Share

36. Ide baru Erna

NASI BERKAT 36

Indah bukan keluarga Pak Kasno dalam merajut nestapa menjadi bahagia. Ya, kuncinya ada pada rasa syukur.

Entah sudah berapa banyak air mata yang tumpah. Seberapa berat beban yang mereka pikul. Semua itu mereka bingkai dengan senyum dan syukur. Menikmati apa yang mereka punya. Tidak perlu melihat apa yang orang punya, agar hati mereka tetap tenang dengan rejeki yang sudah tertakar untuk mereka.

Erna menggeliat dari tidurnya. Perlahan membuka mata dan mengerjap, lalu menoleh pada jendela. Langit masih gelap, tapi hujan sudah reda, menyisakan rintiknya.

Dengan perlahan beringsut dari tempat tidurnya. Berjalan mendekati jendela yang masih terbuka. Seketika tubuhnya meremang diterpa dinginnya udara dari luar.

"Dinginnya." Erna berucap sembari menggosok-gosok lengannya. Ia menghirup udara segar sore itu dalam-dalam. Dengan mata terpejam dan sudut bibir yang melengkung. Udara bersih dan segar jadi salah satu nikmat yang selalu ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status