Home / Young Adult / My badboy it's mine / Jangan itu punya davino

Share

Jangan itu punya davino

Author: KIM EYA
last update Last Updated: 2024-08-29 12:55:26

Tuk.. tuk.. tuk..

"Non cathline" panggil mbok mirna yang mengutuk pintu kamar cathline.

Cathline bangun dari tempat tidur membuka pintu kamarnya melihat mbok mirna didepan kamarnya.

"Ada apa mbok?" Tanya cathline.

"Ada yang cari non" ucap mbok mirna.

"Siapa mbok?"

Mbok mirna bingung karena jayden berpesan untuk tak memberitahu cathline siapa yang mencarinya, cathline menjentikan jarinya karena mbok mirna mendadak melamun.

"Mbok..."

"Anu non, mbok lupa matikan kompor permisi dulu ya" mbok mirna langsung turun kebawah.

Cathline yang bingung dan juga penasaran siapa yang mencarinya ia berpikir kemungkinan ola atau naura, dia langsung turun kebawah namun tak melihat orang sama sekali dia berjalan keluar melihat motor sport dihalaman rumahnya. Cathline melihat punggung cowo dengan jaket kulitnya yang sedang merokok.

"Siapa itu, apa kak fabian?" Guman cathline.

Dia berjalan perlahan menghampiri pemuda itu cathline menyentuh pelan bahunya yang kekar, sontak ia menoleh kebelakang wajah cathline terkejut ternyata davino yang mencarinya.

"Ngapain lo disini?" Sentak cathline.

Davino melepaskan jaketnya seketika cathline mundur menjauh ia takut davino melakukan hal buruk padanya, davino menaikan sebelah alisnya dan melepar jaketnya kewajah cantik cathline.

"Davino....." teriak cathline.

"Apa? Pakai cepat" cetus davino.

"Ngapain gue harus pakai jaket lo" protes cathline.

"Apa gue harus pakaikan jaket itu" ucao davino begitu datar.

Cathline berdecak kesal ia memakai jaket davino yang sedikit kebesaran davino langsung memakaikan helm pada cathline, sontak cathline sedikit terkejut dengan sikap lembut davino.

"Buruan naik!" Pinta davino yang sudah diatas motor.

"Kenapa gue harus ikut lo, pasti lo mau culik gue atau bunuh gue karena bales dendam kan" celetuk cathline.

Davino menyentil keras kening cathline "aww sakit davino" keluh cathline.

"Jangan ngelantur lo, cepat naik atau gue seret lo" ancam davino.

Cathline langsung naik keatas motor davino dengan perasaan kesalnya, entah dia akan dibawa kemana olehnya perasaan cathline sedikit takut.

"Lo mau beli cemilan gak?" Tanya davino.

"Apa, gamelan" teriak cathline yang kurang mendengar ucapan davino.

"Cemilan bocil" ucap davino yang kesal.

"Apa? Lo ngatain gue bau tai" sentak cathline memukul helm davino.

Davino langsung menghentikan motoenya dia menatap tajam pada cathline karena sudah memukulnya, cathline dengan wajah polosnya yang tak mengerti kenapa davino menatap tajam padanya.

"Apa?" Ketus cathline.

"Lo budek apa gimana? Gue bilang mau beli cemilan gak" ucap davino.

Cathline merasa malu karena terlihat seperti orang bodoh, cathline menyembunyikan rasa malunya didepan davino yang menatapnya dengan tajam.

"Lagian lo pake helm gitu gak kedengaran, nanti aja kalau sudah sampai" ujar cathline.

Davino menggelengkan kepala menurunkan helm cathline membuatnya kesal, davino tak memperdulikan teriakan cathline yang begitu nyaring dengan sengaja menggas motornya dengan sangat cepat.

******

"Dok kapan aku bisa pulang?" Tanya laura.

"Besok kamu bisa pulang ya" ucap dokter yang menangani penyakitnya.

"Tapi dokter aku sudah gak betah disini, tolong biarkan aku pulang. Please" laura memasang wajah menggemaskan.

"Gak bisa laura, kamu masih belum stabil jadi harus istirahat dirumah sakit"

"Uh pelit banget sih, padahal mau pulang" keluh laura.

Fabian yang baru saja keluar untuk membeli makanan dia melihat tingkah gemas laura membujuk dokter maya, fabian berjalan menghampirinya dokter maya merasa lega ada fabian disana setidaknya dia bisa menghindari laura yang terus memintanya untuk pulang.

"Fabian lihat pacar kamu ini" ucap dokter maya.

"Dasar gadis nakal, meski kak maya kakak kamu tapi kalau dirumah sakit dia tetap dokter" tegur fabian dengan lembut.

"Nyebelin deh, kalian berdua selalu seperti ini sama aku" keluh laura.

"Sudahlah kakak mau lihat pasien lain" ucap dokter maya pergi dari ruangan laura.

Fabian duduk disebelah laura yang masih ngambek padanya dengan lembut fabian membelai rambut laura, dengan sentuhan fabian laura mulai luluh dengan kehangatannya laura terus memalingkan wajahnya membuat fabian semakin gemas padanya.

"Yakin masih mau marah? Padahal aku bawa ice cream diam-diam lo" fabian mengeluarkan ice creamnya.

Mata laura membulat senyuman diwajahnya terlihat ia begitu senang fabian membujuknya menggunakan ice cream, saat ia hendak ingin mengambil ice ditangan fabian dengan cepat fabian menggodanya.

"Siniin ice cream aku......" rengek laura.

"Cium dulu" pinta fabian.

Cup

Laura langsung mencium bibir fabian dengan sangat cepat senyuman terlihat dibibir fabian, dia menatap wajah cantik cathline yang begitu bahagia dengan satu cup ice cream vanilla.

~o0o~

Davino sudah sampai dimarkasnya cathline segera turun dari motor ia tertegun melihat markas yang disebut davino begitu besar, cathline mengikuti langkah kaki davino masuk kedalam cathlime tak henti-henti memuji interior markas davino didalam hatinya.

"Wih, ada neng cathline" ucap bastian.

"Tumben lo bawa cemilan begitu banyak" celetuk adam.

Tangan davino penuh dengan kantung belanjaan ia menatap sengit cathline yang terus melihat sekeliling markas, davino berdecak kesal memberikan kantung belanjaan semuanya pada adam ia langsung naik keatas.

"Kakak..." panggil cathline.

Jayden mengelus pucuk kepala adiknya ternyata davino masih bisa menjaganya dengan sangat baik, dia mencari davino namun tak ada jayden mengajak cathline untuk duduk bergabung dengan adam dan bagas.

"Gimana davino gak ngapa-ngapain kamu kan?" Tanya jayden.

"Enggak kok, cuman dia sedikit menyebalkan" adunya.

Bastian yang hendak ingin membuka cemilan kesukaan davino langsung dilarang oleh cathline. "Jangan makan itu, yang lain aja"

"Kenapa gue mau coba ini" ujar bastian.

"Gue bilang jangan ya jangan, dan jangan makan potato chip gue juga" cathline merebut snack ditangan bastian.

Adama baru sadar jika cemilan itu kesukaan davino ia tersenyum miring pada cathline. "Itu cemilan kesukaan davino kan?"

Cathline dengan jujur menganggukan kepala "tentu, dia yang bayar semua belanjaan ini jadi gue harus belikan itu. Kakak bayar ini ke anak anjing itu ya" ucap cathline.

"Anak anjing?" Guman jayden.

"Iya anak anjing, kakak lupa kalau davino suka banget sama anjing" cathline menutup mulutnya.

Dia keceplosan bagaimana bisa mengatakan itu didepan adam dan bastian cathline memukul pelan mulutnya, yang sama tidak bisa diajak kerja samanya adam dan bastian saling tukar pandang tersenyum pada cathline.

"Jangan mikir aneh-aneh ya lo, gue gak ada hubungan sama davino" cetus cathline.

"Iya iya kami paham kok" goda adam.

"Tapi wajah lo gak meyakinkan kalau paham tuh" ketus cathline

"Yaudah sini gue kasih cemilannya kedavino" pinta bastian.

Davino yang turun dari tangga mendengar ucapan cathline tak sadar ada senyuman tipis diwajahnya, ia langsung mengambil cemilan itu ditangan cathline sontak membuatnya sangat terkejut.

"Eh.."

"Punya gue" ketusnya.

Jayden tersenyum tipis sebenarnya davino masih bersikap lembut pada adiknya namu rasa gengsinya terlalu besar, dia berharap jika davino dan cathline bisa seperti dulu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My badboy it's mine   Rumah cathline

    Pagi-pagi davino sudah bangun dia sudah janji dengan cathline akan kerumahnya, jam 8 davino sudah sangat rapih ia berjalan menuju meja makan untuk sarapan."Mbok..." panggil davino.Mbok sri segera menghampiri davino yang memanggilnya. "Ada apa den?" Tanya dengan sambil membawa nasi goreng buatannya."Mama udah pulang?" Jawab davino."Udah dari semalam den davino kekamar gak lama nyonya pulang." Ucap mbok sri.Davino menganggukan kepalanya sambil menyantak sarapannya mbok sri menatap kearah davino begitu sedih, davino yang merasa mbom sri terus menatapnya merasa aneh."Kenapa mbok liatin davino kaya gitu?" Ujar davino."Enggak kok den, oh ya den kenapa sikapnya kaya gitu semalam sama nyonya kasian dia jauh-jauh kesini." Mbon sri duduk dimeja makan bersama davino yang sudah biasa."Gak apa-apa, lagi juga davino gak butuh dijenguk udah dewasa selama ini davino selalu sendiri dan bareng mbok terus." Sahut davino, mbok sri mendengar itu sedikit pilu jika mengingat itu namun disisi lain d

  • My badboy it's mine   Biarkan davino benci saya

    Davino menancap gas dengan kecepatan tinggi untuk pulang ke mansion bertemu dengan papanya, sesampainya davino dimansion dia segera masuk kedalam tanpa menoleh atau pun menjawab sapaan para maidnya.Davino membuka pintu ruangan kerja papanya dengan keras, james yang sedang bekerja diruangan tersebut menatap lurus kearah davino.Davino dengan ekspresi dingun berjalan menghampiri meja james dan menggebrak meja tersebut.Brak!!"Ada apa, hmmm?" Tanya james dengan ekspresi biasa sambil melepaskan kaca matanya."Maksud papa apa nelpon kesekolah buat pindah keinggris!" Bentak davino.James tersenyum miring melihat putranya begitu marah. "Kenapa? Bukankah kita udah sepakat kamu jangan pernah jalin hubungan sama cathline. Kalau terbukti masih menjalin ada hukumannya bukan."Davino begitu kesal dia menendang belekang sofa yang ada disana. "Davino udah ikuti semua kemauan papa buat tunangan sama natasha, tapi papa gak ada berhak bukan untuk davino gak berteman sama cathline.""Hahaha.." jame te

  • My badboy it's mine   Mendadak berubah

    Natasha pulang kerumah dengan penuh amarah dia berlari kekamarnya disana natasha membanting seluruh barang. "Dasar jalang awas ya lo cathline gue bikin hidup lo sehancur mungkin! Dan lo davino gue pastikan berlutut dikaki gue" teriak natasha. Natasha terus melemparkan barang-barangnya tak ada satu pun pengurus rumah yang berani masuk kedalam kamarnya. Bel pulang sudah berdering cathline membereskan buku-bukunya kedalam tasnya, davino melirik cathline yang masih membereskan buku-bukunya dia berjalan menuju meja cathline. "Kamu udah selesai?" Tanya davino. Cathline menoleh kearah davino terkejut dengan cara bicara davino kepadanya. "Kenapa diem, kalau udah selesai ayok pulang bareng" ucap davino yang merai tas cathline. "Biar gue aja dav sini." Ujar cathline yang mencoba meraih tasnya namun davino menolak dan tetap membawakan tas milik cathline. Sahabat mereka begitu terkejut dengan sikap davino mendadak berubah seketika. "Ada apa sama si davino, apa karena ribut sama si natasha j

  • My badboy it's mine   Keributan

    Natasha pergi ketaman belakang sekolah disana dia meluapkan emosinya. "Brengsek awas aja lo cath bakal gue bikin hancur hidup lo" ucapnya dengan penuh amarah. Natasha mengirim pesan pada james untuk memberitahu kejadian hari ini, natasha tersenyum miring dia tahu jika james akan bertindak cepat untuk menjauhkan cathline dari davino. "Mungkin lo hari ini menang tapi lihat nanti, lo bukan berhadapan sama gue tapi sama om james!!" Davino masuk kedalam ruangannya bu meli dia dengan santai masuk dan duduk disofa, bu meli tampak sedang duduk dimejanya melihat davino sudah datang dia duduk disofa dekat davino. "Kamu sudah datang davino, ibu minta kamu datang kesini ada hal sesuatu yang mau ibu bicarakan sama kamu." Ucap meli dengan wajah serius. Davino dengan heran dia hanya memasang wajah datarnya. "Mau bicara apa?" Tanya davino. Bu meli menarik nafasnya dia sebenarnya bingung ingin menyampaikannya, apa lagi dia tahu dengan sikap dan sifat davino begitu keras. "Kamu mulai hari

  • My badboy it's mine   Lega atau awal rintangan

    Naura dan ola berada dikantin menikmati makan siangnya tiba-tiba robby datang menghampiri mereka berdua."Tumben berdua cathline mana?" Tanya robby yang heran biasanya mereka selalu bertiga."Ngapain lo kesini sih sana ah pergi ganggu aja bikin gue gak selera" celetuk ola yang memang kesal dengan robby yang selalu jahil padanya."Dih, emang ini punya bapak moyang lo hak gue dong" sahut robby yang mengambil bakso milik ola."Dasar monkey pergi sana ngeselin lo" teriak ola dengan keras robby dengan sengaja menjulurkan lidahnya seraya mengejek ola.Naura hanya menggelengkan kepalanya dia masih kepikiran dengan cathline tak biasanya cathline tak bercerita apapun padanya."Hufftt..." naura menghela nafasnya begitu dalam."Lo masih kepikiran cathline ya ra? Sama gue juga mau gimana lagi dia gak mau cerita kita gak bisa paksa dia" ucap ola yang mengerti perasaan cathline namun dia juga khawatir dengan sahabatnya itu."Yaudah kita tunggu cathline sendiri yang cerita sama kita, yang penting ki

  • My badboy it's mine   Akhir

    Menjelang beberapa jam adam dan bastian memberanikan diri untuk naik keatas, mereka berjalan dengan berhati-hati dan melihat davino sedang duduk sambil menghisap rokok miliknya.Bastian dan adam duduk bersebelahan mereka saling tukar pandang sedikit takut dengan ekspresi davino."Dam lo yang tanya sana gue takut" bisik bastian yang sudah bersiap-siap untuk lari jika davino menjadikan mereka samsat juga.Adam menarik nafasnya begitu dalam "hufft" dan adam bersiap-siap untuk lari dia takut jika nanti adm salah bicara davino memukulnya."Dav, lo kenapa?" Tanya adam dengan sedikit berkeringat.Davino menghembuskan asap rokok miliknya dia menatap tajam dan berekspresi dingin pada mereka berdua."Gue cuman pengen mukul orang sampe mati!" Jawab davino dengan dingin yang membuat adam dan bastian merinding."Hahaha gitu ya dav" ucap adam yang mencoba tidak tegang meski jantungnya berdebar kencang. "Kalau gitu gue sama bastian balik duluan ya, kita berdua gak mau ganggu lo dav" Bastian menatap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status