Share

MSIAV 7

My stalker vampire 7.

Ternyata kami pergi kesalah satu rumah temannya Mike, itu adalah party bertema cowboy dan cowgirl, semua berpakaian sesuai tema kecuali aku, Aku merasa terasingkan.

Asap rokok bertebaran diudara bahkan banyak sekali minuman alkohol yang seharusnya tidak boleh untuk anak dibawah umur. Suara musik yang kencang tidak membuat mereka sakit telinga namun membuat mereka menari seperti orang gila. Ini seperti di club namun bedanya ini dirumah. Mike terlihat sangat menikmati party ini dan aku tidak ingin merusaknya.

"Ayo mika goyangkan badanmu, menarilah" ujar Mike dan aku hanya mengangguk saja.

Mike kemudian meninggalkanku sendirian, ia bergabung dengan para cewek yang kini liar menari-nari tidak beraturan. Ini serasa bukan duniaku.

Aku mencoba duduk disalah satu sofa. Dan menghiraukan mereka yang kini semakin parah saja seperti ada yang berciuman, lomba minum alkohol dan menari liar. Aku lihat Mike dekat sekali dengan salah satu wanita yang menari dengan liarnya dan sangat cantik tapi bukankah itu pacarnya Logan?

Mereka serasi sekali dan entah kenapa aku merasa cemburu, sangat cemburu. Mike tenggelam dengan dunianya sendiri tanpa menghiraukanku. Aku melihat jam di hp ku, terlihat kini jam 21.20.

Aku merasa bosan, sangat bosan. Aku ingin pulang rasanya dan memilih menonton film vampire. Namun aku takut Mike menyariku nantinya. Apa aku menyusulnya saja? Yasudah aku akan menyusulnya.

Terakhir kulihat mike dan wanita tadi kelantai atas. Aku mencoba menaiki tangga kelantai atas dan menemukan 4 kamar, dua pintu kamar itu terbuka dan aku memilih melihatnya siapa tau aku dapat menemukan Mike.

Kamar pertama dan kedua tidak ada orang lalu aku melihat kamar ketiga dan kutemukan Mike bersama wanita tadi, dan juga kulihat tas pemberian Logan ada di nakas. Mereka berpelukan mesra bahkan sesekali Mike mencium kepala wanita itu.

Aku tidak tahan melihat hal itu dan memilih turun kebawah dan segera keluar dari rumah itu. Akhirnya aku mendapatkan pasokan udara yang bagus.

Aku berjalan kearah jalan dan mencoba menunggu taksi, cukup lama aku menunggu namun tidak ada satupun taksi yang lewat. Kudengar beberapa suara pria mendekat namun aku tidak peduli.

Salah satu dari pria itu mendekat padaku bahkan mencoba melakukan hal yang tidak-tidak padaku. Aku mencoba berlari namun tidak berhasil karena pria itu menahan tanganku.

"Hey nona, santailah. Kami hanya ingin bermain sedikit denganmu." ucap pria itu membuatku sangat ketakutan.

Aku berusaha berteriak dan meminta tolong namun tidak ada yang mendengarku, jantungku berdetak kencang dan keringat dingin mengucur dari pelipisku.

Saat semua pria itu menahanku dan membawaku ke dalam gang sempit, detik itu aku sudah pasrah dan dalam hati meminta maaf pada mom, jared dan logan dalam hatiku karena melanggar aturan mereka untuk tidak pergi pada malam hari.

Bruk! Seseorang meninju salah satu pria yang memegangku dan satu pukulan itu cukup membuat pria itu pingsan. Ia kemudian meninju pria lainnya dan salah satu dari gerombolan pria yang ingin jahat padaku tadi tetap menahanku bahkan mengacungkan pisau keleherku.

Para pria jahat itu mencoba menjatuhkan seorang yang ingin menolongku dengan mengkeroyoknya. Aku tidak yakin apakah penolong itu dapat menang karena kini ia harus berhadapan pria jahat itu dengan perbandingan 1 : 4 . Aku tidak yakin dengan apa yang kulihat saat ini, ia atau penolong itu menjatuhkan mereka hanya dalam sekali kilatan cahaya. Saat semua orang telah dijatuhkannya penolong itu kemudian berbalik pada arahku dan menatap pria yang mengacungkan pisau ke leherku.

Astaga! dia adalah Jordan. Aku tidak tau bagaimana menjelaskannya tapi kurasa Jordan bukanlah manusia biasa.

"Lepaskan atau kau akan berakhir seperti mereka juga?" ancam Jordan dengan mata merah tajamnya dan mampu membuat pria yang menahanku tadi berlari dengan kencang.

Aku bersyukur dapat bertemu dengan Jordan walaupun dalam waktu yang sama aku juga ketakukan, apalagi saat matanya bewarna merah lalu kembali normal menjadi

Jordan mendekatiku dan aku merasakan sesak, ia mengulurkan tanganya "Kau tak apa Mika?" tanyanya dan aku ragu menerima untuk menerima ulurannya.

"Ya, aku tidak apa" jawabku.

Akhirnya aku menerima uluran tangan Jordan, ia telah membantuku mana mungkin aku malah menolak ulurannya. Jika saja ia tidak ada mungkin aku tidak suci lagi dan merasa kotor.

"Kau seharusnya tidak kabur dari rumah Mika. lihatlah kini, apa yang terjadi jika aku tidak ada disini? Kau mungkin sudah dilecehkan oleh mereka," ucapan Jordan membuatku ingin menangis.

"Maafkan aku," dan aku mulai bergemetar masih shock dengan kejadian tadi. Ya, ini adalah salahku dan juga Mike, Ia jahat sekali membuatku sakit hati. Kukira hanya aku yang dekat dengannya tapi ternyata tidak.

Air mataku turun dengan sendirinya hingga akhirnya aku nangis dengan terisak-isak. Aku takut, amat takut sekali. Aku bahkan tidak mampu untuk berkata-kata lagi.

"Sudah-sudah, jangan menangis lagi, aku disini," ucap Jordan menenangkanku bahkan ia memelukku dan mengusap rambutku lembut. Aku hanya bisa pasrah dalam dekapannya.

Tepat saat aku sudah berhenti menangis, teleponku berdering dan itu adalah Jared. Pasti Jared tau jika aku kabur dari rumah, apa yang harus kulakukan sekarang? Ia pasti marah besar padaku dan mom pasti kecewa.

"Ayo kuantar kau pulang," tawarnya.

Aku mengikutinya masuk kedalam mobilnya, bahkan aku tidak melihat mobil ini sejak aku menunggu taksi hingga para pria jahat tadi hampir melakukan hal yang tidak-tidak padaku.

"Lain kali, kau harus memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya jika kau berbuat sesuatu, Mika." Nasihat Jordan yang semakin membuat diriku merasa bersalah.

"Aku hanya ingin bersama Mike, namun aku tidak tau jika perilaku baiknya, ia berikan kepada semua wanita." Jelasku dan aku tidak masalah jika ia tidak paham ceritaku dan kuyakinkan pasti Jordan tidak tau siapa Mike.

Kami hampir sampai kerumahku, satu kelokan lagi maka sudah sampai rumahku.

"Dia memperlakukanmu seperti itu hanya sebagi teman yang nantinya bisa ia manfaatkan, Mika." sahut Jordan dan aku tidak suka dengan perkataannya ini. Ia menuduh mike tidak-tidak padahal ia tidak tau siapa itu Mike.

"Aku tidak suka kau menjelekkan temanku," sarkasku.

Jordan menatapku tajam, membuatku gelagapan. ia terlihat seperti pria dingin. "Aku tau kau menganggapnya lebih dari seorang teman."

Aku terkejut, bagaimana ia tau perasaanku. Selama ini aku meyakinkan diriku supaya tidak terlihat menyukai Mike dan kini Jordan dengan jelas menebaknya, apakah hal yang susah payah kututupkan ternyata mudah terlihat? Apakah mike tau aku menyukainya? Apakah dia akan menjauhiku?

Kami telah berhenti didepan perkarangan rumahku. Suasana saat ini sangat hening karena keterdiamanku yang tidak bisa membantah perkataan jordan.

"Mika, masuklah kerumah. Aku yakin mereka sangat mengkhawatirkanmu" perintah Jordan dan aku ragu untuk beranjak dari dalam mobil itu.

"Terima kasih, jordan. Tanpamu mungkin aku sudah tidak berdaya saat ini." ucapku.

"Sama-sama Mika, jika kau butuh bantuan, kau bisa panggil aku." tawar Jordan dan ia memberiku kartu berisi nomornya.

"Pasti, maaf telah merepotkanmu, kau ternyata benar-benar dengan perkataanmu kemarin bahwa kau akan menjadi penolongku."

"Tidak masalah. selamat malam Mika, sampai jumpa nanti." ucap jordan dan mobilnya mulai menjauh dari rumahku.

Eh tunggu... Ada yang aneh. Darimana jordan tau aku kabur dari rumah?

Aku memulai memasuki pekarangan rumahku dan belum sampai aku mengetuk pintu, pintu itu telah terbuka dan menunjukkan wajah marah Jared.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status