Share

35. tempuh wiyung dan sintrong

Nasi Berkat 35

"Lihat itu," Mak Siti menunjuk sayuran liar di hadapannya.

"Wahh, ini namanya rejeki, Mak. Banyak banget lagi, enak ini kalau diurap,  bisa dijual juga!" terang Erna dengan antusias. Membayangkan makan urap esok hari saja sudah membuat Erna meneguk liur.

"Iya, enak banget sintrong sama tempuh wiyung diurap, baunya seger banget!" ujar Mak Siti tak kalah semangat.

"Yowis, kamu bantu Mak petikin sintrongnya yang gampang, biar Mak yang nyabutin tempuh wiyungnya!" sambung Mak Siti.

"Tapi ... ngasaknya belum selesai, Mak!" protes Erna.

Mak Siti menatap putrinya dengan senyum yang teduh. "Yang kita dapat udah cukup, Nduk. Barangkali besok yang kerja di Bude Lastri mau ngasak juga. Kalaupun gak ada yang ngasak besok kita bisa kesini lagi, ini udah mau sore kasian Bapak di rumah sendirian!" tutur Mak Siti bijak.

"Lihat, udah mendung juga, kalau hujan malah repot nanti pulangnya!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status