Share

34. Rencana Manis

“Kita diundang dalam perhelatan resmi festival tersebut dua minggu lagi,” jawab Tio sambil tersenyum puas.

“Dua minggu? Paspor saja aku tidak punya,” keluh Arini bersedih.

“Tenang saja, nanti aku yang meminta temanku untuk membuatkan paspor dan visa untukmu,” jawab Tio menenangkan hati.

“Aaaah,” desah Arini sambil menundukkan kepalanya.

“Kenapa?”

“Lagi-lagi kamu yang bantu aku. Ah aku bisanya apa coba,” sedih Arini.

Tio merangkul Arini dengan erat. Dia tidak suka Arini bersedih seperti ini. Dia mengangkat dagu Arini hingga mereka saling bertatapan, “Kenapa kamu bersedih? Aku kan membantumu ikhlas.”

Arini mulai tersenyum simpul, tidak akan lagi bersedih di hadapan lelaki ini. Dia teringat telah membawa kue buatan ibunya lalu mengajak Tio untuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status