Hallo readers setelah sekian lama menanti, maafkan aku baru hadir kembali ;)
Happy reading ;)
-----------------
Mentari pagi kembali mengisi celah diantara letupan panas yang masih terasa di balik selimut tebal menyisakan peluh nikmat atas gairah yang berkuasa semalaman.
Emily mengernyit mencoba menetralkan cahaya yang menelusup menekan kelopak mata. Hendak memaksa sang pemilik raga untuk menyambut kehangatan yang ia hantarkan.
Emily memposisikan diri untuk bangkit namun rasa sakit di seluruh tubuh membuat ia mengurungkan niatnya dan lebih memilih kembali membaringkan tubuhnya. Wanita itu mengerjap menatap pria yang semalam benar benar membuatnya gila.
Ia bahkan tak menyangka bahwa hatinya telah jatuh, usaha Mike membawa dirinya masuk ke dalam hidupnya kini telah berhasil. Haruskah ia menepis segala ragu yang merenggut jiwanya? Lalu bagaimana dengan wanita di bawah tadi?
Emily menghela nafas panjang, dan memiringkan tubuh menghadap pr
Happy reading ;)--------------------Olio e Piú Restaurant, New York10 menit berlalu, Mike melirik Emily yang setia berdiri di sisi kanannya. Emily tersenyum simpul sebagai balasan atas bahasa tubuh Mike yang menggambarkan bahwa dirinya tak suka menunggu sia sia seperti ini.Suasana restoran bercat hijau dengan beberapa tanaman yang menghiasi restoran tersebut tak benar benar membuat Mike santai, ia meraih cerutu lalu menyesap dan menghembus kasar. Area outdoor yang ia pilih sedikit membuatnya leluasa memandang sekitar restoran.Beberapa orang berlalu lalang memasuki restoran yang terkenal dengan makanan khas Italia tersebut. Ia sendiri telah menghabiskan setengah minuman caipirinha yang ia pesan sedari tadi.Namun beberapa detik kemudian, seorang wanita cantik dengan pakaian midi dress V leher polka dot hitam, pinggang tinggi lengan ruffle pendek serta posisi yang tidak teratur membuat wanita itu terkesan segar di tengah suasana pa
Happy reading ;)---------------Emily memilih diam setelah rencana liburan yang di maksud Eve dan Mike yang melibatkan dirinya. Bukan tak suka, hanya saja sedikit canggung jika Mike berlibur hanya berdua dengan dirinya terlebih ia seorang bodyguard pria itu sendiri.Emily menghela nafas berat seraya memandang lurus jalanan yang tampak lengang di depannya. Berbeda dengan Mike ia tak habis pikir mengapa Eve justru menjelaskan rencana liburannya pada Emily.Apa ia tak tahu jika Mike akan merencanakan liburannya kali ini untuk memberi kejutan penuh untuk Emily? Ya mungkin lain kali ia harus mengurus perjalanannya sendiri dan tak perlu mengandalkan adik sepupunya lagi."Kau terlalu berlebihan jika membawaku berlibur denganmu." Emily melirik kaca spion kanan sebelum menyalip mobil hitam di depannya."Apa kau tidak menyukainya? Kita bisa mengganti rute besok." Mike memandang Emily lekat."Tidak, bukan begitu. Aku bodyguardmu Mike, menurutku
Happy reading ;)-----------------"Lama tak berjumpa denganmu," ujar Jeff seraya berjalan santai dengan satu tangan yang ia susupkan ke dalam saku. Sedang Emily, ia berbalik menatap Mike dengan segudang tanya."Aku mengundang beberapa rekanku dan juga rekanmu, cheri." Mike meraih pinggang Emily membawa ke dalam dekapan."Beberapa?""Hmm tidak, maksudku hanya Jeff dan rekanku Roland." Mike mengecup pelipis wanita itu dengan senyum terukir lembut."Kita bertemu lagi Mrs Delwyn." Roland terkekeh geli dan segera mengulurkan tangan. Emily menggeleng kepala dan menyambut baik uluran pria itu."Damn it! Sepertinya hanya aku yang tak memiliki kekasih," ujar Jeff saat mendapati seorang wanita bertubuh tinggi semampai dengan dress hitam bertali spaghetti yang melingkar hingga area punggung.Surai golden blonde yang ia gerai tampak menawan senada dengan kulit putih yang ia miliki. Sementara Roland terkekeh kecil sebelum mempe
Happy reading ;)"Kau ingin minum sesuatu?" tawar Mike saat mereka tengah bersandar memandang lautan lepas. Satu jam berlalu Yacht yang mereka tumpangi telah melaju membelah arus. Udara sore telah bergerak menghempas surai Emily dengan kasar. Bahkan outer yang ia kenakan ikut tertiup sedikit membuka bagian terpenting dalam tubuh itu."Tidak, terimakasih." Wanita itu tersenyum simpul lalu kembali memandang lautan yang kian merebak bersama senja. Ia bahkan baru menyadari bahwa lautan dapat berubah warna sewaktu waktu.Sama seperti hati, terkadang seseorang dapat mencintai sekaligus membenci secara bersamaan bahkan sebaliknya. Apakah itu hal yang wajar? Apakah itu hal yang mungkin terjadi pada dirinya bahkan Mike?Mengingat kedekatan mereka sebatas adik sepupu atau bahkan arti dari kedipan mata mereka yang sama sama mengisyaratkan lara yang selintas terbesit?"Ada apa my cheri?" Mike meraih pinggang Emily hingga kini ia menempatkan kedua telapak tanga
Happy reading ;)------------------"Kapan pertarungan kita akan dimulai?" tanya Eveline saat melihat Mike baru saja keluar dari kamar, sementara ia sendiri sedang berendam di jacuzzi dengan mengenakan bikini microkini yang hampir memperlihatkan keseluruhan tubuh wanita itu.Sementara Mike, ia hanya mengenakan boxer memperlihatkan lekukan otot tubuh yang selalu menawan dan mampu menghipnotis semua wanita. Pria itu hanya tersenyum simpul, kaki jenjang berototnys menuruni anak tangga yang tersambung dengan jacuzzi dan aquarium di berada di sebelah kanan."Terserah maumu." Mike menyeringai berlalu begitu saja hingga ia bertemu dengan swimming pool yang terhubung dengan lautan. Pria itu segera menghancurkan diri bersama air dan meluncur menuju tepi yang berbatas langsung dengan air laut.Namun kedatangan Eve, membuat pria itu menoleh. Matahari yang telah muncul beberapa menit yang lalu menyorot langsung pada tubuh mereka yang sama sama berkilau.
Happy reading ;)---------------"Kau menyukai Emily?" tanya Eve dengan senyum seringai. Wanita itu menjauhkan diri dan duduk di hadapan Jeff kemudian meraih red wine."Tidak, dia hanya temanku." Jeff menyesap tequila hingga tandas sementara Eve, ia mengangkat sebelah alis."Tak ada masalah kau menyukainya, namun ku rasa kau harus mengubur dalam perasaan mu padanya," kekeh Eveline seraya menyesap red wine perlahan. Jeff tertawa. "Pikiran mu konyol.""Eve! Kapan kita akan memulainya?" pekik Mike di seberang sana. Sedangkan Roland dan Victoria baru saja sampai dengan membawa beberapa maxmkanan ringan."Wow! Sepertinya akan sangat seru," ujar Roland seraya menaruh cake di atas meja."Aku akan mendukung Eve!" seru Victoria yang berdiri tak jauh dari Eveline."Bagaimana denganmu Emily?" tanya Roland dengan kedipan sebelah mata."Ku rasa aku tak perlu menjawabnya." Wanita itu terkekeh geli."Baiklah, mari kita mulai!" s
Happy reading :)------------Buggh!!!Satu pukulan mendarat keras di wajah Jeff hingga tersungkur. Ia tersenyum simpul dan mengusap darah yang keluar dari bibirnya dengan ibu jari."Itu pukulan karena kau telah berani menyentuhnya," seru Mike penuh emosi. Ia meraih kembali Jeff, mencengkram kerah baju lalu melayangkan pukulan pada sisi kiri wajahnya."Itu pelajaran untuk pandangan mu pada wanitaku!" Mike menghempas Jeff kemudian berdiri merapikan kaus yang ia kenakan."Mike! Kau keterlaluan!" seru Eve dan segera berlari membantu Jeff berdiri."Kau tak apa?" tanya Eve khawatir dan dibalas anggukan santai oleh pria itu. Sedang Emily, ia meraih lengan Mike membawanya menjauh dari sana.Emily menghela nafas panjang, seraya terus membawa pria itu menuruni anak tangga dan berakhir di dalam kamar. Wanita itu menghempas genggamannya, berbalik dan menampar Mike keras.Deru nafas Emily benar benar bergemuruh, ia tak menyangka Mik
Happy reading ;)---------------Gelombang yang terus menghantam Yacht membuat seisi kapal berayun seirama. Matahari kembali terbenam perlahan menyembunyikan bias yang berpendar berkilau memukau.Keduanya saling diam dalam pikiran masing-masing, cocktail yang sedikit tersisa di dalam gelas benar benar telah mengode waktu yang mereka habiskan dengan percuma."I'm sorry," ujarnya bersamaan, hingga mereka saling menatap dengan kekehan bodoh. Jeff dan Mike seakan tengah menyusun obrolan yang akan mereka bahas."Aku minta maaf karena telah memukulmu," ujar Mike dengan meraih cerutu di sampingnya. Jeff menyerahkan pemantik dan meraih gelas berisi cocktail."Tak masalah, hal yang wajar." Jeff tersenyum simpul lalu menyesap cocktail perlahan."Tapi, melihat kedekatan kalian-''"Benar, kami begitu dekat dari semasa kecil. Kami jelas tak akan dapat terpisahkan," ujar Jeff dengan pandangan lurus menatap lautan mengingat kembali kenangan b