Share

Joging Sendiri

last update Last Updated: 2021-03-11 15:30:50

Angel kini sudah berada di taman kompleks yang memang di sana banyak orang yang sedang jogging pagi.

Sebenarnya Angel tidak terlalu suka berolahraga, apalagi berolahraga pagi seperti ini.

Cuma saja Angel sedikit kesal dengan Nick, sehingga Angel lebih memilih berjalan sendiri karena merasa suntuk juga di apartemen.

"Kenapa Nick minta dingertiin terus sama Angel?! Padahal Nick sendiri nggak pernah ngertiin Angel! Angel cuma mau jalan-jalan sama seperti pasangan yang biasanya, berjalan santai di hari Minggu biar senang-senang," ucap Angel dengan kesal.

"Tapi dia lebih milih tidur!" lanjutnya lagi sambil memandang kesal ke depan.

"Oke! Angel tahu kalau Nick itu bekerja di saat malam dan pulang saat subuh. Tapi, dia bisa, kan, sekali-kali keluar jalan sama Angel?"

Angel mengerucutkan bibirnya sambil terus berjalan dengan begitu kesal.

"Ishhhhhh! Mau cari daddy baru. Tapi udah nyantol sama Nick!" gumamnya dengan begitu kesal dan mulai berlari pelan.

Tampak dari jauh sana, Evie tengah berdiri sambil memicingkan kedua matanya dan memperhatikan Angel yang sedari tadi berlari pelan sambil terus menghentakkan kakinya di atas aspal.

"Loh... Bukannya itu Angel?" tanya Evie.

Evie semakin memicingkan matanya untuk menajamkan penglihatannya dan detik berikutnya dia langsung tersenyum dengan lebar.

"ANGELLLLL!"

Angel yang mendengarkan namanya dipanggil dengan keras langsung menoleh dengan cepat.

Evie tersenyum dengan lebar dan berlari cepat menghampiri Angel, sedangkan Angel memicingkan matanya.

Wajah Angel langsung terkejut saat dia sadar kalau ternyata orang yang baru saja memanggilnya adalah sahabatnya, Evie.

"Aduhhhhhh!" pekik Angel dengan begitu ketakutan saat dia melihat Evie setengah berlari menghampirinya.

Angel menggigit bibir bawahnya karena merasa begitu gelisah.

"Heh!"

"Ha?!"

Kini Evie berdiri tepat di depan Angel sambil menatap sahabatnya itu dengan tatapan mengintimidasi.

"Lo ngapain di kompleks ini?"

"Ya... Aku kesini lari, lah. Emangnya mau ngapain lagi coba?" tanya Angel, dia berusaha bersikap tenang.

"Jauh banget lo larinya. Perasaan bagian sini berbeda arah sama apartemen lo," ucap Evie.

"Hum-"

"Lo ada apa-apa, yah?!" potong Evie untuk menebak dan tidak lupa dia menunjuk Angel.

"Ishhhh! Mana ada?! Nggak ada apa-apa!" pekik Angel sambil menatap kesal Evie.

"Terus ngapain disini?"

"Angel mau aja pindah haluan buat jogging, bosan aja di kompleks apartemen terus," jawabnya berbohong.

Evie mulai berkacak pinggang saat mendengarkan jawaban sahabatnya itu.

"Sejak kapan lo jogging? Sejak kapan lo suka jogging?!" Evie menatap Angel dengan tatapan curiga.

"Evieeeeeee! Ishhhhh! Introgasi terus deh!" pekik Angel.

"Jawab jujur jawaban gue, Ngel!" tegas Evie.

Angel mengalihkan pandangannya sambil berusaha untuk mencari ide agar dia bisa mengalihkan topik pembicaraan, dia takut salah bicara dan buka kartu kepada Evie.

"Eh... Kamu kesini sama siapa?" tanya Angel, dia mengalihkan pembicaraan.

"Gue ke sini sendiri aja, sih," jawab Evie.

Angel tersenyum tipis.

"Untung cepat aja lupanya," batin Angel di dalam hatinya sambil tersenyum dengan begitu menang.

Evie tiba-tiba mendelikkan kedua matanya dengan cepat.

"Jawab pertanyaan gue! Lo mau ngapain di kompleks sini?!"

"Damn! Kukira Evie lupa sama pertanyaannya!" batin Angel di dalam hatinya dengan begitu kesal.

"Ck, Angel beneran Evie. Angel cuma mau lari aja karena badan Angel udah gendutan," jawabnya dengan random.

Evie langsung dengan cepat memperhatikan badan Angel.

"Iya, sih. Badan lo emang kayak gendutan dikit," gumam Evie.

"Tuh kannnnnnn!"

Angel langsung berlari dengan cepat karena dia tidak ingin untuk berlama-lama bersama dengan Evie karena bisa saja dia semakin diinterogasi oleh Evie.

"HYAAAAA! KOK GUE DITINGGAL?!"

***

Sudah berjam-jam Angel dan juga Evie berlari bersama di sekitar kompleks dan kini mereka beristirahat di sebuah kafe.

"Lo mah nggak usah jogging terus, Ngel. Baru jogging 2 jam lebih dan lo udah makan junk food lagi," ucap Evie saat setelah dia menyeruput minumannya.

"Habisnya aku suka, sih," jawab Angel manja.

"Ck, pantesan besar. Kalau nggak makan waffle yang ada makan junk food."

Angel hanya menyengir saat mendengarkan penuturan dari sahabatnya itu.

"By the way... Kayaknya gue harus balik," gumam Evie.

"Kenapa cepat banget?"

"Gue mau ada acara sama mama."

"Ah... Oke deh kalau gitu."

Evie menatap Angel.

"Lo mau gue anter pulang?" tawar Evie.

"Ha?! Nggak usah!" tolak angel cepat.

Evie kembali memicingkan kedua matanya dan menatap Angel dengan tatapan curiga nya.

"Angel mau balik lari lagi soalnya," jawab Angel saat menyadari tatapan curiga dari Evie.

"Hum... Ya udah deh kalau begitu," gumam Evie yang langsung percaya begitu saja.

Angel hanya berdehem pelan sambil menatap kepergian Evie yang sudah perlahan menjauh dari posisinya.

Angel langsung menghela nafas lega dan tidak lupa dia mengelus dadanya.

"Hyaaa! Hampir aja ketahuan sama Evie. gimana kalau misalnya tadi ketahuan?! Matilah akuuuuuu!" pekik Angel sambil menghela nafas kesal.

Ting!

Notifikasi pesan masuk pada ponsel Angel, Angel dengan cepat melihat notifikasi pesan nya.

"Nick ngirim pesan buat aku? Berarti dia udah bangun," gumam Angel, lalu kemudian memakan burger nya dengan cepat.

Drttttt!

"Nah kan! Langsung malah telepon kayak gini!" kesal Angel dan mulai mengangkat panggilan telepon dari Nick.

"Di mana lo?!"

"Ih! Kenapa langsung main gas aja?!"

"Bukan itu jawabannya, Ngel!" Nick menghela nafas frustasi di seberang sana.

"Di cafe belakang apartemen."

"Tunggu gue di sana."

"Emangnya kamu mau ke sini?"

"Hum..."

Nick langsung memutuskan sambungan telepon mereka berdua secara sepihak.

Angel menatap layar ponselnya dengan begitu kesal.

"Ih! Ini orangtua kurang ajar banget, sih! Dia nelpon terus bicara singkat, habis itu matiin sambungan teleponnya seenak dia!" kesal Angel.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Sugar Daddy, My Angel   Seperti Mama

    Sekolah, 17:23 -"Lo tadi bilang kalau hari ini lo mau pulang bareng gue, kan?" tanya Evie sambil melirik ke arah Angel yang tengah memasukkan beberapa alat tulisnya ke dalam tas.Angel hanya menganggukkan kepalanya sambil berdeham malas sebagai jawaban."Tumben sekali kamu menawarkan aku untuk pulang bersama. Apa kamu sudah sadar kalau aku tidak sebodoh dengan apa yang kamu pikirkan?" tanya Angel dengan sinis dan menyindir sambil melirik ke arah sahabatnya.Evie hanya bisa tertawa bodoh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Bukannya gue nggak tahu kalau lo ternyata tahu yang sebenarnya. Tapi, gue cuma berusaha buat lo biar lo bisa dekat dan kembali lagi sama Nick," ujar Evie tanpa rasa takutnya.Angel memutar kedua bola matanya dengan begitu malas saat mendengarkan penuturan dari sahabatnya itu."Aku tahu kalau kamu melakukan semua itu hanya untuk bonus mu yang bertambah tinggi, kan? Aku tahu kalau pria tua itu menjanjikan ka

  • My Sugar Daddy, My Angel   Katakan Kalau Kalian Saling Mengenal

    Besoknya -Sekolah, 12:36 -"Ngel, mau ke kantin bareng gue enggak?" tanya Evie.Angel yang memasukkan semua alat tulisnya di dalam tas langsung mengalihkan pandangannya ke arah Evie."Uhm ... Aku mau kerjakan beberapa soal dulu baru mau ke kantin, Vie. Lagi pula, aku belum ada rasa lapar sedikitpun," jawab Angel lembut."Ya udah deh kalau gitu. Gue nungguin lo aja dulu buat kerja soalnya, habis itu kita ke kantin sama-sama," ujar Evie.Angel menatap ke arah Evie dengan sebelah alis yang terangkat."Tumben banget kamu asal terima saja, Vie. Biasanya kamu enggak bisa banget kalau aku tolak kamu untuk ke kantin. Ada apa ini?" tanya Angel curiga.Evie memutar kedua bola matanya dengan begitu malas saat mendengarkan pertanyaan curiga dari Angel."Jadi, di sini gue salah lagi, anjir?! Gue nolak mau lo salah. Gue terima mau lo, salah juga. Serba salah banget gue!" kesal Evie.Angel terkekeh."Habisnya aku cuma he

  • My Sugar Daddy, My Angel   Apapun Kejadiannya Artinya Itu Hanya Masa Lalu

    Sekolah, 16:26 -Bryan tengah berjalan di koridor sekolah sambil memegang tas ranselnya. Ada sedikit luka pada bagian punggungnya sehingga dia tak bisa memakai tas ranselnya dengan baik.Bryan meringis pelan saat merasakan ngilu pada punggungnya, tetapi dia berusaha meredam suara ringisannya walaupun kadang tanpa sadar dia meringis pelan.Saat dia hendak keluar dari pintu utama sekolah, dia tak sengaja bertemu dengan Angel."Sore, Angel!" sapa Bryan dengan ramahnya kepada Angel.Angel yang tengah memegang setumpuk buku paket langsung menghentikan langkah kakinya dan tersenyum ramah ke arah Bryan."Selamat sore juga, Bry," sapa Angel balik."Lo kenapa enggak balik? Sekolah udah mulai mau sepi nih," tanya Bryan.Bryan heran, biasanya Angel akan pulang lebih cepat bersama Evie kalau sudah selesai bel berbunyi."Ah ... Aku mau ke perpustakaan dulu, Bry," jawab Angel sambil mengangkat buku paket yang dia pegang.

  • My Sugar Daddy, My Angel   Jadi, Namanya Angela Jolie

    Beberapa hari berlalu. Semua sibuk di keadaan mereka masing-masing.Angel yang sibuk di dunia sekolahnya yang satu bulan lagi akan berakhir. Evie yang sibuk sekolah di pagi hari hingga siang hari dan berakhir bekerja di malam harinya. Hilde yang sibuk bekerja sebagai bartender terpercaya Nick hampir dua puluh empat jam. Sedangkan Nick, dia sangat sibuk untuk meminta maaf kepada Angel, walau dia tahu kalau bukan dia yang bersalah di sini."Ngel ... Lo mau balik sama gue nanti pas lo pulang sekolah?" tawar Nick."Enggak usah," jawab Angel datar.Nick menghela napas panjang, Angel benar-benar berbeda dari sebelumnya. Angel sangat dingin kepadanya, padahal wanita itu dulunya sangat cerewet kepadanya. Tapi, kenapa sekarang malah berbanding terbalik?"Jadi, lo mau pulang sekolah sama siapa?" tanya Nick."Sama Evie," jawab Angel datar."Bukannya Evie-""Aku tahu kalau kamu yang meminta Evie untuk tidak pulang sekolah bersama denganku.

  • My Sugar Daddy, My Angel   Penyusup Itu Nick

    20:31 -Langkah kaki seseorang baru saja terdengar pada kedua daun telinga Angel.Malam ini terasa begitu sunyi bagi Angel. Ya, walaupun kadang semasa hidupnya, Choi sang mama selalu giat bekerja dan pulang dikala subuh. Tapi, memang suasana kali ini sangat berbeda bagi Angel. Apalagi, papa Angel juga bahkan tak tinggal satu atap lagi dengan dirinya. Pihak keluarga papa Angel, lebih tepatnya sepupu papa Angel memaksa agar papa Angel kembali ke rumahnya saja dibandingkan tinggal di satu atap yang sama dengan Angel.Alasan keluarga papa Angel sangat klasik.Angel anak durhaka.Angel anak yang tidak tahu diuntungkan.Yang paling sering diingat oleh Angel yang tak lain adalah hal yang menyakitkan bagi Angel, mereka menganggap kalau Angel-lah yang merupakan seorang pembunuh di sini.Uhm ... Untuk masalah Evie yang tinggal di apartemen Angel. Evie sudah tidak tinggal di apartemen Angel, karena dia sudah memiliki pekerjaan sen

  • My Sugar Daddy, My Angel   Selimut Amarah Dan Kebencian

    07:23 AM -"Wah! Langsung masuk sekolah aja lo, Ngel?! Gue kan udah bilang, lo enggak usah masuk sekolah dulu!" seru Evie kesal.Angel tersenyum tipis."Mana bisa kalau aku enggak masuk sekolah cepat, Vie. Apa kabar sama nilai aku?" gumam Angel.Evie menghela napas panjang."Kan, guru tahu kalau lo enggak masuk sekolah karena masih berduka cita sama kepergian mama lo," kata Evie pelan.Angel menggelengkan kepalanya."Enggak, Vie. Kematian mama aku enggak boleh jadi alasan buat aku down kayak gini. Kematian mama aku bukan alasan yang bagus, Vie," jawab Angel lembut.Evie mendengkus lalu menganggukkan kepalanya karena tak bisa melawan Angel.Evie memeluk Angel dengan lembut dan berharap kalau dia bisa membuat sahabatnya itu sedikit merasa sembuh dan tenang dari permasalahannya."Yang lo bilang emang benar banget, Ngel. Jangan down cuma gara-gara masalah kayak gini. Gue tahu kalau lo anaknya baik dan enggak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status