Share

My Sexy Wife
My Sexy Wife
Penulis: Nadia Fransika

Pertemuan Tidak sengaja

Faye menatap dirinya di depan cermin berukuran besar, dia mengenakan Short dress berwarna hitam, short dress itu membuat bentuk tubuhnya terlihat sexy, wajahnya sudah dipoles dengan make up tipis semakin membuat dirinya terlihat cantik. Malam ini pesta ulang tahun Natasya, acara tersebut akan diselenggarakan di sebuah hotel ternama di kota ini.

"Kau sudah siap Fay?" Tanya Feronica, dia juga menggunakan short dress berwarna hitam dengan heels berwarna senada. Faye melihat sekali lagi dirinya dari cermin, lalu dia mengacungkan jempol.

“Tentu saja!” Ucap Faye semangat.

"Let's go," seru Faye. Mereka berdua berangkat menggunakan mobil mini Cooper. Mobil kesayangan Faye yang bernama Holly, tidak memerlukan waktu yang lama mereka tiba di lokasi pesta ulang tahun Natasya diselenggarakan. Mereka segera memasuki ruangan yang telah di siapkan, mereka menunjukkan kartu undangan lalu melenggang masuk. Banyak sekali tamu yang datang, tidak jarang ada rekan bisnis orang tua Natasya yang turut hadir. Faye dan Feronica saling pandang, kenapa sekarang pesta ulang tahun sahabat mereka jatuh nya seperti pertemuan bisnis? Banyak sekali pria maupun wanita paruh baya terlihat berlalu-lalang menikmati hidangan.

Faye dan Feronica memperhatikan sekitar, mencari keberadaan Natasya.

Natasya berada di atas panggung, Faye dan Feronica melambaikan tangan mereka dari kejauhan.

Tidak lama kemudian acara di mulai, MC mulai membacakan rondon acara. Acara berlangsung dengan lancar hingga tiba pada saatnya meniup lilin, seperti meniup lilin ada umumnya Natasya make a wish terlebih dahulu. Dia menyatukan tanganya, berdoa setulus mungkin berharap doanya didengar oleh Tuhan.

Gemuruh riuh tepuk tangan terdengar memenuhi ruangan, acara selanjutnya sesi suap kue, suapan pertama Natasya berikan kepada ayahnya, kedua ibunya dan ketiga untuk Feronica dan Faye. Nama Feronica dan Faye dipanggil melalui pengeras suara, mereka berdua segera naik ke atas panggung untuk menerima suapan tersebut.

Acara sudah selesai waktunya masuk ke acara party, musik DJ diputar, lantai dansa dibuka, semua orang bergerak mengikuti alunan musik. Feronica, Faye dan Natasya duduk di salah satu sofa bersulang untuk hari kelahiran Natasya, mereka akan mabuk berat malam ini.

"Sudah dua puluh tiga tahun usiamu, dan lihatlah, kau bahkan hanya bisa memenuhi dunia, tidak ada gunanya,”celetuk Feronica, Natasya melototkan matanya tidak setuju, enak saja.

"Kau juga sudah dua puluh tiga tahun bodoh," balas Natasya.

“Kali ini banyak rekan orang tua mu ya?” Tanya Faye.

Natasya mengangguk, kali ini memang lebih banyak teman-teman bisnis orang tua nya ketimbang teman nya. Natasya termasuk orang yang introvert, dia tidak suka keramaian, tidak suka mengenal orang baru, tidak heran jika lingkaran pertemanan nya sangat kecil.

“Bagaimana dengan kado ku?” Tanya Natasya semangat, kedua sahabat nya ini terkadang agak tidak tahu diri, mereka bisa-bisa seolah lupa memberikan Natasya kado.

“Tenang saja, sudah kami letakan di meja kado,” ucap Feronica cepat.

“Baguslah, aku malas sekali mendengar kalian banyak alasan, padahal aku tau kalian bahkan bingung cara menghabiskan uang, kalian malah menggunakan alasan tidak punya uang untuk membelikan ku kado,” celoteh Natasya.

Faye menenggak gelas yang ke sekian, kandungan alkohol yang dia minum sangat tinggi, tapi dia tidak perduli, dia benar-benar ingin mabuk malam ini.

"Lantai dansa yuk!" ajak Natasya yang di angguki oleh Feronica dan Faye, mereka turun ke lantai dansa, mengibaskan rambut lalu bergerak lincah mengikuti alunan musik.

Tubuh Faye bergerak lincah dibawah siraman lampu sorot, tubuh sexy nya mengundang banyak pasang mata. Banyak laki-laki yang mendekat padanya mengajak menari bersama. Faye mengangkat gelasnya yang kesekian, kepalanya sudah sangat berat sekarang.

“Have fun girls!” Seru Natasya sambil mengangkat gelas nya.

Mereka bergerak dengan lincah, tidak sedikit beberapa pasang mata menatap mereka bergantian, mereka terlihat sangat menikmati lagu, bergerak lincah tanpa ragu.

"Bersulang untuk hari ini!" seru Faye, dia berhasil menghabiskan dengan satu tenggakan. Kepala Faye pusing, dia merasakan perutnya mual, Faye memperhatikan sekitar mencari Feronica dan Natasya namun nihil, mereka berdua tenggelam diantara banyaknya manusia yang juga ada di lantai dansa.

Dengan sisa tenaga yang dia miliki Faye berjalan sempoyongan berniat mencari kamar yang sudah disiapkan oleh Natasya. Mereka semua memang diberikan fasilitas kamar.

Faye berhasil menemukan satu kamar yang entah nomor berapa, karna kesadaran nya yang sudah tidak bisa dikondisikan, Faye masuk begitu saja menghempaskan tubuhnya di kasur king size berwarna putih tersebut. Matanya tertutup, dia tidak sanggup lagi untuk hanya sekedar membuka mata.

Tanpa dia sadari, dia salah memasuki kamar, kamar itu telah di sewakan Natasya untuk atas nama Arche, saudara jauhnya yang juga menghadiri acara ulang tahun nya tersebut. Faye menutup matanya, menetralisir kan rasa pusing yang sedari tadi menghantam kepalanya.

Disamping itu, Arche menghentikan aktivitas nya bersama dengan wanita random.

Arche sedang sibuk bercinta dengan wanita yang tidak sengaja dia temui di pesta ulang tahun Natasya, wanita tersebut menatap Faye kesal, pasalnya Faye membuat aktivitas mereka terhenti. Arche menatap Faye, dimatanya Faye sangat cantik sekali ditambah Faye memiliki tubuh yang indah. Arche yang semulanya sedang sibuk mencumbu wanita yang sedang ada dibawahnya itu, dia segera berpindah posisi, menjauh dari wanita itu.

"Pergilah aku sudah tidak menginginkan mu," ucap Arche, wanita itu menatap Arche tidak percaya, dengan perasaan malu dia mengambil bajunya yang berserakan di lantai satu-persatu, lalu dia mengenakan nya di toilet.

“Yang benar saja kau seolah membuangku seperti itu?” Wanita itu keluar toilet dengan wajah masam, Arche yang masih duduk di atas ranjang menatap wanita itu dari atas sampai bawah.

“Tidakah kau mendengar ucapan ku barusan? Aku sudah tidak menginginkanmu,” cetus Arche kasar.

Wanita itu semakin menekuk wajah nya, dia menatap Faye yang meracau tidak jelas dengan posisi terlentang, mata nya tertutup.

“Semoga kau tidak menyesal sudah menyia-nyiakan ku,” ucap wanita itu, lalu dia segera meninggalkan Arche dan Faye.

Sekarang hanya tersisa Arche dan Faye yang tidak terlalu sadarkan diri. Arche mengambil celana nya yang tergeletak di lantai, lalu dia mengenakan nya sebelum menghampiri Faye. Dia menatap wajah Faye, cantik sekali wanita yang sekarang ada di depan nya ini, Arche bertanya-tanya dalam hati, apakah teman suadara nya? Dia belum pernah melihat Faye sebelum nya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status