seperti biasa Feronica selalu memiliki feeling yang kuat dari yang lainya. Faye gelagapan, dia memang tidak pandai menyembunyikan sesuatu. Faye menggaruk tengkuknya, berusaha menyembunyikan gugupnya, namun tatapan menyelidik dari Feronica dan Natasya tidak bisa dia hindari.

Faye menghela nafas kasar.

Dia memang tidak bisa menyembunyikan apapun dari mereka. Faye menceritakan kejadian kemarin malam, dia juga menunjukkan bukti pesan dari laki-laki yang dia tidak kenal itu. Natasya terkejut bukan main, pasalnya yang dimaksud Faye barusan adalah saudara jauhnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status