Share

MSDiaM - 04

Author: fishycattos
last update Last Updated: 2022-01-08 23:59:16

Lylia POV

Tok.

Tok.

"Masuk!"

"Dad, aku membawakan kopi untukmu." Nico melangkah masuk dengan santai ke dalam ruang kerja Ayahnya.

"Pe-permisi Tuan." Bisikku.

Sontak sang monster melirikku yang berjalan di belakang anaknya sembari membawa secangkir kopi hitam. Begitu pula dengan Kai dan dua orang asing yang sedang duduk di ruangan itu.

"Silahkan, Tuan." Aku menyimpan secangkir kopi di meja kerjanya lalu berjalan mundur menunggu perintah selanjutnya.

"Cobalah Dad, kau akan menyukainya." Nico mencoba menenangkanku dengan ucapannya.

Dante hanya mendengus mendengar ucapan anaknya, lalu mengambil dan menyeruput kopi itu perlahan.

"Not bad. Good job, Ly. From now on, make a cup of coffee for me."  Ucapnya saat menyimpan kembali cangkir kopi itu di tempatnya.

"See? Nilainya tertinggi di kelas Dad, jadi wajar. Akhirnya kita punya barista sekarang, jadi aku tidak perlu keluar lagi hanya utuk mencari kopi yang enak atau meminum kopi buatan Harley. Ugh!" Ucap Nico cekikikan di balas tawa kecil oleh sang Ayah.

"A-anu..." Selaku.

Seketika candaan itu berubah menjadi tatapan langsung ke arahku.

"Terima kasih telah membelikan baju ganti untukku, Tuan Dante." Aku membungkuk.

"Apapun yang kamu butuhkan katakan saja pada Harley. Dia kepala pelayan di rumah ini." Jawab Dante.

"Apa kamu sudah mendapatkan kelas darinya tentang beberapa aturan di rumah ini?" Tanyanya.

Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat.

"Baiklah selanjutnya kamu harus meminta Harley untuk mengajarimu tentang beberapa aturan yang harus kamu taati—"

"Sayang!!!"

Kata kata Dante terputus saat setelah pintu ruang kerjanya di buka lebar oleh sesosok wanita yang sangat menawan menurutku. Badannya tidak terlau tinggi namun proporsional. Dadanya yang padat dan lekukan tubuh yang melebihi sempurna di usianya. Rambut panjang yang tertata sedemikian rupa dan baju branded-nya yang elegan, membuatnya mampu menarik perhatian setiap lawan jenis di luar sana.

"ALICIA! Sudah kubilang aku tidak suka kalau kau membuka pintu tanpa mengetuk!! Kau melanggar privasiku!!!!" Bentak sang monster.

Aku bergidik ngeri melihat ekspresinya, lalu tertunduk ketakutan.

"Ayolah sayang, aku lelah dengan aturanmu itu. Mau sampai kapan kau mengaturku, hah?" Ucapnya melenggang santai melewatiku dan memeluk Nico.

"Hai sayang, kenapa tidak mengabari Mommy kalau kamu mengambil cuti kampus dan balik dari London? Setidaknya Mom bisa menjemputmu di bandara."

"Ayolah Mom, aku sudah dewasa. Malu di lihat orang!" Nico melepaskan pelukan sang ibu dengan ekspresi tidak sukanya.

Wanita yang di panggil Alicia itu melirikku sekilas.

"Kau..."

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya melihatku dari atas ke bawah.

"Aku membuatkan secangkir kopi untuk Tuan Dante, Nyonya." Balasku.

"Kau baru? Aku baru melihatmu. Yakin tidak memberikan suamiku racun?" Dia menurunkan kacamata fashion-nya sembari melihatku.

"Alicia!"

"Mom!"

Dante dan Nico bersamaan menegur wanita tersebut.

"Oh ayolah! Aku hanya waspada sayangku." Belanya.

"Tidak, Nyonya. Aku tidak akan berani melakukannya. Tuan Dante begitu baik mau menerimaku dengan tangan terbuka. Begitu juga Tuan Nico." Aku mencoba memberikan senyum terbaikku untuk membela diri.

"Jangan mencoba menjadi sok manis di sini wahai pembantu kecil! Tidak ada yang menyuruhmu tersenyum! Aku akan terus memperhatikanmu. Begitu kau melakukan satu kesalahan saja... out! Kau akan kubuang dari istana ini dan kembali menjadi gembel!" Ancamnya kemudian membelakangiku.

"Keluar!" Perintahnya.

Aku hanya bisa menunduk pamit lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan mengerikan itu. Lagi lagi aku mempunyai memori yang jelek di ruangan itu.

  

  Lylia POV END  

  .

  .

  .

  

  Author POV

  

"Mom, tolong jangan berkata kasar pada Lylia. Dia masih baru disini dan aku baru saja menganggapnya sebagai teman karena kita hampir seumuran, Mom." Nicholas mencoba mengalihkan perhatian Alicia.

"Bertemanlah dengan orang lain Nico! Pembantu seperti dia tidak perlu kau jadikan teman! Cari teman yang bisa menguntungkanmu suatu saat nanti. Teman yang akan menjadi relasi bisnismu." Sentak Alicia.

"Hentikan kalian berdua!" Bentak Dante dengan suara khasnya.

"Keluar dari ruanganku!" Titahnya yang disusul oleh langkah kaki Nico yang berlari menyusul Lylia.

Alicia masih tetap bergeming di tempatnya semula, masih menatap Dante dengan kedua lengannya yang bersilang di perut rata miliknya.

"Jadi? Kau pungut dimana gembel itu? Bukankah dia terlalu muda untuk bekerja? Dan pastinya dia tidak berpengalaman kan?" Alice mengintrogasi Dante berharap ada jawaban atas segala pertanyannya.

Dante kembali menatap tablet miliknya mengacuhkan seluruh pertanyaan bahkan keberadaan istrinya dihadaannya. Alicia yang melihat sikap suaminya lalu melepaskan kedua tangannya lalu berdecak malas meninggalkan ke tiga orang tersebut. Kai memperhatikan tingkah laku sang Nyonya rumah kemudian berjalan ke arah pintu dan menutup kembali kedua pintu besar itu saat sang Nyonya rumah telah meninggalkan ruangan tersebut, lalu berjalan kembali ke tempat duduknya semula.

Dante terlihat tanpa ekspresi saat menggeser geser layar tabletnya dan tangan kanannya kini mulai meraih secangkir kopi di mejanya yang masih mengelurkan asap hangat. Di sesapinya sedikit demi sedikit, dan matanya melirik ke arah kopi dalam cangkir tersebut. Seuntai garis melengkung keatas keluar dari ujung bibirnya.

'Pahit' Batinnya.

Author POV

  

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 150 (BONUS)

    Author POV Hari itu baru memasuki bulan ke delapan sebelum Lylia masuk ke rumah sakit karena air ketubannya yang mendadak keluar karena kontraksi yang Lylia pikir sebagai kontraksi palsu semata. Dan dengan perasaan panik yang luar biasa, Dante segera menyuruh seluruh dokter kandungan yang bertugas hari itu untuk segera datang ke istananya tanpa terkecuali. Rasa panik juga dirasakan oleh Nicholas yang segera memesan tiket penerbangan kembali ke tanah air demi melihat sang adik yang tampaknya akan lebih cepat hadir ke dunia. Belum lagi Ted yang ikut kebingungan mencari penerbangan untuk melihat adik kesayangannya yang akan melahirkan. "Bagaimana Dok?!" Panik Dante. "Anaknya sudah bisa dikeluarkan, Tuan. Melihat kondisi Nyonya sekarang, sepertinya mustahil untuk melahirkan di Rumah Sakit. Apa Tuan mengizinkan kami untuk melakukan persalinan di sini?" Tanya dokter senior yang paling bertanggung jawab. "Lakukan apapun yang perlu kalian lakukan, asal istri dan anakku selamat!" Titah Dant

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 149

    Author POV Dengan masih terbalut pakaian yang penuh dengan bercak darah, Dante membawa Lylia kembali pulang kerumah mereka setelah melalui malam yang sangat panjang dan menyiksa batin mereka berdua. Dengan berat Lylia melangkahkan kakinya meninggalkan gudang yang penuh dengan kenangan buruk nan melegakan itu. Ia baru saja telah memberikan izin suaminya untuk membunuh seseorang yang sudah menghancurkan kehidupannya dengan bantuan tangan dingin Dante. Tapi tangan dingin itu jugalah yang berkali-kali menyelamatkan dirinya dan membuatnya sadar bahwa semua masalahnya sudah berakhir. Tidak ada lagi mimpi buruk. Tidak ada lagi yang berani mengancam keberadaannya. Meski demikian, Dante tidak berbesar hati. Dia akan tetap waspada dan selalu memberikan perlindungan yang utama pada sang istri tercinta agar hal serupa tidak akan terjadi lagi untuk yang ke dua kalinya. Sudah cukup. Namun untuk sekarang ini, semuanya sudah selesai. "Daddy..." "Ya sayang?" Tanya Dante melirik istrinya yang tengah

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 148

    Author POVKini jari Dante merengsek masuk mencongkel salah satu bola mata Ronan yang terus menatapnya benci. Dan tanpa perasaan ia mulai mengobrak-abrik rongga mata itu hingga salah satu bola mata itu berhasil ia keluarkan dalam kondisi sempurna yang kemudian ia lemparkan begitu saja tepat ke hadapan Alicia.Alicia semakin menangis tak terkendali. Ia sudah tidak mempedulikan borok dan luka yang membusuk di kedua tangan dan kakinya. Victor memperlakukan Alicia persis seperti apa yang sudah ia perbuat pada Lylia dengan membuat luka yang sama pada tubuh istri majikannya. Alicia mendekatkan dirinya pada tubuh Ronan yang masih bernyawa namun sudah tidak berbentuk lagi. Kedua tangan dan kakinya sudah tidak ada di tempatnya, perut dan dada yang berlubang akibat tebasan pedang tajam Dante, bibir yang hilang dari tempatnya serta bola mata Ronan yang keluar dari tempatnya. Ronan hanya bisa bergetar sesekali akibat kejang otot yang dirasakannya. Ia masih bisa melirik Alicia yang menatapnya iba

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 147

    Author POV "Kau tau... Pedang ini turun temurun digunakan untuk mengeksekusi para saingan bisnis kotor keluarga Prime yang sudah berbuat curang dan licik sepertimu. Jadi seharusnya menjadi kehormatan bagimu bisa menjadi salah satunya." "DASAR BAJINGAN KAU DANTE!!! MATILAH KAU!!" Maki Ronan yang tau akan dilakukan seperti apa oleh monster yang satu itu. "Kau tau kenapa aku punya gudang seperti ini disini? Karena ini menjadi tempat yang tepat bagiku untuk menghabisi orang-orang yang licik seperti kalian. Jauh segala sesuatu yang mewah dan pantas. Kalian hanya seonggok sampah yang membuatku kesulitan. Dan kau tau siapa yang menyukai sampah?" Tanya Dante saat sibuk memangkas tangan dan kaki Ronan satu persatu. "AAAAAKH!! BRENGSEK KAU DANTE SIALAN!! KUKUTUK KAU DAN SELURUH KELUARGAMU!!!" Jerit putus asa Ronan yang semakin membuat Dante tersenyum puas. Victor lalu datang membawa satu kandang kaca yang berisi tikus hitam yang besar dan bergerak yang bergerak sangat gesit bak sedang kela

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 146

    Author POV"Kau tidak marah? Aku mencium seseorang yang kau sangat cintai dulu. Oh, tidak. Bahkan kau masih mencintainya sampai saat ini. Hanya saja rasa cintamu sudah tertutup dengan perasaan bencimu denganku." Smirk Lylia mencoba memprovokasi Alicia setelah puas mencium Dante."Seseorang yang begitu berkuasa ini ternyata sangat manis dan terlalu baik padaku. Apa kau pernah merasakan perhatian itu, Alicia? Rasa cinta dan kasih sayang Dante yang mengalir bak air hujan yang tidak pernah kering! Apa kau pernah dicintai sebegitu dalam oleh mantan suamimu yang terlalu romantis? Hm?!" Lylia mulai berjalan kembali mendekati Alicia.Dante sedikit kaget dengan segala macam ucapan provokatif Lylia. Istrinya itu mencoba menyerang dan menyiksa batin Alicia secara perlahan."Apa Dante pernah melakukan hal manis itu padamu? Tidak? Oh, kasihan... Kaulah yang harusnya dikasihani. Perempuan kasar yang kekurangan kasih sayang tapi haus akan kekuasaan dan kehormatan sepertimu malah mengais-ngais cinta

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 145

    Author POV "DADDY HENTIKAN!!" Lylia berjalan meraih lengan Dante dengan mengesampingkan segala ketakutan yang menjalar di tubuhnya. "Lylia!" Panik Kai yang segera berjalan mendekat namun ditahan oleh Victor yang mengkhawatirkan keselamatan Kai. "Tahan, tunggu sebentar. Kita akan menyelamatkan Nyonya Lylia kalau Tuan mulai lepas kendali. Perhatikan terus mata itu." Bisik Victor. "Daddy kumohon..." Lylia mulai memeluk Dante dari belakang karena tidak berhasil menahan langkah penuh emosi Dante. "SINI KAU BRENGSEK! AKAN KUBAWA KAU BERTEMU KELUARGA PRIMEMU YANG TERKUTUK ITU!!" Maki Alicia tidak berhenti. Dante berhasil mendekati Alicia dengan Lylia yang masih menempel di tubuhnya. Dante meraih kerah baju Alicia, mengangkat tubuh kurus kering itu tinggi-tinggi dan mulai mengepalkan tangan kanannya seolah siap menghajar Alicia. "DANTE PRIME HENTIKAN SEKARANG JUGA!!!" Jerit Lylia. Dante tidak bergeming. "KALAU TIDAK, AKU AKAN MEMBUNUH ANAK INI!!" Tambahnya putus asa. Suara teriakan

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 144

    Author POV Tubuh Lylia bergetar hebat. Tidak pernah menyangka bahwa pria yang dia anggap baik di hadapannya itu nyatanya tidak lebih buruk dari Mark ataupun Marie yang hanya menginginkan hal buruk menimpa dirinya. Lylia tidak paham lagi apa yang sudah membuat mereka semua begitu membenci dirinya. Yang ia tau, semua bermula saat kehidupannya yang baru dimulai di keluarga Prime. Jadi ini adalah resiko yang harus Lylia jalani saat Dante Prime mulai menerima keberadaannya. "Bagaimana? Apa menyenangkan menghabiskan waktu bersama dengan seseorang yang mengagumimu?" Tanya Ronan menghentikan lamunan Lylia. Lylia yang masih terkejut atas fakta-fakta menyedihkan selama ini lalu mengernyitkan dahinya kebingungan. "Oh, ayolah! Apa seenak itu tidur dengannya? Kudengar dosen itu tergila-gila padamu. Apa dia memperlakukanmu dengan sangat baik? Seharusnya sih iya. Dia terlihat lebih sopan ketimbang bajingan di belakangmu itu." Senyumnya mengejek. Lylia yang paham mulai membulatkan matanya. Ia ke

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 143

    Author POVDante mengemudikan mobilnya sendiri dan membawa sang istri tercinta yang kini tengah mengandung anak 'mereka' berdua yang kini sudah masuk di tri semester kedua. Tentu saja benjolan kecil di perut Lylia itu semakin terlihat jelas karena tubuh Lylia sendiri yang tidak terlalu besar dan cenderung sedikit kecil. Namun saat ini karena hormon yang di keluarkan oleh sang ibu hamil membuatnya tampak lebih cantik dan seksi dibandingkan sebelumnya. Dan hal itu diakui tidak hanya oleh Dante sebagai sang suami, Nicholas pun yang sering membuat panggilan video pada mereka juga mengakui hal yang sama. Di matanya, Lylia yang merupakan ibu sambungnya tampak lebih menggemaskan dibandingkan biasanya. Hal itu yang membuat Dante s

  • My Sugar Daddy is a Monster   MSDiaM - 142

    ⚠️Chapter ini mengandung konten Dewasa21+⚠️ ⚠️Mohon kebijaksanaannya memilih bacaan!⚠️ . . . Author POV Suara desahan nikmat Lylia sejalan dengan badannya yang bergerak naik turun sesuai tempo mulai memenuhi kamar Dante yang awalnya sangat sepi. Lylia sangat menikmati momen kebersamaan mereka yang satu ini, mempunyai janin di dalam kandungannya bukan menjadi suatu penghalang baginya untuk memuaskan hasrat sang suami. "Baby.." Khawatir Dante, meski ia sendiri juga merasakan hal yang sama. Istrinya tetap terasa sempit bagi ukuran Dante yang di luar normal itu, meski istrinya sudah ia persiapkan dengan sangat matang sebelum menghujaminya berkali-kali setiap malam. Tidak ada yang berubah. Istrinya tetap terlalu sempit untuknya. Tapi itu tidak masalah, karena Lylia juga ternyata menyukai kelebihan Dante yang satu ini. "Daddy.. Wait for me. Mmhhh..." Lylia mulai menggerakkan panggulnya kedepan dan kebelakang demi memijat lembut sang suami. "Oh! What a bad baby girl." Desah Dante y

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status