Share

Bujukan Menikah

last update Last Updated: 2025-12-22 08:10:05

"Papa mamam?" ucap Nasya sambil menjulurkan sendok berisi makanannya kepada Abi.

Abi tersenyum tipis. "Nggak sayang. Kamu aja yang mam ya? Papa masih kenyang," ucap Abiyaksa.

"Papa nda mau?" tanya Nasya.

"Iya. Buat kamu ya? Perut Papa masih kenyang nih," ucap Abi sambil mengusap-usap perutnya sendiri.

"Argh! Kenapa dicancel!" pekik Nayanika yang berada di dalam kamar.

Abi melihat ke arah kamar dimana Nayanika yang sedang memekik tadi. Lantas melihat pula Nayanika yang keluar dari sana dengan wajah yang kusut.

"Kenapa? Ada apa?" tanya Abi saat Nayanika berjalan ke arah sofa yang ada di sebelahnya dan lantas duduk di sana.

"Udah capek-capek bungkus paketnya, masa dicancel gitu aja. Ngeselin banget!" gerutu Nayanika.

"Kamu nggak bilang barangnya nggak bisa dicancel?" tanya Abi lagi.

"Ya bilang. Tapi dia bilang juga salah beli. Terus mohon-mohon buat dicancel aja orderannya. Kalau dikirim nanti malah dapet ulasan jelek lagi. Tapi kalau nggak dikirim kan udah rugi waktu sama tenaga! Orang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Bujukan Menikah

    "Papa mamam?" ucap Nasya sambil menjulurkan sendok berisi makanannya kepada Abi.Abi tersenyum tipis. "Nggak sayang. Kamu aja yang mam ya? Papa masih kenyang," ucap Abiyaksa."Papa nda mau?" tanya Nasya."Iya. Buat kamu ya? Perut Papa masih kenyang nih," ucap Abi sambil mengusap-usap perutnya sendiri."Argh! Kenapa dicancel!" pekik Nayanika yang berada di dalam kamar.Abi melihat ke arah kamar dimana Nayanika yang sedang memekik tadi. Lantas melihat pula Nayanika yang keluar dari sana dengan wajah yang kusut."Kenapa? Ada apa?" tanya Abi saat Nayanika berjalan ke arah sofa yang ada di sebelahnya dan lantas duduk di sana."Udah capek-capek bungkus paketnya, masa dicancel gitu aja. Ngeselin banget!" gerutu Nayanika."Kamu nggak bilang barangnya nggak bisa dicancel?" tanya Abi lagi."Ya bilang. Tapi dia bilang juga salah beli. Terus mohon-mohon buat dicancel aja orderannya. Kalau dikirim nanti malah dapet ulasan jelek lagi. Tapi kalau nggak dikirim kan udah rugi waktu sama tenaga! Orang

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Coba Dekati Ibunya

    "Udah kamu pilih, Nay?" tanya Bumi di keesokan harinya ketika datang saat makan siang tiba. Hari ini, Abi tidak datang. Hanya Bumi saja yang mendatangi Nayanika ke sini."Belum.""Oh, belum. Ya udah. Aku yang pilih aja ya?" ucap Bumi yang kemudian mengambil katalog berisi contoh-contoh surat undangan pernikahan."Kamu suka warna apa? Biru? Atau hijau? Atau kita pilih warna netral. Warna putih ya?" tanya Bumi sambil membuka lembar demi lembar katalog tersebut."Bumi, kita nggak usah nikah aja gimana?" ucap Nayanika.Tangan Bumi berhenti membuka lembaran katalog tersebut. Dia mendongak dan menatap Nayanika sambil tersenyum."Apa sih, Nay? Saking pusingnya pilih surat undangan hm? Kamu nggak usah pusing-pusing. Aku aja yang handle semua. Pokoknya, kamu tinggal terima beres aja, Ok?" "Aku serius, Bumi. Aku nggak mau nikah. Aku nggak mau nikah sama siapapun. Nggak sama kamu, nggak juga sama Mas Abi. Aku mau sendirian. Aku mau mengurus Nasya sendiri," ucap Nayanika.Bumi kelihatan shock se

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Jadi Siapa yang Kamu Pilih?

    Malam harinya. Bumi yang datang sejak tadi sore terus menerus membicarakan tentang konsep pernikahan mereka nantinya. Dia sangat antusias sekali dan juga menggebu-gebu, karena ingin merampungkan semuanya dalam waktu dekat ini.Sementara Nayanika?Dia malah diam termenung dengan raga yang seakan-akan tanpa jiwa. Hampa dan rasanya seperti ada yang salah dengan segala macam persiapan pernikahan, yang terkesan buru-buru ini. Dia tidak diberikan kesempatan untuk bicara dan hanya Bumi yang terus menerus mengungkapkan isi kepalanya itu sendiri."Kamu nggak pulang?" tanya Nayanika saat Bumi baru berhenti bicara beberapa detik saja."Hm? Pulang?" Bumi melirik jam yang ada pada dinding dan tersenyum kepada Nayanika."Udah mau jam sembilan. Nggak kerasa ya? Pantesan Nasya udah nguap terus dari tadi. Ya udah. Aku pulang dulu. Eum, jangan lupa, besok kamu kasih tahu aku mau undangan yang mana. Mau yang ada fotonya juga boleh. Nanti kita bisa prew

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Apa Dia Ajak Kamu Nikah Juga?

    "Apa kamu tidak bisa berhenti? Sebaiknya, kamu mundur saja. Jangan lagi ada di kehidupan Nasya dan juga Nayanika," ucap Abi ketika keduanya sudah berada di teras rumah."Apa, Mas? Apa nggak salah? Harusnya, saya yang ngomong begitu, Mas. Mas harusnya nggak usah ganggu-ganggu tunangan orang begitu. Pantes gitu, bawa-bawa tunangan orang sembarangan!?" tegur Bumi."Nasya itu anak saya dan Nayanika ibunya. Menurut saya sah-sah saja, kalau saya membawa Nasya pergi main keluar bersama ibunya juga. Lagi pula, kamu baru bertunangan, bukan suaminya! Kenapa sudah atur-atur dia seenaknya begitu huh?" timpal Abi."Ya mau menikah atau belum sama aja, Mas! Harusnya Mas itu malu! Masih aja deket-deket sama calon istri orang. Lebih baik, Mas nggak usah balik ke sini. Biar saya yang handle Nasya juga. Saya bisa jadi ayah yang baik untuk dia!" cetus Bumi yang hendak masuk lagi ke dalam tapi ditarik oleh Abi lagi."Apa sih, Mas!? kenapa saya malah dihalang-halangi!?" cetus Bumi."Jangan masuk, kalau kam

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Menunggu Keputusan Kamu

    Nayanika termenung sambil tersenyum kaku. Memang sekarang sudah hampir mendekati orang yang sudah menikah mereka ini. Hampir setiap hari segala kegiatan dilakukan bersama. Tapi baru setengahnya. Bahkan setengahnya lagi malah ia habiskan juga dengan Bumi.Ah, pusing.Mana sejak kemarin, Bumi tidak menghubunginya sama sekali. Tapi dia tahu, bila ia pergi bersama dengan ayahnya Nasya juga. Apa mungkin dia sudah rela? Sudah mulai merasa masa bodoh? Tapi kalau benar begitu justru ia harusnya bisa lebih lega kan. Jadi tidak perlu susah payah menjelaskan apa-apa kepada Bumi juga."Apa sudah kamu putuskan?" tanya Abi kepada Nayanika yang hanya diam saja ini."Soal apa?" tanya Nayanika yang berpura-pura bodoh saja dulu."Ya tentang rencana ke depannya. Apa kamu sudah bicara dengannya?" tanya Abi.Nayanika menggeleng. "Belum.""Kenapa? Kenapa belum?" tanya Abi lagi."Ya aku belum ketemu dia lagi, Mas.""Oh begitu. Ya sudah. Saya tunggu. Saya tetap menunggu keputusan dari kamu," ucap Abi yang ke

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Dipanggil Papa

    Nayanika masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya. Dia lalu masuk ke dalam kamar dan menaruh tubuh Nasya di atas tempat tidur."Kak, baru pulang?" tanya Mentari yang habis dari kamar sang ibu dan tadinya baru akan mengunci pintu, tapi rupanya sang kakak sudah pulang dan telah masuk ke rumah."Iya. Baru sampe," jawab Nayanika sambil mengembuskan nafas."Tadi sore Kak Bumi ke sini, Kak," ucap Mentari selanjutnya."Hm? Apa katanya, Dek?" tanya Nayanika."Mas Bumi tanya kakak kemana," jawab Mentari."Terus kamu bilang apa?" tanya Nayanika."Ya Mentari bilang kakaknya lagi pergi. Terus tanya lagi perginya sama siapa.""Kamu bilang perginya sama Mas Abi?" Mentari mengangguk seperti dengan rasa sesal. Tapi tidak mungkin ia berbohong juga kan."Terus dia bilang apa lagi?" cecar Nayanika."Nggak bilang apa-apa. Langsung pergi lagi kak Buminya."Nayanika diam saja. Karena sedang memikirkan bagaimana tanggapan Bumi tentangnya dan sekaligus memikirkan apa yang dikatakan oleh Abiyaksa tadi. Bany

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status