Share

MSDiaM - 05

Author POV

"Ly, tunggu!" Teriak Nico menyampiri Lylia.

"Maafin Mommy gue ya. Dia memang agak sedikit kasar. Tapi sebenarnya maksud ucapannya tidak beg—"

Tes.

Lylia kembali meneteskan air mata yang ia tampung dengan sekuat tenaga. Nico yang melihat itu kemudian mencengkram bahu dan menarik dagu Lylia untuk mengadah keatas menatapnya. Ekspresinya tampak kasihan melihat gadis yang masih menahan tangis itu. Di sikapinya kedua pelupuk mata Lylia dengan jarinya agar air mata yang tertampung itu menetes dan tidak menganggu pengelihatan gadis itu.

"I'm so sorry, Ly. Maafin nyokap gue. Pertemuan pertama kita yang awalnya baik baik saja jadi jelek begini. Mommy memang suka ngerusak suasana." Khawatirnya sembari mengusap pucuk rambut Lylia.

"Udah dong. Senyum-senyum! Lu lucu tau kalau lagi senyum gitu." Canda Nico melepas cengkramannya.

"Maaf Kak Nico, sepertinya aku sedikit sensitif tadi." Lylia mencoba menahan sesak di dada setelah mendapatkan penghinaan atas harga dirinya sekali lagi, lalu tersenyum dengan sedikit paksaan.

"Nah gitu dong. Cute." Cengirnya.

Lylia tersenyum.

"Trus habis ini kesibukan lu apa?"

"Aku mau melapor dulu ke Tuan Harley terus minta dijelasin tentang aturan aturan dasar rumah ini, seperti masalah buka pintu tadi. Bukannya Tuan Dante tadi menyuruhku begitu?" Balas Lylia polos.

Nico tertawa terbahak bahak.

"Sorry, sorry. Agak lucu sih dengernya. Lu manggil Harley Tuan sama kayak lu manggil Dad gue. HAHAHAHA!" Tawanya.

Lylia memiringkan kepalanya kebingungan.

"Maksud gue, apa jabatan mereka sama di mata lo? Tuan Dante dan Tuan Harley?" Selanya masih tertawa memegang perut.

Lylia membulatkan matanya.

"Nggak.. bukan gitu maksudnya, Kak. Hanya saja, Tuan Harley begitu baik menerimaku tadi pagi. Beda dengan si kacamata Kai itu. Dan Tuan Dante memang minta di panggil Tuan. Padahal tadinya aku memanggilnya Paman, karena dia dulu teman bisnis Ayahku."

Nico semakin tertawa terbahak bahak mendengarnya.

Mendengar Ayahnya di panggil Paman oleh gadis di depannya yang sekarang menjadi asisten koki rumah tangga mereka. Air mata bahagianya sekilas keluar dari ujung mata. Nico masih memegangi perutnya yang keram karena tawanya sendiri sedangkan Lylia tampak panik dan bingung, tidak tau harus berbuat apa.

"Duh, ampun. Perut gue." Kata Nico menghela nafasnya karena sesak.

Dia menyeka sisa air matanya lalu kembali memegang bahu Lylia.

"Andai gue tau lu jauh sebelum kondisi lu sekarang ini, gue yakin kita bisa jadi teman baik bahkan lebih. Sumpah Ly. Lu menarik perhatian gue. Semua ucapan bahkan ekspresi lu, gue suka! Gue bisa nganggep lu jadi saudara gue! Sodara perempuan gue! Pokoknya panggil gue Kakak kalau kita lagi berdua, okay?" Dengan bangga dia menepuk nepuk pundak Adik barunya sambil terseyum sumringah.

Lylia semakin bingung harus membalas apa kata kata Nico barusan.

"Ma-makasih, Kak?" Ragu Lylia dengan senyum maksanya.

"Sip. Gitu aja udah cukup. Lu Cute, Ly." Senyumnya.

  .

  .

  .

Setelah makan malam bersama dengan rekan rekan kitchen, Lylia di panggil langsung oleh Harley untuk mendapatkan sesi les privat kilat khusus untuknya. Harley menjelaskan tentang seluk beluk dan aturan yang berlaku di istana megah ini secara rinci sampai Lylia terheran mengapa pria sepintar, secakap dan sesantun seperti Harley ini mau bekerja sebagai Kepala Pelayan di rumah Dante? Padahal kalau di luar sana, Lylia yakin banyak perusahaan yang mau mempromosikan Harley di posisi penting.

Lylia kini menyadari bahwa Tuan Dante adalah pemimpin sekaligus pemilik dari Prime Corporation yang aset kekayaannya berasal dari berbagai macam bidang bisnis properti, rumah sakit, kawasan vital ibu kota, pasar modal, dan lainnya. Beberapa bisnis gelap juga dilakukannya dengan rapi salah satunya adalah pengedaran miras tanpa bea cukai, narkoba bahkan prostitusi. Jadi wajar banyak bodyguard yang berlalu lalang di sekitar Lylia saat ini. Mereka hanya melindungi sang Raja.

Lalu 'kakak' Nicolas Lylia saat ini adalah satu satunya anak kandung kebanggan Tuan Dante. Berparas rupawan dengan body yang maskulin. Kuliah di Inggris dengan mengambil jurusan Manajemen Bisnis Internasional semester akhir. Berstatus single tanpa wanita khusus di dekatnya. Menguasai seni bela diri dan penggunaan senjata tajam. Lelaki yang memang dipersiapkan dengan matang oleh sang ayah untuk meneruskan garis kekuasaan keluarga Prime.

Kemudian wanita dewasa yang cantik bernama Alicia itu adalah istri dari sang pemilik rumah. Meskipun sering terlihat tidak harmonis, tolong di acuhkan saja. Itulah pesan yang di sampaikan Harley pada Lylia. Alicia adalah anak tunggal dari pengusaha ternama yang sudah menikah dengan Dante selama hampir 23 Tahun. Berperawakan mempesona namun tidak dengan kelakuan licik, matrealistis, dan semena-menanya itu. Tidak terhitung sudah berapa banyak pembantu yang jadi korban kekesalannya dan berakhir di jalanan.

Karena sikap liarnya itu Dante lebih sering mengacuhkan istrinya sendiri atau hanya sekedar membentaknya. Sesekali Dante melihat Alicia hanya sebagai objek pemuas nafsunya di ranjang. Sosok monster bernama Dante itu ternyata masih seorang manusia normal dengan jenis kelamin laki laki dewasa yang membutuhkan pelampiasan hasrat seksual. Enggan bagi Dante menceraikan sang istri karena Dante memikirkan perasaan sang anak. Dan meskipun Alicia selalu diperlakukan rendah oleh sang suami, wanita itu tidak pernah berniat menginggalkan sang suami dan juga anaknya.

Harley hanya berharap agar Lylia tidak banyak bertanya di kemudian hari dan menjauhi urusan pribadi keluarga Prime. Harley juga menambahkan, ada tiga serigala yang akan selalu mengekori Dante. Tiga serigala itu bernama Kai, Victor dan Eugene. Mereka adalah serigala jahat yang hanya setia pada satu majikan. Mereka akan siap menggigit dan mencabik cabik seseorang hanya dengan jentikan jari milik Dante. Ketiga serigala itu berhutang nyawa pada Dante sehingga mereka di pastikan tidak akan pernah meninggalkan sisi sang majikan.

Lylia dengan yakin membayangkan ketiga serigala yang di maksud oleh Harley itu adalah pria pria yang duduk di ruang kerja Dante saat Lylia mengantarkan kopi tadi malam. Membayangkan sosok mereka saja membuat bulu kuduk Lylia merinding ketakutan. Lylia ingin bermimpi indah! Lylia memukul mukul kepalanya agar bayangan menyeramkan itu menghilang dan berharap agar tidak berurusan dengan salah satu atau bahkan ketiga serigala itu lagi.

Author POV

***

    

Komen (2)
goodnovel comment avatar
fishycattos
Thanks.. keep reading. Makin seru loh^^
goodnovel comment avatar
Miss Cilcen
menarikkk smgt thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status