My stalker vampire 6.
"Ayolah Mike, kenapa kau mengikutiku terus? Ini sudah hampir seminggu kau mengikutiku terus" resahku padanya.
Ia tersenyum dan menempel padaku, "Aku hanya ingin bersamamu Mika, itu tidak boleh?" ia bukan menjawab malah balas bertanya.
"Terserah denganmu Mike, aku tidak peduli, silahkan ikuti aku dan kuyakinkan kau akan lelah sendiri" tantangku.
"Kau yakin itu Mika?" balasnya.
"Tentu saja" jawabku yakin.
"Okay, we'll see," balasnya.
Aku segera berlari meninggalkannya dan ia mengejarku. Aku tidak peduli seberapa banyak orang yang kutabrak yang penting aku bisa lari.
Jujur dari lubuk hatiku ini sangat membuatku terhibur sekali. Aku kembali berlari kearah taman sekolah dan ia sedikit lagi menangkapku namun ia tersandung kakinya sendiri tapi tangannya berhasil menangkap tanganku juga, membuat kami jatuh bersama namun tidak seperti adegan drama-drama kebanyakan seperti jatuh bertumpukan, berpelukan atau semacamnya. Kami malah jatuh dengan konyolnya, Mike jatuh dengan posisi kepala duluan sedangkan aku jatuh dengan siku-siku duluan yang menyentuh tanah.
"Hahahha." ya, kami tertawa, menertawai kekonyolan kami.
"Kau sangat jelek saat jatuh tadi, Mike." ejekku dan ia masih tertawa.
"Kau juga harus melihat wajahmu sendiri saat jatuh tadi Mika, kau sangat aneh sekali pfft.. " balasnya dengan kembali tertawa.
Aku segera bangun dari posisi awalku yang jatuh tadi dan mendekat kepadanya. Dikepala Mike terlihat luka gores 2 cm namun hanya mengeluarkan luka sedikit.
"Kau terluka Mike," ucapku dan mike secara reflek memegang kepalanya.
"Auu!" ringisnya masih dengan tanganya memegang lukanya itu.
Aku mengambil botol minumanku di tas dan menyiram sedikit air ke luka Mike supaya tidak infeksi.
"Kau juga terluka mika" ujar Mike dan kulihat siku-siku ku tergores sedikit.
"Ah iya," ucapku dan menyiramkan air pada lukaku.
Mike berdiri dan membantuku berdiri. Ia menggenggam tanganku "ayo kita beli Ice cream" ajaknya dan tentu saja tidak kutolak.
Kami berjalan keluar dari kawasan sekolah dan berjalan menuju cafe yang berada dekat dengan sekolah. "Kau ingin pesan yang mana, Mika?" tanyanya.
Aku mengambil buku menu yang digenggamannya dan memilih ice cream rasa coklat. Sedangkan Mike memesan ice cream rasa vanilla. Sembari menunggu pesanan kami. Mike selalu berkata hal-hal lucu dan membuatku tertawa sepanjang waktu.
Aku menatap jendela cafe yang menunjukan arah jalanan dan aku melihat Jordan disana. Ia menatapku tajam, seperti marah. Aku heran sangat heran dari kemarin aku tidak pernah absen melihatnya seolah dia mengamatiku setiap harinya.
"Mika, hei!"
"Ya!" kagetku.
Mike mengikuti arah pandanganku tadi dan bertanya "Apa yang kau lihat mika?"
Aku kembali melihat kearah jalan tadi dan tidak menemukan Jordan sama sekali, seolah ia hilang ditelan bumi.
"Tidak ada" jawabku pada Mike dan mencoba tersenyum.
Akhirmya pesanan kami datang dan Mike memakan ice creamnya dengan lahap namun seketika ia berhenti dan memegang kepalanya.
"Astaga Mika otakku rasanya beku" ucapnya yang mengundang tawaku.
Selama kami memakan ice cream, Mike tidak pernah membuat suasana canggung sama sekali, seolah dalam suasana apapun Mike pasti dapat mencairkannya.
Mike mengambil ice creamku dan memakannya tanpa persetujuanku dan aku juga memakan miliknya. Bahkan ia mencolek mukaku dengan ice creamnya. kuyakinkan di cafe ini hanya kami yang sangat berisik.
Mike mengantarku pulang kerumah dan ia tidak pernah mau mampir kedalam rumahku, ia selalu menolak dengan kata-kata 'lain kali'.
Aku memasuki pekarangan rumahku dan menatap balkon kamarku, terlihat disana ada seorang pria. Aku tidak terlalu memikirkan hal itu karena kurasa itu hanya Jared atau Logan.
•••
Setelah kejadian jatuh kemarin, kami semakin dekat. Bahkan kemana-mana kami selalu berdua. Banyak anak cewek lainnya yang iri padaku karena dapat dekat dengan Mike yang lumayan famous disekolahku.
"Mika, aku ingin mengajakmu pergi nanti malam dan kuingin kau ikut denganku" pinta Mike dan aku menurutinya.
Aku merasa ragu, "Tapi Mike, aku takut Jared tidak membolehkanku," ujarku.
Mike terlihat berpikir, "Mika bukankah kau tidur dilantai atas rumahmu?"
"Iya, kenapa?" tanyaku tidak yakin.
"Kita akan kabur melalui balkonmu,"
"Aku tidak yakin itu ide yang bagus, Mike." aku sangat ragu akan hal itu, bagaimana bisa aku kabur lewat balkon, aku takut akan terjatuh.
"Tenang saja Mika, pokoknya kau nanti malam jam delapan malam harus sudah berpura-pura tidur dan kunci pintu kamarmu, aku akan menunggumu di bawah, dan kau turun memakai tali atau seprai yang kau sambung-sambung Mika, dan aku akan menangkapmu jika kau terjatuh, kau tidak usah takut" jelasnya dan aku percaya semua hal itu.
20.09 P.M
Aku dari tadi berdiri dibalkon menunggu kedatangan Mike dan telah menyiapkan semua yang ia katakan tadi. Dan sekarang hanya tinggal menunggu Mike yang belum menampakan batang hidungnya.
Kulihat mobil mike berada dipersimpangan jalan menuju rumahku dan ia dengan cepat keluar dari mobil, lalu memasuki perkarangan rumahku. Mike terlihat tampan dengan setelan cowboynya sedangkan aku hanya memakai sweater dipadukan dengan celana jeans kumal.
"Ayo mika turun sekarang" perintah mike dan aku berusaha turun, namun ada suara yang menghentikanku. Suara seseorang yang entah darimana berkata "Jangan Mika" berulang-ulang kali.
Tapi hal itu tidak akan menyurutkan niatku karena yang kumiliki saat ini hanyalah Mike, aku tidak ingin Mike pergi karena aku tidak mau mengikutinya seperti teman lamaku dulu. Aku tidak mau kesepian lagi.
Dengan penuh tekad aku turun kebawah dan walaupun mengalami sedikit down karena tali yag kupakai untuk turun bergoyang tidak seimbang. Akhirnya aku berhasil turun dengan selamat. Lalu kami segera pergi sebelum Jared menemukan kami.
My stalker vampire 7. Ternyata kami pergi kesalah satu rumah temannya Mike, itu adalah party bertema cowboy dan cowgirl, semua berpakaian sesuai tema kecuali aku, Aku merasa terasingkan. Asap rokok bertebaran diudara bahkan banyak sekali minuman alkohol yang seharusnya tidak boleh untuk anak dibawah umur. Suara musik yang kencang tidak membuat mereka sakit telinga namun membuat mereka menari seperti orang gila. Ini seperti di club namun bedanya ini dirumah. Mike terlihat sangat menikmati party ini dan aku tidak ingin merusaknya. "Ayo mika goyangkan badanmu, menarilah" ujar Mike dan aku hanya mengangguk saja. Mike kemudian meninggalkanku sendirian, ia bergabung dengan para cewek yang kini liar menari-nari tidak beraturan. Ini serasa bukan duniaku. Aku mencoba duduk disalah satu sof
My stalker vampire 8. "Masuk sekarang!" bentak Jared. Baru kali ini ia membentakku seperti ini. Aku masuk dan menemukan mom, Logan, sedang duduk di ruang tamu dan wajah mereka menunjukkan rasa kecewa, marah, dan tidak percaya. Mom mulai berdiri dan mendekatiku, wajahnya terlihat kentara sekali jika kecewa "Mom tidak percaya bahwa kau mulai melakukan hal segila ini, Mika," ujar mom yang mengungkapkan kekecewaannya padaku. "Kau seharusnya memberitahu kami mika, bagaimana jika di luar sana ada orang yang ingin menjahatimu? Siapa yang akan membantumu? Jangan menambah stressku dengan membuat masalah baru. Kau tau aku harus mencari nafkah dan memberi perhatian pada kau dan Logan supaya keinginan kalian terpenuhi. Tidak sepertiku dulu yang kekurangan. Kau tau dad tidak lagi bersama kita, dan aku harus bekerja keras menggantikan posisinya. Oleh karen
My stalker vampire 9. Shit! ternyata ia Mike. "Hai Mike" canggungku dan cepat-cepat memungut snack itu. Setelah semuanya tersusun Mike membantuku membawakan snack itu ke kasir sedangkan Jared melirikku dan mike penasaran. Bahkan Mike yang membayar semua snack itu dengan alasan ia telah menjatuhkan semua snack tadi dan Jared dengan senangnya tidak menolak bahkan ia menambah snacknya. "Kau yakin aku tidak usah mengganti uangmu, juga ini bukan kesalahanmu, aku memang sengaja menjatuhkannya," jelasku merasa tidak enak, secara tidak langsung Jared telah menjadikan Mike atm berjalan. Mike menggeleng, "Ayolah mika, jangan merasa tidak enak. Dengan aku membayar ini kita jadi bisa berbicara seperti ini. Aku ingin minta maaf perihal kemarin, k
My stalker vampire 10 Brak! "Apa?!" teriakku. Aku sangat tidak terima keputusan Jared kali ini. "Ayolah Mika, kau buka lembaran baru di sekolah barumu," bujuk Jared dan mencoba memegang pundakku namun aku tepis. "Jared, kupikir kau tau apa yang kumaksud kemarin," ucapku lemah dan berlari ke kamar lalu mengunci pintu kamarku. Maksudku bercerita kemarin bukan berarti aku ingin pindah, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin berteman dengan Mike, apakah itu salah? Aku hanya ingin Jared mengerti jika aku sudah merasa nyaman oleh Mike walau ia mempunyai sikap nakal seperti itu. Aku malah berpikir lebih susah menyari teman ditempat baru karena aku tidak mudah untuk beradaptasi. Aku mungkin akan tambah stress jika beradaptasi di lingkungan baru itu. Ah, Jared memang jahat sekali padaku.
My stalker vampire 11"Hoam" nguapku dan mengucek mataku. Tadi malam aku merasa hangat sekali seperti ada yang memelukku dan mengusap kepalaku hingga tidurku nyenyak sekali tapi siapa ya?Aku berdiri dari kasur dan meregangkan tubuhku yang kaku. Kulihat pintu balkon telah terbuka dan angin segar masuk kedalam kamarku dan sekali lagi aku dibuat bingung, tadi malam aku yakin telah menutup pintu balkon dan kini kenapa terbuka. Apa Jared atau mom yang membukanya. Tapi tumben sekali biasanya tidak pernah.Ah daripada berkutik dengan pemikiran tidak jelas lebih baik aku segera mandi dan bersiap kesekolah baruku. Hari ini harus indah dari hari-hari sebelumnya. Semangat Mika!Aku memakai seragam baruku dan kurasa Jared membel
My stalker vampire 12"Hei!wake up!""Hei!"Uh, suara siapa itu? kepalaku sakit sekali. Aku membuka mataku dengan perlahan, aku bukan dramatis tapi karena membuka mata ini sulit sekali dan aku harus menyesuaikan cahaya yang masuk ke mataku. Ah ini di UKS."Thank's god. Kupikir kau mati," ucap pria di sampingku dan aku tidak tau siapa pria itu.Aku memegang kepalaku dan sangat sakit sekali, kurasa aku mendapatkan benjolan. Tapi siapa pria di sampingku ini? Kenapa dia sok caredenganku? Dan apa katanya? Mati?"Maafkan aku, karena tidak sengaja menyenggol temanku yang mend
My stalker vampire 13"Ini untukmu?" Jordan memakaikanku sebuah cincin dengan batu besar di tengahnya, sangat manis dan indah atas pemberian juga perlakuannya."Kau melamarku?" tanyaku.Jordan tertawa, ia mengusap jemariku lalu menatap kedua bola mataku. "Jika bisa aku akan melamarmu sesegera mungkin tapi sayangnya, cincin ini bukanlah cincin yang bagus untuk melamarmu.""Apa maksudmu?" tanyaku tidak mengerti, terlalu berbelit."Cincin ini berguna untuk melindungimu dari sinar matahari sehingga kau tidak akan terbakar dan taringmu tidak akan keluar tanpa keinginanmu. Artinya dengan cincin ini, rasa nafsu dari vampir itu akan terkontrol."Aku meng
My Stalker is a Vampire 14Tok!Aku menoleh ke arah balkon, itu... Itu seseorang, bukan?Aku menelan liurku sulit. Bayangan hitam terlihat di balkon, aku ingin memastikan itu seseorang atau bukan, tapi ... Aku terlalu takut untuk membuktikannya.Bayangan itu mulai bergerak. Sialnya aku lupa menghidupkan lampu kamarku dan langsung berbaring saja di kasur. Bayangan itu semakin samar tapi masih dapat tertangkap oleh mataku.Badanku kaku seketika, aku takut hal seperti ini. Sial!Krekk!Pintu balkon terbuka perlahan, bayangan itu perlahan